Ketika perceraian menjadi keputusan bulat bagi orangtua,
seberapa siap pun mereka menghadapi situasi ini, akan ada momen di mana
orangtua merasa kesulitan mengatasinya.
Momen tersebut adalah saat di mana anak mengajukan pertanyaan semacam ini kepada orangtuanya yang memutuskan bercerai.
Pertanyaan anak mulai usia balita ini terungkap dari pengakuan para orangtua bercerai yang menceritakan pengalamannya kepada The Huffington Post melalui media sosial.
1. "Aku hanya ingin ibu dan ayah ada di dalam satu rumah. Bisa enggak sih ibu dan ayah satu rumah? Demi aku?"
2. "Apa ini artinya aku akan jadi anak tanpa ayah?"
3. "Apakah kita masih bisa datang ke rumah sesuka hati?"
Momen tersebut adalah saat di mana anak mengajukan pertanyaan semacam ini kepada orangtuanya yang memutuskan bercerai.
Pertanyaan anak mulai usia balita ini terungkap dari pengakuan para orangtua bercerai yang menceritakan pengalamannya kepada The Huffington Post melalui media sosial.
1. "Aku hanya ingin ibu dan ayah ada di dalam satu rumah. Bisa enggak sih ibu dan ayah satu rumah? Demi aku?"
2. "Apa ini artinya aku akan jadi anak tanpa ayah?"
3. "Apakah kita masih bisa datang ke rumah sesuka hati?"
4. "Istri baru ayah nantinya akan jadi bibi atau apa? Karena kan aku sudah punya ibu."
5. "Kapan hati ibu bilang ke otak atau otak bilang ke hati kalau ibu sudah tidak cinta lagi?"
6. "Kenapa ayah bohong? Ayah kan janji mau sama-sama tapi malah pergi ke kota lain."
7. "Apa yang akan terjadi nanti kalau aku menikah, ayah dan ibu enggak bisa berada di satu kamar di pernikahan aku?"
8. "Kenapa sih pacar ayah enggak bisa tinggal sama kita saja?"
9. "Kenapa ayah dan ibu jarang tidur sekamar? Kenapa ayah dan ibu sering bertengkar?"
10. "Kenapa ibu enggak meninggalkan ayah sejak dulu?"
11. "Kenapa ayah sudah enggak cinta lagi sama kita?"
12. "Kenapa ayah dan ibu enggak tinggal bersama dan berusaha akur? Bukannya harusnya menjadi tim ya, dan tim itu harusnya bekerjasama, bukan?"
13. "Apa ini semua karena salah saya?"
sumber kompas
No comments:
Post a Comment