Kuliah mungkin seringkali kamu anggap masa yang sulit. Hidup
berjauhan dari orangtua, tugas yang banyak, hingga harus berusaha
mempertahankan hidup di akhir bulan — ada saja tantangan yang membuatmu
kesusahan. Pokoknya, sebisa mungkin kamu ingin balik jadi anak sekolahan
saja. Hidup tanpa beban, makanan tinggal ambil di dapur, tugas-tugasnya
pun tidak selalu harus dilakukan di lab, jalan raya, ataupun disalin
dalam kertas folio berlembar-lembar.
Tapi jangan penuh prasangka buruk dulu. Sebenarnya kalau
diingat-ingat lagi, justru kuliahlah yang menjadi fase terindah dan
terbahagia dari hidupmu. Mengapa? Ini alasan-alasannya!
1. Kuliah di Luar Kota, Kamu Akan Keluar dari Rumah dan Bisa Menemukan Jati Dirimu yang Baru. Tak Jarang Jati Diri Ini Begitu Berbeda dari Dirimu yang Dulu.
Tersebarnya universitas-universitas besar favorit di berbagai kota
membuat kebanyakan remaja yang baru lulus SMA harus meninggalkan kota
kelahirannya untuk mencari ilmu. Berkuliah di luar kota, hidup sendiri,
dan berjauhan dari orangtua awalnya memang terasa berat. Namun, lama
kelamaan, kehidupan baru ini tidak seburuk dan seberat yang dibayangkan.
Saat berkuliah di luar kota, kamu belajar untuk hidup mandiri. Mulai
dari mencari makan, mengatur pemasukan dan pengeluaran uang, hingga
menyusun jadwal harian. Dan semua kegiatan tersebut menyenangkan! Kamu
yang beberapa bulan lalu masih menjadi anak SMA dan dianggap manja, saat
ini sudah diperbolehkan untuk mengatur hidupmu sendiri dan melakukan
apa yang kamu sukai. Walaupun tetap harus dengan izin orangtua, tapi
setidaknya kamu bisa sudah bisa merasakan hidup orang dewasa itu seperti
apa.
2. Kamu Pun Akhirnya Terbebas Dari Jeratan Fisika, Matematika, atau Pelajaran-Pelajaran Lain yang Selama Ini Kamu Benci Setengah Mati
Waktu sekolah dulu, kita diharuskan untuk mempelajari berbagai mata
pelajaran yang sebenarnya tidak kita sukai. Matematika, fisika, dan
bahkan sejarah sering kita pelajari dengan sedikit rasa keterpaksaan.
Nggak heran, saat dinyatakan lulus SMA, kamu pasti merasa seakan
berhasil keluar dari penjara. Hehehe.
Akhirnya, kamu bisa terlepas dari jeratan angka, hitung-hitungan,
atau cerita-cerita zaman perjuangan yang menurutmu membosankan. Nggak
ada lagi deh tuh aljabar atau trigonometri dengan rumus-rumusnya yang
banyak. Nama-nama kitab dan pahlawan zaman kerajaan juga nggak perlu
lagi dihapalkan. Di perkuliahan, kamu dibebaskan untuk memilih mata
kuliah yang kamu sukai dan itu menyenangkan sekali!
3. Inilah Waktu Di Mana Pengajar Akan Meminta dan Mendengarkan Pendapatmu. Belajar di Perkuliahan Sangat Menyenangkan Karena Pengetahuanmu Jadi Semakin Luas
Setelah berhasil masuk di jurusan yang diinginkan, nggak jarang kamu
merasa kesulitan mengikuti pelajarannya. Ya, jurusan komunikasi, sastra,
ataupun kesehatan gizi memang nggak semudah yang kamu bayangkan. Ada
banyak materi kuliah penunjang yang wajib kamu pelajari. Sulit, namun
justru itu yang membuat kuliah menjadi menarik.
Materi-materi penunjang yang kamu pelajari telah membuka pikiranmu
dengan lebih luas. Jurusan pertanian yang kamu kira hanya belajar cara
bercocok tanam, pupuk, dan hama saja, ternyata juga mempelajari cuaca
dan jenis-jenis awan. Atau jurusan teknik industri yang ternyata juga
mempelajari marketing dan manajemen. Materi-materi inilah yang seringnya
kamu tunggu saat sudah jenuh dengan mata kuliah wajib. Pengetahuan baru
yang diberikan nggak pernah gagal menarik perhatianmu dan membuat
kuliahmu menjadi lebih berwarna.
4. Kalau Dulu Temanmu Hanya dari Satu Kota Saja, Sekarang Kamu Bisa Kongkow Bersama Teman-Teman dari Seluruh Penjuru Indonesia
Saat kuliah, hampir seluruh anak muda dari berbagai penjuru Indonesia
berkumpul dalam 1 universitas yang sama. Maka dari itu, menjalin
pertemanan adalah salah satu hal yang paling menyenangkan saat kuliah.
Teman-temanmu bisa berasal dari Samarinda, Medan, Bali, bahkan hingga
Papua.
Menjalin pertemanan antarbudaya ini seakan membuatmu menjadi ahli
budaya. Kamu bisa paham bahasa mereka, kebiasaan yang mereka lakukan,
bahkan selera makanan orang dari daerah mereka. Tapi sih ada satu yang
paling menguntungkan. Saat akan liburan ke suatu daerah, kamu nggak akan
kesulitan mencari tempat menginap. Temanmu ada di seluruh Indonesia,
sih!
5. Persahabatan yang Bisa Terjalin di Masa Kuliah Itu Adalah Persahabatan Untuk Selamanya. Bagaimana Tidak? Kalian Tumbuh dan Berjuang Bersama.
Banyak yang bilang bahwa masa-masa kuliah adalah masa yang sangat
individualistis. Hanya di semester I atau II saja kuliahmu akan bareng
dengan teman-temanmu. Di semester-semester selanjutnya, kamu dan
teman-temanmu akan mengambil kelas yang berbeda-beda, tergantung minat
dan fokus akademik masing-masing. Karena itu banyak yang bilang bahwa
kesempatanmu untuk menjalin persahabatan yang kompak akan berakhir di
masa SMA.
Padahal ini tak sepenuhnya benar. Justru teman-teman akrab yang bisa
kamu temukan di bangku kuliah adalah mereka yang akan menjadi temanmu
hingga tua. Bagaimana tidak? Kalian menyaksikan perjuangan satu sama
lain untuk mengerjakan tugas hingga larut malam. Kalian menjadi
“keluarga adopsi” bagi satu sama lain karena orangtua yang jauh di sana
di luar kota. Kalian menyaksikan satu sama lain berjuang menemukan
identitas diri, jatuh-bangun menyelesaikan skripsi, bahkan mencari uang
tambahan agar bisa membayar SPP dan SKS. Sepanjang seluruh perjuangan
ini, kalian mendewasa bersama. Persahabatan kalian adalah persahabatan
yang layak dipertahankan hingga tua.
6. Kalau Sekolah Jadwalnya Padat, Saat Kuliah, Kamu Pasti Kegirangan Karena Waktu Luang yang Tidak Terhitung Jumlahnya
Waktu sekolah, padatnya jadwalmu sudah bisa mengalahkan orang kerja.
Masuk jam 7 pagi dan pulang jam 3 di sore hari. Belum lagi kalau ada
kegiatan ekstrakurikuler sesudah jam sekolah. Bisa-bisa kamu baru sampai
rumah setelah adzan maghrib.
Tapi saat mulai memasuki dunia perkuliahan, kamu pasti kegirangan.
Waktu luang yang kamu miliki itu tidak terhitung jumlahnya! Dalam sehari
mungkin kamu hanya mengikuti 2 kelas mata kuliah saja. Sisanya? Bisa
bersantai di kostan atau mengembangkan diri di perkumpulan dan
organisasi. Eh tapi, ini dengan catatan kalau tugas-tugasmu dikerjakan
tepat waktu ya. Kalau terus-terusan ditunda, waktu luangmu sih biasanya
diisi dengan mengejar deadline. Hehehe
7. Nggak Cuma Untuk Mengembangkan Diri, Waktu Luang Itu Juga Bisa Kamu Manfaatkan Untuk Traveling ke Kota Sebelah
Walaupun sudah dipakai untuk aktif di organisasi, ternyata waktu
luangmu masih tersisa banyak. Kalau sudah begini sih biasanya waktu
luang itu kamu manfaatkan untuk traveling ke kota-kota di
sekitar tempat kuliahmu. Misalnya, yang kuliah di Jogja memanfaatkan
waktu luang untuk berplesir ke Solo atau Semarang; yang berkuliah di
Surabaya mungkin mengisinya dengan melancong ke Bali.
Kalau bukan di waktu kuliah, mungkin traveling dadakan
semacam ini nggak bisa kamu lakukan. Waktu SMA, libur hari Sabtu dan
Minggu diisi dengan acara keluarga; saat bekerja nanti, Sabtu dan Minggu
akan kamu manfaatkan untuk bermesraan dengan bantal dan kasur. Jadi,
nggak heran ‘kan kalau masa kuliah itu menyenangkan? Soalnya, kamu bisa
punya banyak waktu untuk jalan-jalan.
8. Saat Kuliah Juga Banyak Banget Lowongan Kerja Paruh Waktu. Akhirnya Kamu Tahu Rasanya Punya Uang Sendiri!
Nggak perlu menunggu lulus untuk bisa punya uang dari hasil keringat
sendiri. Saat duduk di bangku kuliah, banyak banget lowongan pekerjaan
paruh waktu yang ditawarkan untukmu. Mulai dari barista di kedai kopi,
membantu proyek penelitian dosen, hingga yang sesuai dengan
hobimu—menulis, penyiar radio, atau fotografi. Dan kamu pun nggak mau
melewatkan kesempatan ini.
Saat bekerja paruh waktu, mungkin kamu akan direpotkan dengan
mengatur jadwal antara kuliah, bermain, dan juga bekerja. Tapi itu
bukanlah masalah yang penting buatmu karena kerepotan itu pada akhirnya
akan terbayar dengan bahagia melalui pengalaman bekerja dan tentunya,
transferan uang gaji bulanan, dong! :p
9. Jalan-Jalan dan Menikmati Kuliner di Malam Hari Tanpa Perlu “Absen” ke Orangtua Adalah Petualangan yang Tak Terlupakan
Kamu yang selama ini wajib ada di rumah sebelum adzan maghrib
berkumandang pasti punya kebahagiaan tersendiri saat berkuliah. Yap!
Kamu akhirnya bisa mengatur jam malammu sendiri.
Kamu akhirnya bisa merasakan kehidupan di malam hari yang selama masa
sekolah selalu terlewatkan. Jalan-jalan menikmati kota yang mulai sepi,
menyantap kuliner langka yang hanya buka di malam hari, atau hanya
sekadar duduk-duduk dan mengobrol santai bersama teman-teman di kedai
kopi. Sederhana, namun ini adalah pengalaman yang pastinya tidak
terlupakan bagi kamu yang dulu menghabiskan malam menonton sinetron di
rumah.
Ya, berpergian di malam hari seperti ini memang kamu tidak diharuskan
laporan ke orangtua. Tapi, sebisa mungkin isilah dengan kegiatan yang
positif dan pastinya bisa kamu pertanggungjawabkan.
10. Kamu Pun Bisa Pergi ke Luar Negeri Secara Gratis Lewat Program Beasiswa. Australia, Jepang, Singapura, Amerika: Pintunya Benar-Benar Terbuka!
Siapa yang nggak ingin pergi ke luar negeri? Entah untuk belajar,
berwisata, atau bahkan keduanya. Tapi, seringnya niat ini harus
diurungkan kembali karena untuk pergi ke luar negeri kamu butuh uang
yang tidak sedikit.
Inilah salah satu keajaiban lagi yang diberikan oleh dunia
perkuliahan. Kamu bisa punya kesempatan untuk pergi ke luar negeri yang
terbuka sangat lebar. Dan menakjubkannya lagi, kamu tidak perlu
mengeluarkan uang seperser pun. Lewat program beasiswalah kamu
mendapatkan kesempatan ini, menikmati hidup sekian bulan di negeri
orang. Menambah lagi pengalaman dan teman-teman dari berbagai belahan
dunia hingga menikmati salju yang tidak ada di Indonesia. Kapan lagi
kamu bisa merasakan kesempatan ini kalau bukan dari perkuliahan?
11. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mengingatkanmu Tetap Bersikap Rendah Hati. Dia yang Paling Tinggi Ilmunya Adalah Dia yang Bisa Membantu Sesama.
Ingatkah kamu pada masa-masa awal Kuliah Kerja Nyata (KKN)? Kamu dan
teman-teman yang selama ini hanya belajar di dalam kelas dititahkan
universitas untuk terjun langsung ke masyarakat. Awalnya kamu pasti
merasa kerepotan. Desa lokasi KKN-mu mungkin punya aliran listrik yang
mati-padam, jaringan telekomunikasi yang payah, serta rumah dan kamar
mandi yang membuatmu rindu kenyamanan kost di kota. Belum lagi, kamu
kesulitan mengerti bahasa asli masyarakatnya. Fisikmu pun lelah
diforsir mengikuti segala aktivitas penduduk desa dari pagi buta hingga
larut malam.
Namun masa KKN ini tidak akan bisa kamu lupakan. Kamu akan selalu
ingat ketika harus bangun pagi untuk bersih-bersih kandang ayam atau
sapi, segera mandi supaya bisa mengajar di sekolah, memperbaiki papan
penunjuk jalan desa dari siang hingga maghrib, sampai mengisi
kolom-kolom formulir kerja yang tak terhitung banyaknya. Kamu akan
selalu ingat cara tidurmu dan teman-teman satu rumah yang harus
berdempet-dempetan seperti ikan sarden dalam kaleng. Kamu akan ingat
suara anak-anak penduduk desa yang selalu semangat menyambutmu, selalu
memanggil namamu. Selama KKN, kamu sebagai mahasiswalah yang
seharusnya menyuluh para penduduk desa, namun justru para penduduk desa
yang punya lebih banyak hal untuk diajarkan padamu. Dari KKN, kamu
belajar: seberapa tinggipun pendidikanmu, yang terpenting adalah sikap
rendah hati. Ilmu yang paling berguna adalah ilmu yang paling bisa
membantu sesama.
12. Kamu Pun Akhirnya Menemukan Bakat yang Selama Ini Terpendam. Berkat Proses Pencarian Jati Diri, Dorongan Teman-Teman, Maupun Pertemuan dengan Tokoh-Tokoh Besar.
Di kuliah, kamu nggak hanya bisa bertemu dengan teman-teman dari
berbagai daerah di Indonesia saja, tetapi juga orang-orang hebat di
bidangmu yang selama ini kamu kagumi. Bahkan, nggak jarang kalau orang
hebat itu adalah dosen mata kuliahmu sendiri.
Kamu bisa belajar langsung bidang kuliahmu dari para ahli yang sudah
tidak perlu diragukan lagi. Belajar ekonomi langsung dari Pak Boediono,
mendalami fotografi bersama dengan Arbain Rambey, atau merancang
arsitektur bangunan langsung bersama Ridwan Kamil bukan lagi jadi
angan-angan di siang bolong karena kamu sudah merasakannya sendiri.
Berada di dalam satu ruangan dan berdiskusi langsung dengan mereka, wah,
kurang menyenangkan apa dunia perkuliahan ini!
sumber hipwee
No comments:
Post a Comment