Wednesday, 18 June 2014

Jangan Biarkan Rasa Humor Meninggalkan Anda

Pada suatu malam di bulan Desember 1914, laboratorium Thomas Alva Edison di West Orange, New Jersey, AS terbakar. Semua yang telah dikerjakannya, ludes terbakar tak bersisa. Peralatan berharga nyaris 1 juta dolar AS, hancur lebur.

Putra Edison, yakni Charles, yang pada saat itu berusia 24 tahun, sibuk mencari-cari ayahnya ke sana kemari di antara kerumunan orang yang menonton kebakaran tersebut. Ia sangat terpukul menyaksikan kebakaran yang menghabiskan semua jerih payah ayahnya selama ini.

Charles menduga bahwa ayahnya yang sudah berusia 67 tahun saat itu, akan lebih terpukul dibanding dia jika melihat karya seumur hidupnya menjadi asap dan debu, tanpa bisa berbuat apa-apa.

Namun tidaklah demikian yang terjadi ketika Charles bertemu ayahnya. Ia sangat heran melihat wajah ayahnya yang berseri-seri. Tidak terlihat kesedihan atau kemuraman sedikitpun di wajah Edison.


Edison lalu berkata kepada Charles, "Di mana ibumu? Pergilah, cari dan temukan dia. Ibumu tidak akan pernah melihat hal seperti ini lagi."

Kemudian, ketika berjalan di sekeliling puing reruntuhan bangunan laboratorium, Edison berkata kepada Charles, "Bukankah sangat bagus bahwa semua kesalahanmu juga ikut terbakar?"

Ternyata, kejadian terbakarnya laboratorium penelitiannya sama sekali tidak menyurutkan semangat Edison untuk terus meneliti dan menemukan banyak hal bermanfaat bagi umat manusia. Selain semangatnya yang pantang menyerah, ketekunan, dan banyak lagi kualitas istimewa yang dimiliki Edison, selera humornya tentu saja sangat membantu Edison untuk terus berkarya dalam membuat berbagai penemuan hampir selama dua dasawarsa lagi sejak hancur luluhnya laboratoriumnya, hingga Edison berusia 80 tahun.

Humor yang baik dan proporsional akan membuat kita tetap rileks di saat yang menegangkan. Kondisi rileks ini memungkinkan pikiran bawah sadar kita tetap aktif memberikan 'dukungan' kepada pikiran sadar sehingga kita tetap memiliki perspektif yang baik atas segala sesuatunya.
Sumber Andriewongso

No comments:

Post a Comment