Bocoran Bisnis Kuliner Edwin Lau

Sukses menjadi seorang chef ternama tidak lantas membuat Edwin Lau berpuas diri. Sampai saat ini pun ia masih mencoba untuk mengembangkan bisnis kuliner dengan tetap membawa konsep makanan sehat. Bahkan dalam waktu dekat, lelaki kelahiran 16 November 1982 ini akan mencoba dua bisnis barunya.

Pada CNN Indonesia, Edwin mengungkapkan akan membuka bisnisnya di Jakarta meskipun dalam skala kecil. "Jakarta central dari indonesia. Kondisinya politiknya sudah cukup stabil, pendapatan masyarakatnya juga meningkat," katanya.

"Ini sedikit bocoran ya, saya akan main minuman dan dessert," ungkap Edwin.

Menggeluti dunia bisnis kuliner bukan merupakan hal baru bagi Edwin. Ia pun sudah pernah membuka restoran dan katering. Menurutnya, kedua bisnis itu memiliki pembiayaan yang sangat besar. Belum lagi dengan ketahanan produk yang rendah dan kurangnya tenaga kerja di waktu-waktu tertentu.

Pemilihan bisnis minuman dan dessert Edwin terinspirasi dari kisah sukses sebuah kedai kopi ternama. Di balik kesuksesannya, kedai itu ternyata tidak membutuhkan dana operasional yang besar. "Saya melihat cost-nya kecil, ingredients-nya tersedia dengan banyak, dan mostly chemical based. Sustainnya bisa dua tahun," ujarnya.

Selain hal tersebut, yang menyebabkan Edwin beralih ke bisnis minuman dan dessert juga didasari oleh alasan bisnis yang membutuhkan kreativitas lebih tinggi. "Saat ini orang Indonesia juga suka minuman dan dessert. Kita juga terbiasa dengan karbohidrat dan rasa manis," pungkasnya.

Sebelum merealisasikan bisnis minuman dan dessertnya, Edwin juga akan meluncurkan bisnis katering sehatnya. Ide ini muncul setelah Edwin berkunjung ke Hong Kong.

Di sana, ia sempat bertanya pada foodie atau food blogger tentang keberadaan katering di Hong Kong. Ternyata di sana juga ada katering, bahkan healthy cathering, no MSG, low salt, and low sugar.

"Biasanya target market mereka para profesional muda dan selebriti. Karena mereka bekerja sangat mobile. Mereka butuh makanan yang mengikuti mereka. Nanti Jakarta juga akan seperti itu," tukas Edwin.

Edwin pun mengaku akan mengadaptasi konsep katering sehat di Hong Kong karena menurutnya Jakarta mirip dengan Hong Kong. "Lima tahun atau sepuluh tahun kemudian kita akan sulit jalan di jalanan, mobil makin banyak, motor makin banyak. Kita butuh makanan yang mengikuti kita, ready to eat, kondisinya panas, kualitasnya tinggi," ujarnya.

Sementara untuk harga, Edwin percaya bahwa harga bukanlah sebuah masalah untuk orang-orang yang memesan katering sehat. Menu yang terdapat dalam katering sehat Edwin nanti pun akan sangat beragam. Ia berencana bekerja sama dengan beberapa pihak untuk mewujudkan bisnis ini.

"Sebisa mungkin menunya tidak pernah terulang kembali. Saya butuh kreativitas yang sangat tinggi karena orang Indonesia cepat bosan. Mereka butuh sesuatu yang cepat enak murah porsi banyak, bikin kurus," paparnya. Ia pun berencana akan merotasi menu setiap tiga atau lima bulan.

sumber cnnindonesia