Monday 8 September 2014

5 Kunci Terhindar dari Depresi Setelah Melahirkan

Stres yang berkembang menjadi depresi bisa dialami siapa saja, termasuk ibu melahirkan. Khawatir akan kemampuannya mengurus anak, tak adanya dukungan dari orang terdekat dan mood yang berantakan bisa membuat ibu depresi pasca melahirkan.

"Dalam keadaan depresi, emosi ibu bisa meledak-ledak hingga timbul tidak ingin mengurus anak bahkan sampai pengen membunuh anaknya sendiri," kata psikolog anak dan keluarga Roslina Verauli M.Psi.

Meski demikian, dikatakan Vera ada beberapa hal yang menjadi kunci untuk menghindari depresi pasca melahirkan atau yang juga dikenal dengan postnatal depression (PND) seperti ditulis pada Senin (8/9/2014) berikut:


1. Istirahat cukup
Vera mengatakan usai melahirkan ibu akan menghadapi rutinitas baru seperti anak yang rewel, bangun tiap 2-3 jam, dan aktivitas lain yang membuat ibu merasa lelah. Untuk itu perlu bagi ibu untuk mendapat waktu istirahat yang cukup.

"Apalagi untuk ibu menyusui itu pasti lebih melelahkan. Maka dari itu nggak ada salahnya delegasikan beberapa tugas misalnya mengajak anak bermain sementara si ibu tidur. Kalau perlu perah ASI sehingga pas anaknya mau menyusu bisa diberi ASI perah oleh orang lain, supaya ibu bisa bersitirahat juga," tutur Vera.

2. Pastikan ibu memiliki me time
"Jika ibu sudah sehat secara personal, dia baru bisa memberi perhatian full pada orang lain termasuk anak. Salah satu cara agar sehat secara personal adalah penuhi me time-nya. Lakukan kegiatan yang memang bisa bikin ibu happy," terang lulusan fakultas psikologi UI ini.

Vera menegaskan jangan sampai perhatian ibu hanya terpusat untuk mengurus anak atau rumah. Usahakan untuk menyediakan waktu melakukan hal-hal yang disukai dan bisa membuat rileks. Untuk itu, jangan segan meminta bantuan orang lain untuk menjaga sejenak si kecil sementara ibu menikmati me time-nya.

3. Pasangan yang suportif
"Pasangan yang cuek, cenderung masa bodo dan menghindari dari permasalahan jadinya berangkat kerja lebih pagi dan pulang lebih malam justru bikin ibu yang baru melahirkan depresi," kata Vera.

Diungkapkan ibu dua anak ini, sebenarnya baik suami atau istri sudah memahami jika salah satunya sedang stres atau memiliki beban psikis yang berat. Maka dari itu, komunikasi penting untuk dilakukan. Apalagi dalam masalah mengurus anak, suami atau istri bisa saling membagi tugas.

"Kalau memang diperlukan bisa minta bantuan saudara atau orang tua untuk menghandle si kecil. Kedepankan terus komunikasi, jangan disimpan sendiri masalahnya atau malah lari dari masalah," tegas Vera.

4. Tetap berhubungan dengan orang lain
Memiliki momongan bukan berarti Anda harus mengisolasi diri dari pergaulan sosial. Oleh sebab itu, Vera menyarankan tetap jalin hubungan dengan orang di sekitar, termasuk tetangga atau teman. Dengan begitu, Anda juga bisa mendapatkan suasana baru.

"Habis melahirkan, usahakan ada waktu untuk tetap bertemu teman-teman. Atau yang sederhana tetap berhubungan dengan orang di sekitar. Dengan begitu kita kan bisa juga dapat masukan, wawasan, atau sekadar berbagi," kata Vera.

5. Jaga keintiman dengan pasangan
Baik suami atau istri memang memiliki kewajiban untuk bersama-sama mengurus si kecil. Salah satu kunci agar kekompakan dengan pasangan untuk mengurus si kecil yakni dengan mempertahankan keintiman dengan suami atau istri.

"Walaupun udah sibuk sama anak, jangan lupakan keintiman dengan pasangan. Tetap intim dengan pasangan menciptakan keterbukaan dan keharmonisan dalam rumah tangga. Jangan salah, depresi yang dialami bisa menyebabkan rumah tangga nggak harmonis lho," terang Vera.

sumber detik




No comments:

Post a Comment