Selama
mau berusaha dan tahu cara mengembangkan peluang, seorang tukang cukur rambut
yang hanya bertarif Rp20.000 sekali potong rambut pun bisa memiliki ratusan
mobil mewah. Itulah yang terjadi pada Ramesh Babu.
Ramesh Babu ditinggal meninggal ayahnya tahun 1979 pada saat ia berusia 8 tahun. Sang ayah hanya mewariskan sebuah barbershop pada ibunya. Sang ibu kemudian menyewakannya pada paman Ramesh dengan tarif hanya 5 rupee sehari atau sekitar Rp30.000 sebulan untuk menghidupi dirinya dan tiga anaknya. Namun selain menyewa barbershop itu sang paman mengajari Ramesh memotong rambut hingga akhirnya ia bisa menjadi “tukang cukur” yang mahir.
Tahun 1991 setelah menamatkan sekolah ia menangani sendiri barbershop milik ayahnya di Bangalore, India, dengan mengubahnya menjadi salon khusus anak-anak dan remaja. Ternyata salon itu sukses, sampai-sampai tiga tahun kemudian Ramesh bisa membeli mobil minibus Suzuki Maruti Omni. Mobil itu ternyata tak ia gunakan. Atas saran teman ibunya mobil itu ia sewakan ke sebuah perusahaan.
Bisnis sewa-menyewanya berjalan baik. Hingga tahun 2004 ia sudah memiliki enam mobil yang disewakan ke perusahaan yang sama. Namun tak berapa lama kemudian ia putus hubungan bisnis dengan perusahaan penyewa mobilnya. Tapi ia tak patah arang. Keenam mobil itu ia jual dan hasilnya dibelikan mobil sedan Mercedes yang ia sewakan pada klien kelas atas.
Ternyata bisnis sewa-menyewa mobil kelas atas lebih menarik. Tak berapa lama kemudian ia bisa memiliki tiga tambahan Mercedes dan empat BMW. Setelah itu bisnis sewa-menyewa mobil mewahnya terus menggelinding hingga kini ia bisa memiliki sekitar 100 mobil mewah termasuk Rolls Royce. Penyewanya beragam. Bahkan sejumlah bintang film Bollywood menyewa Rolls Royce dari Ramesh.
Meski sudah memiliki banyak mobil mewah, Ramesh Babu tetap jadi “tukang cukur” di salonnya. Jadi, siapa bilang tukang cukur rambut tak bisa kaya raya. Buktinya, Ramesh Babu bisa membuktikannya karena pintar membaca peluang dan berani berinvestasi di dalamnya.
Ramesh Babu ditinggal meninggal ayahnya tahun 1979 pada saat ia berusia 8 tahun. Sang ayah hanya mewariskan sebuah barbershop pada ibunya. Sang ibu kemudian menyewakannya pada paman Ramesh dengan tarif hanya 5 rupee sehari atau sekitar Rp30.000 sebulan untuk menghidupi dirinya dan tiga anaknya. Namun selain menyewa barbershop itu sang paman mengajari Ramesh memotong rambut hingga akhirnya ia bisa menjadi “tukang cukur” yang mahir.
Tahun 1991 setelah menamatkan sekolah ia menangani sendiri barbershop milik ayahnya di Bangalore, India, dengan mengubahnya menjadi salon khusus anak-anak dan remaja. Ternyata salon itu sukses, sampai-sampai tiga tahun kemudian Ramesh bisa membeli mobil minibus Suzuki Maruti Omni. Mobil itu ternyata tak ia gunakan. Atas saran teman ibunya mobil itu ia sewakan ke sebuah perusahaan.
Bisnis sewa-menyewanya berjalan baik. Hingga tahun 2004 ia sudah memiliki enam mobil yang disewakan ke perusahaan yang sama. Namun tak berapa lama kemudian ia putus hubungan bisnis dengan perusahaan penyewa mobilnya. Tapi ia tak patah arang. Keenam mobil itu ia jual dan hasilnya dibelikan mobil sedan Mercedes yang ia sewakan pada klien kelas atas.
Ternyata bisnis sewa-menyewa mobil kelas atas lebih menarik. Tak berapa lama kemudian ia bisa memiliki tiga tambahan Mercedes dan empat BMW. Setelah itu bisnis sewa-menyewa mobil mewahnya terus menggelinding hingga kini ia bisa memiliki sekitar 100 mobil mewah termasuk Rolls Royce. Penyewanya beragam. Bahkan sejumlah bintang film Bollywood menyewa Rolls Royce dari Ramesh.
Meski sudah memiliki banyak mobil mewah, Ramesh Babu tetap jadi “tukang cukur” di salonnya. Jadi, siapa bilang tukang cukur rambut tak bisa kaya raya. Buktinya, Ramesh Babu bisa membuktikannya karena pintar membaca peluang dan berani berinvestasi di dalamnya.
Sumber Andriewongso
No comments:
Post a Comment