Pasti Anda pernah
mendengar kata ‘kesurupan? Anda mungkin pernah menyaksikan berita di
televisi yang mengisahkan ada orang yang kesurupan dengan gejala merasa
dirinya kehilangan bagian tubuh tertentu, dan kehilangan kontrol akan
tubuhnya. Atau Anda pernah melihatnya langsung dari suatu kejadian?
Atau mungkin bahkan Anda pernah mengalaminya sendiri?
Dalam dunia medis, istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan ini adalah gangguan konversi.
Jadi, apa itu kesurupan dari sisi medis? Mari kita bahas tentang keadaan gangguan konversi ini.
Apa itu gangguan konversi?
Gangguan
konversi melibatkan gejala neurologis berupa gangguan motorik dan
sensorik. Seorang dapat mengeluh adanya gerakan otot yang tidak dapat
dikontrol atau gangguan sensorik. Namun, yang membedakan dengan penyakit
lain dengan gejala yang sama, pada gangguan konversi tidak ditemukan
gangguan organ yang dapat menyebabkan gejala konversi.
Gangguan konversi diduga berhubungan
dengan trauma psikis dan bermanifestasi pada gangguan fisik. Trauma
psikis dapat dialami penderita gangguan konversi beberapa saat sebelum
serangan sampai bertahun-tahun sebelum gejala konversi muncul. Gangguan
konversi umumnya menyerang wanita dengan perbandingan wanita dan pria,
2-10 banding 1. Gangguan konversi umumnya menyerang pada usia 20 sampai
40 tahun.
Apa gejala gangguan konversi?
Gejala gangguan konversi cukup bervariasi.
Gangguan yang dapat dialami oleh pasien dapat berupa:
- rasa kebal,
- dementia,
- gangguan menelan,
- buta,
- dan tik motorik.
Pada keadaan tertentu, seorang pasien dapat mengalami gangguan kejang
atau menyerang anggota keluarga. Gejala gangguan konversi tidak
dibuat-buat atau disengaja oleh pasien.
Apa yang menyebabkan seorang mengalami gangguan konversi?
Terdapat
beberapa teori yang menjelaskan tentang gangguan konversi. Gangguan
konversi dapat disebabkan oleh konflik emosional yang terpendam dan
masuk ke dalam keadaan bawah sadar pasien. Dari aspek psikologis,
keadaan ini merupakan upaya bawah sadar pasien untuk mengekspresikan
konflik yang telah tertekan. Selain itu, dengan keadaan ini, maka pasien
akan mendapatkan perhatian dari anggota keluarga, teman dan bantuan
medis yang tidak terjangkau.
Apakah penanganan gangguan konversi?
Penanganan kasus konversi dapat dimulai dengan konseling, pemberian
obat, bahkan pada keadaaan tertentu perlu dipertimbangkan untuk rawat
inap di rumah sakit. Salah satu ujung tombak penanganan gangguan
konversi adalah konseling terstruktur dengan pasien. Berikanlah
informasi yang jelas tentang gangguan ini, dan berikan dukungan moral
bahwa gejala dapat membaik.
sumber klikdokter
No comments:
Post a Comment