Wednesday, 3 September 2014

Pertengkaran Pasutri Renggangkan Hubungan Anak

Pertengkaran atau perselisihan dalam rumah tangga adalah hal biasa. Namun mungkin banyak pasangan suami istri yang tidak sadar pertengkaran yang mereka lakukan dapat mempengaruhi hubungan dengan anak mereka.
Dalam studi yang dipublikasi dalam Journal of Family Psychology tersebut, peneliti meminta lebih dari 200 keluarga untuk membuat catatan harian selama 15 hari. Setiap penghujung hari tiba, orangtua diminta untuk menilai kualitas perkawainannya dan hubungan mereka dengan anak.
Peneliti menemukan, di hari-hari pasutri bertengkar, hubungan dengan anak pun ikut-ikutan menjadi tegang. Karenanya disimpulkan pertengkaran orangtua ikut memberikan pengaruh pada hubungan dengan anak.

Meski begitu, ada perbedaan yang cukup signifikan antara hubungan ayah dengan anak dan ibu dengan anak setelah orangtua bertengkar. Biasanya hubungan buruk tersebut hanya bertahan satu hari.
"Faktanya, dalam situasi tegang, ibu lebih mampu untuk mengendalikan emosinya. Sehingga hubungan yang buruk dengan pasangannya justru akan dilampiaskan pada perbaikan hubungan ibu dengan anaknya," papar penulis studi Chrystyna Kouros, asisten profesor dari departemen psikologi di Southern Methodist University.
Sementara pada ayah, pertengkaran dengan pasangan malah akan menambah buruk hubungannya dengan anaknya, bahkan hingga keesokan harinya. Kemungkinan ini dikarenakan ayah lebih mudah menumpahkan emosi saat terjadi konflik dengan pasangannya.

Kouros mengatakan, perkawinan tidak hanya hubungan antara dua orang, bila sudah memiliki anak maka hubungan dengan anak mereka juga ikut berkontribusi terhadap langgengnya sebuah perkawinan.
sumber kompas

No comments:

Post a Comment