Friday, 19 September 2014

Bau Keringat Bisa Tentukan Lawan atau Kawan dalam Politik

 
Sebuah penelitian di Inggris mengatakan bahwa mereka yang memiliki paham dan keyakinan politik sama ternyata menebarkan aroma serupa. Tak percaya, berikut uraian yang disarikan DailyMail.
Sudah semenjak lama, banyak orang meyakini bahwa aroma dapat membangkitkan emosi atau mengingatkan seseorang terhadap sejumlah kenangan pada masa lalu. Sekarang, sebuah penelitian terbaru mengeksplorasi misteri aroma tubuh manusia dalam mengidentifikasikan keyakinan politik seseorang.

Maksud dan tujuan dari para peneliti dalam studi ini adalah agar para pelaku politik lebih mudah dalam menemukan kawan dibandingkan lawan.
“Tidak banyak orang yang mau berterus terang mengenai paham politik yang mereka yakini, tapi penelitian ini menemukan bahwa mereka yang memiliki sikap politik yang sama cenderung memiliki aroma tubuh serupa,” ujar Dr Rose McDermott, penulis pada American Journal of Political Science Study.

Tanpa disadari, kata McDermott, mereka yang memiliki satu keyakinan paham politik saling berkumpul dan berorganisasi karena daya tarik dari aroma tubuh masing-masing.

Penelitian unik ini melibatkan 146 responden dengan rentang usia 18 hingga 40 tahun. Lalu, masing-masing dari mereka terbagi dalam dua keyakinan politik, yaitu sangat konservatif dan sangat liberal.

Kemudian, lewat skala yang sudah ditentukan, jumlah mereka dikerucutkan sehingga menjadi 21 orang. Terdiri dari 10 responden liberal dan 11 responden konservatif.
Selanjutnya, selama satu minggu mereka diwajibkan untuk mandi menggunakan sabun tanpa pewangi, dan mengenakan semacam alas dari kain kasa yang diletakkan di bawah lengan. Lalu, mereka tidak diizinkan untuk merokok, minum alkolhol, dan menggunakan deodoran. Setelah itu, sampel keringat mereka dibekukan untuk penelitian lebih lanjut.
Satu pekan kemudian, 125 responden lainnya yang telah disurvei mengenai keyakinan politik mereka diminta untuk mencium 21 sampel keringat tersebut dan menilai dari skala satu hingga lima.
Hasilnya, mereka dengan paham politik konservatif menilai bau keringat responden yang juga konservatif dengan angka lima. Sedangkan bau keringat responden paham liberal dinilai dengan angka satu. Hal yang sama juga terjadi pada mereka dengan pandangan politik liberal.
“Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa bau keringat dapat mengakomodasi sinyal lawan atau kawan di lingkup politik,” tutup Dr McDermott.
sumber kompas

No comments:

Post a Comment