Friday, 12 September 2014

7 Cara Menghemat Uang

Kebanyakan orang bisa menyimpan uang setiap bulan. Tapi, kebanyakan pula tak bisa menjelaskan berapa banyak uang yang bisa disisihkan untuk ditabung atau diinvestasikan. “Ya, seadanya sisa uang di akhir bulan.” Jawaban ini sering kita dengar. Lebih apes lagi kalau Anda menjawab, “Ya, kalau ada sisa uang ya ditabung,” atau “Bagaimana bisa menabung, cicilan saja masih banyak?”
 

Pola pikir tersebut kurang tepat sebenarnya. Memiliki hutang, bukan berarti tidak bisa menabung atau berinvestasi. Mengubah kebiasaan dalam mengatur keuangan bisa jadi kunci sukses dalam membuat tumpukan uang di rekening semakin menggunung. Berikut beberapa cara sederhana yang bisa Anda lakukan:


1.Gambarkan apa yang akan Anda miliki ketika sudah pensiun atau di masa tua.

Kebanyakan dari kita tidak menyimpan uang untuk hari tua. Mungkin kita berpikir bahwa masa itu masih lama, dipikirkan nanti saja. Nyatanya, gambaran seperti apa yang akan Anda capai di masa tua adalah cara terbaik untuk mencapainya. Bila tidak punya gambaran, bisa jadi Anda tidak punya apa-apa di masa tua. Jangan sampai ini terjadi!


2. Tempeli kartu kredit dengan gambar tujuan finansial.

Kartu kredit memang jadi salah satu ancaman keuangan besar bila kita salah dalam menggunakannya. Agar tak sering menggunakan kartu kredit untuk hal remeh-temeh, tempelkan gambaran tujuan finansial kita. Misalnya kita ingin membeli mobil baru atau jalan-jalan ke luar negeri di kartu kredit Anda. Ketika Anda lapar mata dan siap berbelanja barang tak penting, dijamin akan mengurungkan niat ketika melihat gambar tersebut.


3. Mengunyah permen karet dan gunakan headphone ketika berbelanja.

Hal ini berhubungan dengan cara pasar swalayan memanipulasi pikiran Anda. Mengunyah permen karet akan mencegah keinginan berbelanja makanan karena ini dapat membuat merasa kenyang. Sedangkan menggunakan headphone membuat Anda mengeblok musik dari swalayan atau toko yang biasanya membuat Anda merasa sangat nyaman dan betah. Ketika dua hal itu terjadi, jangan heran bila tangan tanpa sadar mengambil barang yang sebenarnya tidak ingin kita beli ketika memasuki toko tersebut.


4. Belanja berdasar bayaran per jam kita.

Belanjalah berdasar hitungan uang yang Anda dapat dalam satu jam. Misalnya Anda mempunyai pendapatan Rp8 juta per bulan. Dengan rata-rata kerja delapan jam kerja, berarti dalam satu jam Anda dibayar atau mempunyai pendapatan Rp50 ribu. Nah, ketika akan belanja misalnya baju seharga Rp300 ribu, setara tidak dengan kerja Anda selama 6 jam? Bila koleksi baju di almari masih banyak, rasanya harga tersebut terlalu mahal.


5. Kesampingkan kebiasaan buruk Anda dengan “mantra” baru.

Lagi-lagi soal kebiasaan berbelanja. Ucapkan mantra berulang-ulang dalam hal kebiasaan belanja. Misalnya, “Saya hanya membeli baju ketika dapat bonus.” Cara ini bisa mengeblok kebiasaan membeli baju yang tidak diperlukan setiap kali gajian.


6. Gunakan trik khusus.

Anda memang tidak selalu bisa mengendalikan diri dalam berbelanja terhadap barang yang menarik hati. Tapi ada sedikit trik untuk mengatasinya. Jangan menyimpan informasi kartu kredit pada toko online atau autofill data. Selain itu kurangi intensitas belanja online dan biasakan belanja offline dengan kartu debit atau kalau bisa uang tunai. Belanja online kadang membuat orang impulsif, karena bisa dilakukan di kantor atau bahkan di sofa yang nyaman di ruang keluarga.


7. Bersenang-senang dalam menabung.

Buat menabung menjadi kegiatan menyenangkan. Misalnya saja dalam enam bulan ke depan Anda harus bisa menabung untuk mengganti home theater di rumah yang sudah berusia lima tahun. Buat tantangan misalnya bila gagal menabung, Anda harus menurunkan berat badan sebanyak 3 kg. Tapi kalau berhasil Anda boleh makan di restoran favorit setiap minggu dalam satu bulan.

Mudah dan sederhana sebenarnya, sepanjang ada niat dan kemauan kuat untuk berhemat. Nah, selamat mencoba!
sumber andriewongso

No comments:

Post a Comment