Kemampuan mengelola uang adalah skill finansial dasar yang
seharusnya dikuasai oleh setiap orang. Mampu mengalokasikan uang ke
kebutuhan-kebutuhan penting dan membatasi pengeluaran yang tidak perlu
bisa membawa dampak besar pada kehidupan dan masa depanmu. Coba deh
sekarang tanyakan pada dirimu sendiri, apakah kemampuan mengelola uangmu
sudah baik?
Kali ini ingin mencoba mengulas beberapa keterampilan
finansial yang seharusnya dikuasai oleh anak muda. Apa yang harus
dilakukan dan sebaiknya dihindari dalam memanfaatkan uangmu. Kamu tentu
tidak ingin ‘kan uangmu hilang tak berbekas tanpa hasil yang jelas?
1. Pakai Rumus 50:30:20 Untuk Membagi Penghasilanmu
Setiap mendapatkan tambahan uang di rekening, baik itu dari kantor
atau dari kiriman orang tua, selalu pecah uang tersebut ke dalam minimal
3 bagian:
- 50% untuk kebutuhan tetap bulanan
- 30% untuk membeli hal-hal yang kamu inginkan
- 20% untuk dimanfaatkan sebagai dana simpanan.
Dengan menggunakan rumus ini, kamu akan lebih mudah mengetahui kemana
uangmu pergi. Pos pengeluaran juga bisa lebih jelas diatur melalui
skema ini. Tidak akan ada lagi tumpang tindih kebutuhan yang membuatmu
kehabisan uang sebelum akhir bulan. Jatah 30% untuk memenuhi keinginan
bisa jadi batas agar kamu tidak berlebihan dalam membelanjakan uang.
Selain cara ini, kamu juga bisa mempraktekkan teknik memecah uang ke
dalam 5 bagian seperti yang dilakukan oleh orang terkaya di Asia yang
pernah Hipwee ulas di artikel ini.
2. Jangan Malas Mencatat Pengeluaran
Langkah ini terdengar sederhana, namun inilah awal dari perencanaan
keuangan yang lebih sehat. Jangan malas mencatat dengan detil setiap
pengeluaran yang kamu alokasikan tiap harinya. Mulai dari biaya makan,
bensin, pulsa, hingga ke uang parkir. Ngapain sih? Kok repot amat?
Eits, jangan salah. Rajin mencatat pengeluaran bisa memberimu
gambaran yang jelas tentang pola konsumsi yang kamu lakukan. Dengan
telaten mencatat berbagai pengeluaran, kamu akan tahu bagaimana tren
belanjamu — kemana saja uangmu habis untuk hal-hal yang tidak perlu.
Catatan yang dihasilkan juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi
di setiap akhir bulan. Setelah membaca pola konsumsimu, kamu bisa
mengetahui harus melakukan penghematan di pos apa. Alhasil,
pengeluaranmu pada bulan selanjutnya bisa lebih tertata dan tidak lagi
membuat kantong jebol.
3. Cerdaslah Dalam Memilih Bank
Dewasa ini kehidupan finansial kita tidak bisa dilepaskan dari Bank.
Jasa finansial yang satu ini selalu mendampingi dalam berbagai aktivitas
konsumsi sehari-hari: mulai dari sebagai tempat penyimpanan uang,
tempat yang dituju untuk membeli instrumen investasi, bahkan fasilitas
dari bank seperti kartu kredit dan kartu debit juga jadi andalan saat
kita sedang malas membayar dengan uang tunai.
Satu yang perlu diingat, bank adalah perusahaan komersial yang juga
memiliki tujuan mengumpulkan profit sebanyak-banyaknya. Segala fasilitas
dan kemudahan yang ditawarkan oleh mereka harus kamu bayar dengan
uangmu. Maka dari itu, penting bagimu untuk cerdas dalam memilih jasa
bank yang akan kamu gunakan.
Carilah bank yang menawarkan suku bunga tabungan yang relatif tinggi,
dengan potongan biaya administrasi yang rendah. Perhitungkan pula
besarnya potongan yang berlaku jika kamu melakukan transaksi ke bank
yang berbeda. Fitur yang bisa diakses lewat internet pun mobile dan layanan pelanggan yang baik juga layak kamu jadikan pertimbangan.
4. Pastikan Gaya Hidupmu Selalu Berada Dibawah Tingkat Penghasilan
Selepas memiliki penghasilan sendiri, terkadang kita merasa “bebas”
melakukan apapun dengan uang yang kita miliki. Tidak jarang kita
menggunakan uang tersebut untuk membeli barang-barang mahal yang
diidamkan dan memanjakan diri sendiri dengan hal yang hanya diinginkan,
namun sebenarnya tidak begitu dibutuhkan.
Michael Kitces,
seorang penulis buku mengenai perencanaan finansial mengatakan bahwa
memanjakan diri sendiri tidaklah salah, namun anak muda harus
berhati-hati terhadap jebakan gaya hidup.
“Mau liburan? Oke, itu boleh kamu lakukan. Menambah channel TV kabelmu? Itu juga boleh kamu lakukan. Membeli mobil baru dengan sistem kredit dan pindah ke kos yang lebih mewah? Nah, ini pikir ulang dulu.
Pastikan kamu tidak terjebak ke dalam jebakan gaya hidup yang membuatmu tidak lagi bisa hidup sederhana. Kamu hanya boleh memanjakan dirimu dengan hal-hal yang tidak akan mempengaruhi kondisi finansialmu dalam jangka waktu panjang. Selalu pikirkan ulang sebelum kamu memutuskan mengubah gaya hidup secara drastis. Yakin sanggup membiayainya?”
Sebelum meningkatkan gaya hidup, kita harus cerdas menghitung dulu:
“Apakah penghasilan kita akan mampu membiayai perubahan ini dalam jangka
waktu yang panjang?” Gak enak ‘kan kalau harus “turun kelas” lagi
setelah merasakan hidup enak? Lebih baik menahan diri untuk sementara
waktu, deh.
5. Dalam Berbelanja, Selalu Utamakan Kualitas Barang yang Kamu Beli. Jangan Lapar Mata!
Pusat perbelanjaan dan berbagai gerai komersial sangat tahu cara
menggoda hasrat belanjamu. Salah satunya adalah dengan mengadakan event yang
diberi nama “Diskon” atau “Sale.” Dengan cara ini kamu akan merasa
mengeluarkan lebih sedikit uang untuk bisa mendapatkan banyak barang.
Namun coba tengok kembali deh, apakah barang yang kamu beli memang
berkualitas? Sepatu yang kamu beli dengan harga diskon itu bertahan 6
bulan, bandingkan dengan sepatu berkualitas harga normal yang bertahan 2
tahun. Membeli barang berkualitas memang tampak mahal dan berat, tapi
sebenarnya dengan hanya memilih barang berkualitas kamu sedang berhemat
dalam jangka panjang.
6. Batasi Penggunaan Kartu Debit Hanya Untuk Belanja Dengan Nominal Besar
Kartu debit memang menawarkan kepraktisan dalam belanja, tanpa perlu
repot menghitung dan mengeluarkan uang kamu sudah bisa membungkus barang
yang kamu inginkan. Mudah, cepat, tidak membuat dompet penuh dengan
uang receh, dan terlihat sangat urban bukan?
Namun perlu kamu ketahui, dibalik kemudahan itu ada efek psikologis
yang bisa membuatmu bangkrut tanpa disadari. Saat memgang kartu debet,
kita akan cenderung merasa punya banyak uang untuk dibelanjakan. Tidak
ada efek visual yang bisa jadi pengingat bahwa setiap barang yang dibeli
membuat uang kita berkurang.
Sebisa mungkin, selalu bekali dirimu dengan uang tunai kemanapun kamu
pergi. Bayar pengeluaran-pengeluaran kecil seperti biaya makan di
restoran dan beli sabun mandi dengan uang tunai. Hanya gunakan kartu
debitmu jika berbelanja dalam nominal besar. Dengan cara ini, kamu akan
sadar bahwa uangmu juga bisa habis kalau terus dibelanjakan.
7. Manfaatkan Kemudahan Teknologi Untuk Menekan Pengeluaran Komunikasi
Sudah membayar ratusan ribu tiap bulannya untuk berlangganan paket
data tapi tagihan teleponmu terus membengkak? Berarti ada yang salah
dengan caramu memanfaatkan teknologi. Paket data internet yang sudah
kamu langgan itu seharusnya bisa menekan biaya komunikasi konvensional
via telepon dan SMS.
Kurangi menelepon, manfaatkan fitur gratis telepon via LINE atau Viber. Begitu juga dengan SMS, alihkan kebutuhan mengirim pesan singkat dari layanan SMS konvensional ke instant messenger seperti Whatsapp, LINE, bahkan Kakao Talk. Selain respon yang didapatkan bisa real time, cara ini juga bisa menekan biaya komunikasimu.
8. Sadarilah Pendapatanmu Akan Meningkat Seiring Dengan Peningkatan Kemampuan
Berhematlah dalam gaya hidup, namun jangan pelit mengeluarkan uang
untuk berinvestasi demi meningkatkan kemampuan. Ambil kelas bahasa asing
selepas kantor, jangan ragu membayar beberapa ratus ribu atau bahkan
jutaan rupiah demi ikut kelas online yang memang kamu butuhkan.
Atau jangan tanggung-tanggung, sisihkan uang untuk melanjutkan
pendidikan juga sangat boleh kamu lakukan!
Setiap anak muda perlu menyadari bahwa kemampuan finansial penting
yang harus dipunyai adalah bagaimana mereka bisa memanfaatkan
penghasilan yang didapat untuk meningkatkan kemampuan yang dimiliki.
Saat kemampuanmu meningkat, pemberi kerja juga tidak akan keberatan
meningkatkan gaji yang mereka berikan padamu.
9. Tidak Ada Kata “Nanti” Untuk Mulai Berinvestasi
Masih merasa muda dan belum perlu merencanakan keuangan? Atau merasa
bisa menunda sampai kelak kamu sudah berkeluarga? Ketahuilah, semakin
tua umurmu semakin banyak pula kebutuhan yang harus kamu keluarkan.
Artinya, semakin sedikitlah uang yang bisa kamu alokasikan ke berbagai
skema investasi.
Keuntungan investasi akan sangat dipengaruhi oleh jangka waktu,
semakin lama kamu memasukkan uangmu ke dalam sebuah skema investasi
semakin banyak juga keuntungan yang bisa kamu keruk. Mumpung masih muda
dan belum punya banyak tanggungan yang menyita gaji, jangan ragu untuk
mulai berinvestasi mulai saat ini.
10. Selalu Tetapkan Pencapaian Finansial yang Ingin Diraih, Agar Kamu Semangat Mengusahakannya
Masa muda adalah waktunya kamu bermimpi setinggi-tingginya dan
bekerja sekeras mungkin untuk mewujudkannya. Dengan umur belia dan
kemampuan yang kamu miliki, tidak ada yang tidak mungkin untuk kamu
raih. Jangan takut menetapkan pencapaian finansial yang ingin kamu
dapatkan, kalau perlu tuliskan besar-besar dan tempel yang mudah
terlihat.
Ingin bisa beli apartemen, rumah, mobil, biayai anak yatim, sampai
berangkatin orang tua haji? Semua mungkin! Kita masih muda, tenaga dan
jalan kita masih amat mumpuni untuk meraih semuanya. Asal bekerja keras
dan diiringi doa yang tak kalah keras, tak ada yang tak mungkin kok!
Gak susah ‘kan mengelola kehidupan finansialmu sedari muda? Semakin
cepat kamu memulai, semakin besar pula kemungkinan kehidupan finansial
yang rapih bisa kamu dapatkan.
sumber hipwee
No comments:
Post a Comment