Monday, 23 June 2014

Di Tiongkok Ga Boleh Ngomong Cinta Kalau Tidak Punya Uang


Kenapa di Tiongkok dilarang ngomong cinta kalau nggak punya uang? Memangnya lagi ada apa sih di sana, kok ngomongin cinta aja harus bawa-bawa uang segala?
Jadi pada awal abad ke 20-an, banyak terjadi perubahan besar-besaran yang dilakukan oleh partai komunis di Tiongkok. Pemimpin partai komunis Tiongkok secara besar-besaran menggempur dan merubah perilaku sosial dan seksual yang banyak dilakukan oleh kaum kapitalis. Partai komunis Tiongkok membangun era baru  Tiongkok dengan cara menanamkan sebuah pandangan mengenai pernikahan dan hubungan yang murni tanpa ternoda oleh perihal materi. Tetapi sekarang ini semuanya telah berubah.


 -Munculnya fenomena perempuan "abu-abu"
He Qinglian, seorang pengamat ekonomi ternama di Tiongkok menjelaskan, di era baru sekarang ini perempuan-perempuan di Tiongkok memiliki pendapat lain, dan menganggap bahwa transaksi yang terjadi dalam sebuah hubungan yang berdasarkan atas motif uang dan status adalah sebuah hal yang sudah sangat wajar dan dapat diterima oleh semua orang.
Saat ini semakin banyak muncul perempuan yang sering disebut sebagai tipe perempuan yang “abu-abu”. Perempuan “abu-abu” ini adalah orang yang berdiri di antara yang “putih”, yakni berpihak pada pernikahan yang sah, dan “hitam”, seperti prostitusi dan pelacuran. Yang termasuk ke dalam  golongan perempuan “abu-abu” ini adalah perempuan yang rela menjadi selingkuhan dan istri simpanan.
 
-Ikut ajang pencarian jodoh
Sekarang ini, salah satu cara yang paling populer untuk bisa mendapatkan pasangan yang kaya raya adalah melalui iklan dan layanan perjodohan. Sejak akhir tahun 1990-an, banyak pria-pria kaya raya yang mencari jodoh dari jasa iklan layanan jodoh, dan bahkan mereka mengadakan sendiri sebuah ajang pencarian jodoh di televisi. Dalam wawancara di sebuah koran lokal, banyak kontestan dari ajang ini mengaku secara blak-blakan bahwa mereka melakukan ini karena uang.

-Hanya uang yang memberikan rasa nyaman
Seorang mahasiswa juga menjelaskan bahwa pada awalnya dia muak dengan perilaku teman-temannya yang memiliki hubungan istimewa dengan pria-pria tua yang seharusnya lebih cocok untuk jadi orang tua mereka. Tetapi setelah satu tahun berlalu, dan dia mulai menyadari dan merasa bahwa “hanya uang yang bisa memberinya rasa aman”.
Salah seorang peserta memberikan penjelasan mengenai pernikahan, “Jika aku menikah dengan laki-laki yang biasa saja, aku akan berakhir dengan tidak punya apa-apa. Tapi jika aku menikah dengan laki-laki yang kaya, setidaknya nanti aku akan berakhir dengan uang.”
 
-Mencari laki-laki yang kaya
Seorang wartawan dari sebuah koran lokal Cengdu yang sering menulis mengenai permasalahan keluarga, menjelaskan mengenai fenomena ini. Kepercayaan perempuan di Tiongkok terhadap laki-laki yang kaya disebabkan oleh adanya  didikan dan asuhan dari orang-orang pedesaan. “Banyak perempuan yang meninggalkan desa mereka. Tujuan utama mereka adalah untuk memiliki kehidupan yang lebih baik, dan memiliki laki-laki yang kaya dan mapan dapat memenuhi kebutuhannya adalah salah satu cara termudah.

-Menikahi laki-laki kaya adalah jalan keluarnya
Menurut seorang pengusaha kaya di Tiongkok, terdapat tiga tipe cewek “abu-abu” yang mengandalkan laki-laki kaya untuk dijadikan tumuan hidupnya. Yang pertama adalah karena kemalasan, ke dua adalah karena kesombongan, dan yang ke tiga, jika dia adalah seorang pekerja keras, dia berfikir bahwa akan sagat sulit dan butuh waktu yang lama hanya untuk membeli sebuah apartemen saja. Kalau mereka bisa menemukan laki-laki yang kaya, maka semua masalah akan beres, tanpa perlu bersusah payah.
 
-Faktor lingkungan mempengaruhi
Pada faktanya mereka memang tumbuh dengan pemikiran seperti itu. Di Tiongkok, anak laki-laki dididik untuk bekerja keras dan menjadi seorang yang sukses, sehingga bisa membantu yang lain. Tetapi perempuan, mereka dididik hanya untuk memiliki suami yang baik dan mereka akan memiliki kehidupan yang mudah.

-Ternyata orang tua juga punya motif yang sama
Orang tua juga sepertinya mendukung hubungan yang sperti itu, selama mereka tau anak perempuan mereka dapat hidup dengan sejahtera di kota, tanpa harus bekerja keras yang biasanya hanya digaji rendah. Beberapa orang tua juga memiliki motif keuangan bagi diri mereka sediri, yaitu bahwa seorang laki-laki yang bertanggung jawab untuk anak perempuan mereka kemungkinan nanti juga kan mengurusi mereka.
 
-Hubungan gelap adalah hubungan yang murni karena cinta
Meskipun begitu, banyak juga loh  perempuan-perempuan yang memiliki hubungan istimewa atau bahkan wanita simpanan dari laki-laki kaya berpendapat bahwa sebenarnya hubungan yang mereka jalani adalah sebuah hubungan yang murni karena cinta.
Sejalan dengan pendapat dari pihak laki-lakinya,  hubungan istimewa dengan wanita simpanan dan selingkuhan adalah wujud dari sebuah cinta dan gairah yang murni, yang tak ternoda oaleh pertimbangan mengenai uang, status ataupun reputasi. Mereka semua beranggapan bahwa, semua hubungan yang terjalin antara perempuan dan laki-laki, sekalipun mereka memiliki latar belakang ekonomi yang setara, pasti akan memiliki pertimbangan mengenai ekonomi.

Wah, memang nggak bisa dipungkiri juga kalau sekarang ini materi adalah sesuatu yang paling diagung-agungkan manusia. Mungkin karena banyaknya faktor dan tuntutan, sehingga nggak sedikit pula orang-orang lebih meimilih untuk mencari jalan pintas. Waduh, kalau memang benar begitu faktanya, gimana ya nasib cowok-cowok di Tiongkok yang belum punya uang banyak?

sumber Hipwee

 

No comments:

Post a Comment