Kenapa di Tiongkok dilarang ngomong cinta kalau nggak punya uang? Memangnya
lagi ada apa sih di sana, kok ngomongin cinta aja harus bawa-bawa uang segala?
Jadi pada awal abad ke 20-an, banyak terjadi perubahan besar-besaran yang
dilakukan oleh partai komunis di Tiongkok. Pemimpin partai komunis Tiongkok
secara besar-besaran menggempur dan merubah perilaku sosial dan seksual yang
banyak dilakukan oleh kaum kapitalis. Partai komunis Tiongkok membangun era
baru Tiongkok dengan cara menanamkan sebuah pandangan mengenai pernikahan
dan hubungan yang murni tanpa ternoda oleh perihal materi. Tetapi sekarang ini
semuanya telah berubah.
-Munculnya fenomena perempuan "abu-abu"
He Qinglian, seorang pengamat ekonomi ternama di Tiongkok menjelaskan, di
era baru sekarang ini perempuan-perempuan di Tiongkok memiliki pendapat lain,
dan menganggap bahwa transaksi yang terjadi dalam sebuah hubungan yang
berdasarkan atas motif uang dan status adalah sebuah hal yang sudah sangat
wajar dan dapat diterima oleh semua orang.
Saat ini semakin banyak muncul perempuan yang sering disebut sebagai tipe perempuan
yang “abu-abu”. Perempuan “abu-abu” ini adalah orang yang berdiri di antara
yang “putih”, yakni berpihak pada pernikahan yang sah, dan “hitam”, seperti
prostitusi dan pelacuran. Yang termasuk ke dalam golongan perempuan
“abu-abu” ini adalah perempuan yang rela menjadi selingkuhan dan istri
simpanan.
-Ikut ajang pencarian jodoh
Sekarang ini, salah satu cara yang paling populer untuk bisa mendapatkan
pasangan yang kaya raya adalah melalui iklan dan layanan perjodohan. Sejak
akhir tahun 1990-an, banyak pria-pria kaya raya yang mencari jodoh dari jasa
iklan layanan jodoh, dan bahkan mereka mengadakan sendiri sebuah ajang
pencarian jodoh di televisi. Dalam wawancara di sebuah koran lokal, banyak
kontestan dari ajang ini mengaku secara blak-blakan bahwa mereka melakukan ini
karena uang.
-Hanya uang yang memberikan rasa nyaman
Seorang mahasiswa juga menjelaskan bahwa pada awalnya dia muak dengan
perilaku teman-temannya yang memiliki hubungan istimewa dengan pria-pria tua
yang seharusnya lebih cocok untuk jadi orang tua mereka. Tetapi setelah satu
tahun berlalu, dan dia mulai menyadari dan merasa bahwa “hanya uang yang bisa
memberinya rasa aman”.
Salah seorang peserta memberikan penjelasan mengenai pernikahan, “Jika aku
menikah dengan laki-laki yang biasa saja, aku akan berakhir dengan tidak punya
apa-apa. Tapi jika aku menikah dengan laki-laki yang kaya, setidaknya nanti aku
akan berakhir dengan uang.”
-Mencari laki-laki yang kaya
Seorang wartawan dari sebuah koran lokal Cengdu yang sering menulis mengenai
permasalahan keluarga, menjelaskan mengenai fenomena ini. Kepercayaan perempuan
di Tiongkok terhadap laki-laki yang kaya disebabkan oleh adanya didikan
dan asuhan dari orang-orang pedesaan. “Banyak perempuan yang meninggalkan desa
mereka. Tujuan utama mereka adalah untuk memiliki kehidupan yang lebih baik,
dan memiliki laki-laki yang kaya dan mapan dapat memenuhi kebutuhannya adalah
salah satu cara termudah.
-Menikahi laki-laki kaya adalah jalan keluarnya
Menurut seorang pengusaha kaya di Tiongkok, terdapat tiga tipe cewek
“abu-abu” yang mengandalkan laki-laki kaya untuk dijadikan tumuan hidupnya.
Yang pertama adalah karena kemalasan, ke dua adalah karena kesombongan, dan
yang ke tiga, jika dia adalah seorang pekerja keras, dia berfikir bahwa akan
sagat sulit dan butuh waktu yang lama hanya untuk membeli sebuah apartemen
saja. Kalau mereka bisa menemukan laki-laki yang kaya, maka semua masalah akan
beres, tanpa perlu bersusah payah.
-Faktor lingkungan mempengaruhi
Pada faktanya mereka memang tumbuh dengan pemikiran seperti itu. Di
Tiongkok, anak laki-laki dididik untuk bekerja keras dan menjadi seorang yang
sukses, sehingga bisa membantu yang lain. Tetapi perempuan, mereka dididik
hanya untuk memiliki suami yang baik dan mereka akan memiliki kehidupan yang
mudah.
-Ternyata orang tua juga punya motif yang sama
Orang tua juga sepertinya mendukung hubungan yang sperti itu, selama mereka
tau anak perempuan mereka dapat hidup dengan sejahtera di kota, tanpa harus
bekerja keras yang biasanya hanya digaji rendah. Beberapa orang tua juga
memiliki motif keuangan bagi diri mereka sediri, yaitu bahwa seorang laki-laki
yang bertanggung jawab untuk anak perempuan mereka kemungkinan nanti juga kan
mengurusi mereka.
-Hubungan gelap adalah hubungan yang murni karena cinta
Meskipun begitu, banyak juga loh perempuan-perempuan yang memiliki
hubungan istimewa atau bahkan wanita simpanan dari laki-laki kaya berpendapat
bahwa sebenarnya hubungan yang mereka jalani adalah sebuah hubungan yang murni
karena cinta.
Sejalan dengan pendapat dari pihak laki-lakinya, hubungan istimewa
dengan wanita simpanan dan selingkuhan adalah wujud dari sebuah cinta dan
gairah yang murni, yang tak ternoda oaleh pertimbangan mengenai uang, status
ataupun reputasi. Mereka semua beranggapan bahwa, semua hubungan yang terjalin
antara perempuan dan laki-laki, sekalipun mereka memiliki latar belakang
ekonomi yang setara, pasti akan memiliki pertimbangan mengenai ekonomi.
Wah, memang nggak bisa dipungkiri juga kalau sekarang ini materi adalah
sesuatu yang paling diagung-agungkan manusia. Mungkin karena banyaknya faktor
dan tuntutan, sehingga nggak sedikit pula orang-orang lebih meimilih untuk
mencari jalan pintas. Waduh, kalau memang benar begitu faktanya, gimana ya
nasib cowok-cowok di Tiongkok yang belum punya uang banyak?
sumber Hipwee
No comments:
Post a Comment