Tuesday, 9 September 2014

di 3 Negara Ini Urusan Cari Rumah Didominasi Perempuan

Tahukah Anda, dibandingkan laki-laki, perempuan lebih mendominasi dalam proses pencarian rumah? Inilah temuan Lamudi melalui risetnya baru-baru ini di sejumlah negara berkembang, khususnya di Filipina, Bangladesh, dan Meksiko. Dalam riset mereka terungkap, bahwa perempuan lebih aktif mencari dan membeli properti hunian.

Kesimpulan tersebut didasarkan pada riset dan analisa perilaku pencarian di situs Lamudi secara global. Di Meksiko, 60 persen pembeli rumah adalah perempuan. Begitu juga di Filipina, karena perempuan menjadi pembeli rumah mayoritas. Sementara di Bangladesh ditemukan begitu banyak pasangan suami-istri yang tengah mencari rumah, tapi keputusan akhir lebih sering diambil oleh sang istri.

"Temuan ini menghapus beberapa stereotip seputar pembeli properti di kawasan emerging market. Laki-laki sering dianggap mendominasi proses pencarian rumah. Padahal perempuan di negara-negara ini lebih aktif dalam memilih properti yang kelak dihuni keluarga mereka," Global Co-Founder dan Managing Director Lamudi, Kian Moini, di Jakarta, Senin (8/9/2014).

Namun, hal tersebut tidak berlaku di Indonesia. Berdasarkan hasil riset platform Lamudi Indonesia, di negara kepulauan terbesar dunia ini laki-lakilah yang lebih dominan. Terbukti lebih dari 50 persen pengguna situs pencarian properti online di dominasi oleh kaum Adam. Pengambilan keputusan dalam pembelian properti pun lebih banyak dilakukan oleh laki-laki, walaupun pada saat berkompromi pihak perempuan juga kerap dilibatkan.

Selain itu, rata-rata usia pembeli rumah juga terungkap melalui riset ini, utamanya di kawasan benua Asia, Afrika, Timur Tengah dan Amerika Latin. Di Sri Langka, rata-rata usia pembeli adalah 50 tahun, sedangkan usia rata-rata pembeli di Kolombia mencapai 60 tahun.

Cukup tua memang, apalagi dibandingkan dengan pembeli properti di negara lain. Sebutlah Yordania, dengan rata-rata usia pembeli antara 28-38 tahun. Atau, Meksiko, dengan rata-rata usia pembeli berkisar 25-34 tahun. Sementara di Indonesia, usia pembeli rata-rata adalah 27 tahun.

Selain riset tersebut, di awal tahun ini, Lamudi juga telah menyelesaikan penelitian tentang kepemilikan rumah. Hasilnya, terdapat bias yang kuat terhadap pencari properti di beberapa negara. Filipina, misalnya, sebesar 69 persen, dari penduduk Filipina lebih baik memilih menyewa daripada membeli properti.

Sementara itu, di negara lain, keadaan berbalik 180 derajat. Di Pakistan, sebagai perbandingan, kepemilikan rumah adalah hal yang sangat diutamakan. Setidaknya ada 72 persen orang Pakistan yang memilih membeli properti dibandingkan menyewa, demikian pula yang terjadi di Indonesia, memiliki rumah sendiri lebih menjadi prioritas utama bagi banyak orang ketimbang menyewa.
sumber kompas

No comments:

Post a Comment