Monday, 5 January 2015

Menu Sarapan yang Membuat Anda Berumur Lebih Panjang

 
Pentingnya mengawali hari dengan sarapan sudah tak diragukan lagi. Selain mencegah kegemukan juga meningkatkan produkitivitas kerja di siang harinya. Kini manfaat sarapan bertambah satu lagi. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa sarapan semangkuk kecil bubur setiap pagi adalah kunci untuk panjang umur dan hidup sehat.

Studi yang dilakukan terhadap lebih dari 100 ribu orang dalam kurun 14 tahun itu menemukan bahwa bubur yang terbuat dari oatmeal atau gandum utuh bisa mengurangi risiko meninggal akibat sakit jantung. Sarapan 28 gram bubur gandum, diyakini bisa mengurangi risiko kematian dini hingga lima persen setiap mangkuknya.


Hasil ini didapatkan setelah para peneliti menganalisa pola makan 74.900 responden wanita dan 43 ribu pria, serta pengaruhnya terhadap kesehatan jangka panjang. Dari analisa diketahui bahwa mengonsumsi makanan yang terbuat dari gandum utuh mengurangi risiko kematian karena sakit jantung.

Untuk lebih memastikan hasil studi, para peneliti juga memasukkan faktor-faktor lain seperti usia, kebiasaan merokok dan indeks massa tubuh yang mungkin bisa memengaruhi harapan hidup seseorang. Hasilnya, peneliti menemukan bahwa responden yang rajin makan gandum utuh cenderung lebih kecil risikonya untuk meninggal karena hal-hal tersebut ketimbang responden yang tidak makan bubur gandum. Selain itu sarapan bubur gandum utuh juga mengurangi risiko kematian akibat gangguan pembuluh darah hingga sembilan persen.

Kenapa gandum utuh, dan kenapa harus berupa bubur? Seperti dikutip dari Daily Mail, gandum utuh merupakan bijirin sereal yang masih dalam bentuk aslinya ketika dipanen. Kulitnya tidak dihilangkan atau dikupas, dan mengandung benih atau atau embrio unggulan yang kaya akan nutrisi penting.

Gandum utuh biasanya diolah menjadi roti, beras merah, pasta dan sereal sarapan seperti muesli atau bubuk oat. Dalam bentuk bubur, gandum utuh lebih mudah dicerna karena saat pagi hari, sistem pencernaan tubuh sebaiknya tidak diberikan asupan makanan yang terlalu padat atau keras. Sebab masih dalam pemulihan setelah semalaman 'bekerja keras' mencerna makanan dan menyingkirkan racun-racun.

Meskipun mudah dicerna, bubur gandum cukup mengenyangkan dan menjaga agar perut tak langsung lapar lagi hingga makan siang. Selain itu saat di dalam tubuh, gandum utuh bereaksi seperti spons yang menyerap kelebihan minyak, kolesterol serta lemak dan kemudian mengeluarkannya lewat kotoran.

"Orang yang konsumsi gandum utuhnya lebih tinggi cenderung memiliki gaya hidup yang lebih sehat secara keseluruhan, juga dalam menjaga pola makan mereka. Jadi tak semata-mata hanya karena makan gandum saja tapi juga pola makan yang mereka terapkan dalam keseharian," ungkap Victoria Taylor, pakar diet dari British Heart Foundation.

Namun ada yang perlu dicermati. Penelitian menunjukkan bahwa makan bubur gandum hanya mengurangi risiko kematian akibat sakit jantung bukan penyakit lainnya, misalnya kanker.
sumber detik

1 comment:

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete