Thursday, 26 June 2014

Agar Anak Tak Terlalu Lengket Dengan Pengasuh Ketika Orang Tua Sibuk

Demi memenuhi kebutuhan sehari-hari, kini tak sedikit ayah atau ibu yang dua-duanya bekerja. Akibatnya, mau tak mau anak pun dititipkan pada nenek kakeknya atau pengasuh. Tak jarang, anak justru lebih dekat dengan sang nenek, kakek, atau si mbak alias pengasuh.

Menanggapi hal ini, psikolog Dra. Ratih Andjayani Ibrahim, MM mengatakan boleh anak dititipkan kepada pengasuh atau keluarga. Tetapi, seyogianya orang tua harus tahu bahwa ada harga yang harus dibayar yaitu anak akan lebih dekat dengan nenek kakek atau pengasuh.


"Ya kita harus realistis bahwa itu terjadi. Yang nggak boleh adalah tragedi bahwa si ibu dan bapak nggak ngerti apa yang terjadi pada anaknya," kata Ratih saat ditemui usai Konferensi Pers 'Nestle; DANCOW Excel+ Perkenalkan Program ‘StimuLearn’ di Crowne Plaza Hotel, Jakarta, seperti ditulis Jumat (27/6/2014).

Misalnya saja, ibu dan ayah tidak tahu kebiasaan si anak sehari-hari. Menurut Ratih, meskipun bekerja mestinya ayah dan ibu mestinya paham apa kegiatan anak sehari-hari dan kebiasaannya. Jika pengasuh lebih paham ketimbang orang tua, bisa terlihat bahwa orang tua cenderung melepas tanggung jawab dan perannya sebagai orang tua pada anak.

"Saat ayah dan ibu ada di rumah, buat quality time supaya bonding arang tua dan anak bagus, orang tua bisa memahami anaknya. Quality time ini ibarat kompensasi waktu yang tidak bisa dihabiskan orang tua bersama anak," kata Ratih.

Meski sibuk bekerja, orang tua tetap bisa dekat dengan anak. Misalnya saja saat sarapan pagi, si anak disuapi pengasuh di meja makan tetapi tetap ada ayah dan ibunya. Dengan kata lain, time management sangat penting dilakukan orang tua.

"Pagi anak bisa dibangunkan untuk sarapan bersama, toh dia masih bisa tidur siang. Saat malam, pulang kerja lebih awal. Kerjanya harus smart artinya jangan sampai lembur sehingga ayah dan ibu masih ada waktu sama anak malam hari," lanjut Ratih.
Ketika anak sudah kadung cuek pada ayah atau ibu karena lengket dengan nenek kakek atau si pengasuh, orang tua bisa mengiming-iminginya. Bukan dengan materi tetapi dengan momen yang menyenangkan. Misalnya ajak main bersama, membaca cerita, atau kegiatan interaktif lain yang bisa membuat anak tahu berada dekat dengan orang tua membuatnya aman.

"Saat hatinya melekat dia akan tahu bahwa orang tuanya ada untuk dia dan ia dekat dengan ayah dan ibu. jangan langsung bilang ini mama nih, ini papa, papa sama mama ada lho. Kalau gitu yang ada anak malah takut," tutup Ratih.
Sumber detikhealth

No comments:

Post a Comment