Alkisah, ada seorang pemuda tampan
yang rajin bekerja dan terkenal ringan tangan menolong sesama. Sayangnya, dia
terkadang sulit melakukan beberapa pekerjaan, terkendala karena memiliki kaki
yang tidak normal, sehingga agak timpang saat berjalan. Ketidaknormalan ini
telah dibawa sejak lahir. Untuk itu dibutuhkan sepasang sepatu yang harus
dipesan khusus agar dia bisa berjalan layaknya orang normal .
Suatu hari, si pemuda mendatangi seorang pembuat sepatu yang terkenal. Setelah diukur dengan teliti, si paman pembuat sepatu berkata, “Anak muda, paman pasti buatkan sepasang sepatu yang nyaman dipakai dan kelak akan membuatmu berjalan layaknya orang normal. Nah, sambil paman persiapkan bahan-bahannya, silakan kamu pilih modelnya. Apakah berbentuk bulat di depan atau lancip seperti model sekarang?”
“Terima kasih, Paman. Saya sungguh
berharap, sepatu yang dibuat Paman akan membantu saya untuk bisa berjalan
layaknya orang normal. Mengenai modelnya.. terserah Paman saja. Saya
percaya Paman akan memilihkan yang terbaik!”
Selang dua minggu, sepatu pesanan pun akhirnya selesai dan diantar langsung ke rumah si pemuda. Saat membuka kotak, si pemuda kaget dan takjub memandang sepasang sepatu di tangannya. Sungguh indah dan sangat halus buatannya! Tetapi dengan penasaran dia bertanya, “Paman, sepatu ini sungguh indah sekali. Tetapi kenapa modelnya berbeda antara sepatu yang kiri dengan yang kanan?”
Sambil tersenyum si paman menjawab,
“Anak muda. Katamu waktu itu, modelnya terserah paman. Dan menurut paman, itu
adalah model yang terbaik untukmu. Jika kamu merasa tidak cocok, itu adalah
urusanmu. Ingat anak muda: Jika kamu tidak membuat keputusan dan menentukan
pilihan, sama artinya kamu membiarkan orang lain yang akan memutuskan dan
menentukan pilihan untukmu!”
Mendengar hal itu, si pemuda tersentak. Katanya, “Terima kasih Paman. Ini adalah pelajaran yang luar biasa buat saya dan sebagai pengingat, saya akan pajang sepasang sepatu ini di tempat yang mudah terlihat untuk peringatan jika saya tidak bisa menentukan pilihan maka orang lain yang akan membuat pilihan untuk saya."
Benar, hidup adalah pilihan! Setiap
hari kita harus memilih dan memutuskan sesuatu, entah itu bentuknya keputusan
kecil atau pun target besar di kehidupan kita.
Jika kita sudah berani menentukan pilihan, sesuai dengan selera dan keinginan kita, maka kita pun harus konsekuen, siap menerima semua risiko yang harus kita terima. Terlebih lagi, kita harus siap memperjuangkan apa apa yang menjadi pilihan kita untuk direalisasikan menjadi sukses yang nyata, persis seperti yang kita inginkan!
Sumber Andriewongso
No comments:
Post a Comment