Friday, 20 June 2014

Kata Siapa Tidak Boleh Makan Makanan Berlemak Saat Diet

Perempuan mana yang tak ingin tampil menarik dan punya tubuh langsing. Tak ayal, ragam upaya pun dilakukan untuk mendapatkan penampilan nan ideal, salah satunya dengan diet esktra ketat dan menghindari makanan yang mengandung lemak.

"Sebenarnya, saat diet, bukannya tidak boleh makan makanan berlemak lho. Boleh-boleh saja makan karena lemak itu berguna untuk tubuh, misalnya menyusun sel," kata dokter gizi Inge Permadhi kala pembukaan Igor's Pastry di bilangan Wijaya, Jakarta Selatan, Kamis (12/6/2014).  


Di dalam tubuh, lemak berperan untuk mengeluarkan hormon leptin dan resistin yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Selain itu, sebenarnya lemak juga berfungsi sebagai cadangan energi. Ketika cadangan lemak sangat sedikit di dalam tubuh, maka proses pembakaran energi yang seharusnya membakar lemak malah justru membakar massa otot. Akibatnya, tubuh jadi kurus tetapi tak sehat serta kekurangan energi.

Inge mengatakan, saat diet, sebenarnya makanan yang dihindari bukanlah konsumsi lemak, melainkan aneka gorengan. "Goreng-gorengan itu harus dihindari saat diet karena makanan ini mengandung lemak yang sangat tinggi dan berbahaya," kata Inge.

Apa bedanya makanan berlemak dengan gorengan yang mengandung lemak? Lebih lanjut, Inge menjelaskan, makanan seperti telur, daging merah, cokelat, dan lainnya yang mengandung lemak yang baik untuk tubuh tidak masalah dikonsumsi meski berdiet karena mudah dicerna dan dibakar untuk menghasilkan energi.

Sedangkan lemak yang dihasilkan dari gorengan merupakan lemak jahat, atau yang dikenal dengan lemak jenuh. Olahan minyak goreng atau margarin yang dipanaskan menghasilkan rantai kimia asam lemak jenuh dan asam lemak trans. Akibatnya, terlalu banyak makan gorengan akan membuat lemak jahat menumpuk yang mengakibatkan lingkar pinggang bertambah.

Selain itu, konsumsi gorengan juga meningkatkan LDL (lemak jahat) yang berpotensi meningkatkan kolesterol.

No comments:

Post a Comment