Banyak hal yang kita ingin
lakukan dalam hidup ini. Banyak hal yang kita ingin peroleh. Sebagian
tercapai sesuai keinginan kita dan kita merasa bahagia. Tapi ada kalanya
keinginan itu tidak tercapai. Ada kalanya harapan kita tidak terpenuhi.
Ada kalanya usaha kita tampaknya gagal dan tidak memuaskan sama sekali.
Ada kalanya kita terjatuh atau terpeleset dan kita merasa kecewa.
Mengapa tidak semua berjalan mulus? Mengapa semua rencana kita tidak selalu berjalan lancar? Apa hambatan terbesar kita? Apakah hambatan kita adalah pendidikan? Saya bukan anak orang kaya, sekolah saya tidak tinggi, saya tidak mampu, saya tidak sepintar kakak saya, saya tidak ada waktu untuk belajar.
Mengapa tidak semua berjalan mulus? Mengapa semua rencana kita tidak selalu berjalan lancar? Apa hambatan terbesar kita? Apakah hambatan kita adalah pendidikan? Saya bukan anak orang kaya, sekolah saya tidak tinggi, saya tidak mampu, saya tidak sepintar kakak saya, saya tidak ada waktu untuk belajar.
Ataukah hambatan kita adalah masalah keuangan? Gaji saya kecil, sekarang bisnis sedang sulit, biaya sekolah tinggi banget, anak saya tiga sehingga pengeluaran sangat besar, harga BBM naik, harga barang naik semua, keuntungan saya berkurang, teman baik saya tidak mau meminjami saya uang, kakak saya tidak membantu keuangan padahal dia kaya, suami saya pelit.
Atau mungkin hambatan kita adalah orang lain? Atasan kurang mendukung, teman ada yang iri hati, lingkungan kerja sangat buruk, banyak teman yang malas, ada teman yang sering mengganggu saya, tetangga saya sangat tidak menyenangkan, orang tua tidak sayang kepada saya, pasangan saya pemarah, semua orang membenci saya, atasan tidak menghargai jerih payah saya.
Atau mungkin hambatan kita sesungguhnya adalah diri kita sendiri? Haah? Mungkin saja! Ini tanda-tandanya:
• Sering merasa tidak mampu
• Merasa hidup ini penuh penderitaan dan kesulitan
• Merasa menjadi korban ketidakadilan dunia
• Malas berusaha
• Merasa lelah dan tidak ada waktu
• Merasa tidak berdaya
• Sering takut salah melakukan sesuatu
• Sering ragu-ragu
• Sering menunda melaksanakan rencana
• Merasa percuma berusaha karena belum tentu berhasil
Mungkin ada juga beberapa tanda lain yang belum tercantum di atas, tapi itu tidak terlalu penting. Sebenarnya kita sendiri akan tahu mana pikiran yang menjadi hambatan. Kita tahu mana perasaan yang menyabotase semangat kita. Kita juga tahu mana sikap yang menghambat diri kita sendiri. Masalahnya, tahu saja terkadang tidak cukup. Menyadari saja seringkali tidak cukup. Kita perlu bertindak lebih jauh.
Kita tidak bisa memaksa orang lain berubah sikap. Tapi kita bisa mengubah diri kita sendiri menjadi lebih baik.
Kiat menyingkirkan hambatan dari diri sendiri
• Merasa hidup ini penuh penderitaan dan kesulitan
• Merasa menjadi korban ketidakadilan dunia
• Malas berusaha
• Merasa lelah dan tidak ada waktu
• Merasa tidak berdaya
• Sering takut salah melakukan sesuatu
• Sering ragu-ragu
• Sering menunda melaksanakan rencana
• Merasa percuma berusaha karena belum tentu berhasil
Mungkin ada juga beberapa tanda lain yang belum tercantum di atas, tapi itu tidak terlalu penting. Sebenarnya kita sendiri akan tahu mana pikiran yang menjadi hambatan. Kita tahu mana perasaan yang menyabotase semangat kita. Kita juga tahu mana sikap yang menghambat diri kita sendiri. Masalahnya, tahu saja terkadang tidak cukup. Menyadari saja seringkali tidak cukup. Kita perlu bertindak lebih jauh.
Kita tidak bisa memaksa orang lain berubah sikap. Tapi kita bisa mengubah diri kita sendiri menjadi lebih baik.
Kiat menyingkirkan hambatan dari diri sendiri
1. Ubah cara berpikir negatif menjadi positif
Kita bisa mengubah pikiran kita sendiri. Kita bisa memilih untuk mengubah cara berpikir kita. Kita bisa memilih untuk mengubah perasaan kita. Kita bisa memilih untuk berpikir bahwa gaji kurang banyak atau memilih cara mencari uang lebih secara halal. Kita bisa memilih untuk mengeluh mengapa gaji kurang atau memilih untuk bersyukur masih bisa bekerja. Kita bisa memilih untuk belajar sendiri daripada bersikap negatif karena tidak sempat sekolah tinggi. Kita bisa memilih untuk mencari ide baru daripada mengeluh karena kegagalan.
2. Pilih pikiran yang menimbulkan semangat dan ketenangan
Daripada memikirkan yang jelek-jelek, pilihlah untuk memikirkan hal yang lebih baik. Daripada berpikir orangtua tidak menyayangi kita, pikirkan cara mengungkapkan kasih sayang lebih kepada mereka. Daripada berpikir atasan galak, pikirkanlah cara untuk bekerja lebih baik. Daripada mengeluh sakit melulu, senyumlah dan alihkan pikiran ke hal lain yang lebih bermanfaat.
3. Senyumlah lebih banyak kepada orang lain
Jika kita hanya berfokus memikirkan betapa sedih dan kecewanya kita, maka pikiran kita akan semakin tegang. Cobalah melihat kesulitan orang lain. Senyumlah pada mereka. Bantu orang lain menemukan solusi. Hibur orang yang sedih, maka kita akan merasa lebih hidup dan puas melihat orang lain berubah.
Mari kita singkirkan hambatan dari diri sendiri. Mari berpikir lebih positif. Mari lakukan hal yang lebih bermanfaat. Go for it!
Kita bisa mengubah pikiran kita sendiri. Kita bisa memilih untuk mengubah cara berpikir kita. Kita bisa memilih untuk mengubah perasaan kita. Kita bisa memilih untuk berpikir bahwa gaji kurang banyak atau memilih cara mencari uang lebih secara halal. Kita bisa memilih untuk mengeluh mengapa gaji kurang atau memilih untuk bersyukur masih bisa bekerja. Kita bisa memilih untuk belajar sendiri daripada bersikap negatif karena tidak sempat sekolah tinggi. Kita bisa memilih untuk mencari ide baru daripada mengeluh karena kegagalan.
2. Pilih pikiran yang menimbulkan semangat dan ketenangan
Daripada memikirkan yang jelek-jelek, pilihlah untuk memikirkan hal yang lebih baik. Daripada berpikir orangtua tidak menyayangi kita, pikirkan cara mengungkapkan kasih sayang lebih kepada mereka. Daripada berpikir atasan galak, pikirkanlah cara untuk bekerja lebih baik. Daripada mengeluh sakit melulu, senyumlah dan alihkan pikiran ke hal lain yang lebih bermanfaat.
3. Senyumlah lebih banyak kepada orang lain
Jika kita hanya berfokus memikirkan betapa sedih dan kecewanya kita, maka pikiran kita akan semakin tegang. Cobalah melihat kesulitan orang lain. Senyumlah pada mereka. Bantu orang lain menemukan solusi. Hibur orang yang sedih, maka kita akan merasa lebih hidup dan puas melihat orang lain berubah.
Mari kita singkirkan hambatan dari diri sendiri. Mari berpikir lebih positif. Mari lakukan hal yang lebih bermanfaat. Go for it!
sumber andriewongso
No comments:
Post a Comment