Mimpi basah atau emisi nokturnal terjadi saat Mr P mengejakulasi air mani
akibat orgasme. Tidak hanya laki-laki, perempuan juga dapat mengalami
mimpi basah di saat tidur.
Pada tahun 1953, Alfred Kinsey menemukan bahwa 37 persen dari 5.940 wanita berusia 45 tahun yang ia wawancarai mengalami setidaknya satu kali mimpi basah, atau yang juga disebut orgasme nokturnal, saat tidur.
Pada tahun 1953, Alfred Kinsey menemukan bahwa 37 persen dari 5.940 wanita berusia 45 tahun yang ia wawancarai mengalami setidaknya satu kali mimpi basah, atau yang juga disebut orgasme nokturnal, saat tidur.
Alfred menyimpulkan, ini terjadi akibat gairah seksual saat tidur yang membangkitkan seseorang untuk mengalami orgasme. Ia juga menemukan bahwa wanita yang kehilangan kesempatan orgasme coital (orgasme saat berhubungan seks) per minggu hanya akan mengalami beberapa orgasme dalam tidur per tahun.
Dokter keluarga dan kesehatan kerja, Dr Alverston Bailey, menyimpulkan penelitian Alfred Kinsey sebagai suatu fungsi alami pada tubuh manusia , tapi itu bukan pengganti dari aktivitas seksual secara sadar.
Penelitian lain dilakukan oleh Barbara Wells pada tahun 1986, yang diterbitkan dalam Journal of Research menunjukkan bahwa 85 persen perempuan yang mengalami orgasme saat tidur, pertama kali mengalaminya saat usia muda, biasanya sebelum usia 21 tahun, beberapa bahkan sebelum usia 13 tahun.
"Orgasme nokturnal dapat memicu mimpi seks yang muncul dalam berbagai perilaku yang tidak biasa dan terlarang yang mungkin tidak akan diingat setelah bangun dari tidur," kata Dr Bailey, seperti dilansir Jamaica Observer, Selasa (16/9/2014). “Dalam mimpi, keinginan bawah sadar kita dapat muncul dalam bentuk simbol-simbol.”
"Kebiasaan seksual Anda juga dapat mempengaruhi karakter impian Anda," jelasnya. "Seorang perempuan dengan moralitas kuat, yang mungkin memiliki hasrat tak sadar untuk berhubungan seks dengan laki-laki, tidak akan bermimpi tentang Mr. P, melainkan simbol seperti roket, menara, cerobong asap, dan sebagainya. Demikian pula dengan laki-laki," papar Dr Bailey.
Dr Bailey mengakui bahwa banyak orang, khususnya perempuan, mencapai orgasme lebih cepat dalam tidur daripada saat mereka sadar.
Seorang psikolog di University of Amsterdam yang mengkhususkan diri dalam mempelajari perbedaan antara laki-laki dan gairah seksual wanita, menemukan bahwa wanita memang bisa memiliki mimpi basah. Namun, tidak seperti laki-laki yang berejakulasi, vagina menjadi terlumasi saat orgasme nokturnal terjadi.
Mungkin tidak banyak perempuan yang merasakan pengalaman orgasme nokturnalnya, karena organ kelamin perempuan yang tidak nampak seperti laki-laki. Sehingga mereka tidak dapat melihat dan merasakan apa yang terjadi pada alat kelamin mereka.
Selama mimpi basah, biasanya secara tidak sadar perempuan akan merasa membutuhkan stimulus lebih untuk menghasilkan orgasme. Hal ini biasanya dicapai dengan sedikit meremas otot-otot di pangkal paha.
sumber okezone
No comments:
Post a Comment