Meski mereka terlihat sibuk dengan layar laptop dan berbagai
gawainya, mahasiswa (dan mahasiswi) Teknik Informatika sesungguhnya bisa
berubah menjadi orang yang spesial dalam hidupmu. Dedikasinya,
ketelitiannya dan cara berpikirnya yang selalu mengedepankan logika
adalah bekal berharga di masa depan ketika mulai beranjak dewasa.
Bukan hanya itu, makin besarnya pengaruh teknologi kepada hidup
manusia membuat lulusan TI juga punya peluang yang cerah nantinya. Jika
belum cukup alasan yang bisa membuatmu yakin bahwa mereka adalah
pasangan yang layak diperhitungkan dalam artikel ini akan memberikan penjabaran.
1. Semakin meningkatnya kebutuhan industri akan penguasaan teknologi membuat lulusan Teknik Informatika selalu dicari. Mereka juga punya kesempatan luas untuk membuka usaha sendiri
“Banyaknya perusahaan membutuhkan jasa di bidang IT membuat kami merasa tidak perlu takut membuat membuat lapangan kerja, bahkan ketika masih kuliah. Jadi freelance programmer juga bisa.”
Puji Aswari, 25, Tangerang
Majalah Forbes memprediksi mereka yang yang punya keahlian di bidang teknik informatika bakal menerima gaji yang terus meningkat
dari tahun ke tahun sebesar 8%. Seiring makin pentingnya peran
teknologi informasi dan komunikasi dalam kehidupan manusia, ladang
pekerjaan bagi lulusan teknologi informatika jadi makin beragam dan
luas. Asal mau bekerja keras, perusahaan-perusahan top pasti
mengejar-ngejar mereka buat menjadi programmer, software/web developer, teknisi, analis atau konsultannya.
“Gw programmer yg sehari-harinya ngoding di depan laptop, hingga akhirnya gw punya startup…”
Fauzi, 23, Depok
Bekerja pada orang lain bukan satu-satunya pilihan anak IT, justru
keahlian dan kreativitas mereka bisa jadi modal yang kuat untuk menjadi entrepreneur, bekerja untuk diri sendiri. Bikin app, dirikan website, bikin startup dan siapa tahu anak IT yang kemu gebet bakalan jadi calon Larry Page-nya Indonesia di masa depan.
2. Membersamai dia yang melek teknologi memberi warna baru dalam percakapan sehari-hari. Hidupmu akan lebih kaya dalam berbagai sisi
“Kuliah di jurusan IT itu jadi melek teknologi dan bisa gunain secara efektif di kehidupan sehari atau di dunia kerja, cepat tepat, bermanfaat.”
Endra, 22, Surabaya
Seperti halnya mahasiswa-mahasiswa jurusan lain, mahasiswa yang
menuntut ilmu di fakultas/jurusan teknik informatika juga memiliki
wawasan yang luas. Tapi jika kamu mencari lawan bicara yang selalu up-to-date
soal perkembangan zaman, anak IT-lah yang kamu cari. Memang udah jarang
banget ada mahasiswa yang gaptek, tapi anak IT berada di level yang
berbeda dalam pemahaman teknologi.
Ketika kamu jago memakai komputer, mereka malah merakit komputer. Waktu kamu jago nge-twit,
mereka jago meng-coding. Waktumu untuk ngobrol sama dia gak akan
sia-sia karena pasti aja ada pengetahuan baru yang kamu dapat dari
wawasannya yang luas soal perkembangan zaman.
3. Terbiasa tenggelam dalam algoritma membuat mereka bisa menyelesaikan masalah lewat berbagai cara. Mahasiswa TI tidak akan berhenti sebelum menemukan solusi
“Pelajaran algoritma menjadikan mahasiswa IT mampu mengatasi masalah dengan lebih dari 1 cara. :D”
Puji Aswari, 25, Tangerang
Ketika menemui jalan buntu, pendekatan problem solving yang
dilakukan oleh anak-anak teknik informatika patut kamu jadikan sebagai
contoh. Alih-alih langsung memutuskan apa yang harus dilakukan mereka
lebih sering mengambil beberapa langkah ke belakang supaya bisa melihat
permasalahan dari sudut yang lebih luas. Dengan logika yang matang,
mereka gak mudah menyerah dan pantang mundur ketika menemui jalan buntu.
Sedari muda sifat ini telah ditanamkan agar
di masa depan mereka gak pernah lelah mencari beragam jalan untuk
mencapai satu tujuan. Pasangan mana yang gak mau dituntun oleh
kekasihnya ketika kesulitan menghadapi masalah?
4. Sekilas mahasiswa TI tampak selalu sibuk dengan laptop dan gawainya. Tapi di balik itu sebenarnya mereka adalah partner menyenangkan yang bisa diajak bekerja sama
Meski terlihat individualis, para mahasiswa teknik informatika
sebenarnya gak seegois yang kamu pikirkan. Pada poin-poin tertentu akan
datang di mana rasa kesetiakawanan akan mengalahkan hasrat untuk menang
sendiri. Dari yang awalnya sikut-sikutan buat dapat nilai terbaik di
kelas, menjadi saling bahu-membahu untuk saling menolong dan
mengingatkan bahwa hidup lebih dari sekedar bahasa pemograman.
“Mahasiswa IT itu secara komunikasi jarang karena selalu sibuk dengan laptop masing2. Tapi bisa tetep kompak :)”
Agus Priyono, 20, Lamongan
Masih belum percaya jika mereka juga punya hati yang ringan membantu?
Lihat diri sendiri deh, pernahkah kamu meminta tolong ke teman jurusan
TI saat ada masalah dengan teknologi? Bukankah bantuan itu selalu
tersedia lewat saran dan uluran tangannya?
“Sejak jadi mahasiswa TI jadi sering mbantu temen yang trouble sama peralatan IT – nya…“
Susilo Budi, 19, Surabaya
Sikapnya yang ringan membantu dan kerelaannya untuk bekerjasama
adalah bekalciamik bagi kelanjutan hubungan kalian di masa depan.
Terbiasa bekerjasama dengan teman sejawat dalam praktikum Pemrograman
Web membuatnya tahu bahwa keberhasilan selalu membutuhkan sinergi. Jika
dalam tugas kuliah sehari-hari proses kerjasama bisa ia lakoni, yakinlah
dia juga mau mendengar pendapatmu dalam hubungan kalian nanti.
5. Cewek yang kuliah di jurusan TI dijamin tidak manja. Mereka adalah gadis-gadis mandiri yang melek teknologi
“Kita kaum hawa jadi bisa melakukan hal-hal yang anti mainstream. Bisa coding, pemrograman web, design logo, bisa tahu banyak bahasa, C++, php, java, html dll.”
Yosa Angela W.R., 20, Yogyakarta
Karena berada di lingkungan kuliah yang
mayoritas diisi oleh cowok, mahasiswi IT menjadi terbiasa bekerja
sekeras dan serajin teman-teman cowoknya. Dosen, kuliah dan tugas yang
gak peduli kamu cewek atau cowok tidak memberi kesempatan buat
bermanja-manja. Barisan-barisan kode harus tetap ditulis, web tetap
harus didesain dan bahasa pemograman yang digunakan pun tetap sama.
Namun dari tempaan yang gak pandang bulu
tersebut kamu bisa menemukan cewek-cewek mandiri dan melek teknologi
dari mahasiswi teknik informatika. Pengetahuan dan kemampuan logikanya
membuat kamu sadar bahwa ada sesuatu yang luar biasa dari mahasiswi yang
satu ini.
6. Dalam proses kuliah mahasiswa TI dibentuk jadi pribadi yang berlogika tajam dan teliti. Kecermatannya dalam berbagai keputusan hidup sudah tak perlu diragukan lagi
“Karena terbiasa melihat koding-koding program yang rumit mahasiswa IT mau gak mau akan jadi lebih teliti dan peka.”
Agus Purnomo, 23, Bandung
Kenyataan hidup yang harus diterima
mahasiswa Teknik Informatika adalah mereka masih harus berkutat dengan
matematika (yang lebih advanced, tentunya), kalkulus, alogaritma dan gak jarang masih ada yang belajar fisika.
Anak-anak IT gak peduli mahasiswa jurusan lain menertawakan mereka (walaupun kadang pengen ngatain juga) —
mereka terus berhitung dan fokus, sebab ketelitian sangat diperlukan
dalam menulis coding. Salah atau lupa menambahkan satu huruf atau spasi
aja bisa merusak kerja keras bermalam-malam begadang di depan laptop.
Meski terdengar ribet, ketelitian dan sifat
perhitungan yang dibawa mahasiswa IT hingga masa dewasa akan memberi
banyak manfaat ketika mereka dihadapkan dengan keputusan besar dalam
hidupnya. Semua keputusan akan dipertimbangkan baik-baik, dianalisa
secara teliti sebelum nantinya dijalani. Kalau buat coding aja dia rela gak tidur dan hampir mati, bagaimana dengan keputusan hidup yang akan melibatkanmu nanti?
7. Di kampus Teknik Informatika-lah kamu bisa menemukan jomblo-jomblo berkualitas tinggi
“Susah dapet pacar, apalagi kuliah di Teknik informatika. Coowok semua. Ada hikmahnya kok, jadi betah jomblo dan tetep fokus untuk masa depan demi terwujudnya keluarga permai.”
Viki, 20, Riau
“Duka gw selama jd mahasiswa IT adalah menjadi JOMBLO”
Fauzi, 23, Depok. (Sudah punya startup sendiri, lho!)
Meski mainannya tiap hari kode, tapi belum
tentu anak-anak IT jago dalam membaca #kode.Bisa dibilang,
mahasiswa-mahasiswa tampan dan available yang menghuni kampus teknik informatika merupakan para jomblo berkualitas tinggi.
Mereka punya IQ di atas rata-rata, kreatif
dan punya masa depan yang cerah (Amin!). Sama seperti dilema di
kampus-kampus teknik lain, kebanyakan peserta kuliah TI adalah
cowok. Jadi, jangan khawatir ketika memacari mahasiswa Teknik
Informatika sebab kemungkinan buat jadi playboy kecil banget.
8. Bagi kamu yang mengidamkan pasangan yang penyabar, anak TI adalah insan yang kamu cari selama ini!
“(Kuliah di IT) bisa ngelatih kesabaran. Misalnya udah nulis kode ampe 1000 baris trus udah yakin banget bener tapi begitu di compile malah ada error nya. Jadi dicari lagi mana yang error itu dan harus di solve.”
Putra, 20, Depok
Menulis ribuan hingga jutaan baris kode
butuh pengorbanan yang besar. Seorang mahasiswa IT bisa gak tidur
berjam-jam demi menyelesaikan penugasan tersebut. Dalam kantuk dan
lelah, mereka juga diwajibkan untuk tetap teliti dan fokus karena
seperti yang dijabarkan di atas, salah ‘spasi’ saja bisa jadi petaka.
Dan bila baris-baris kode tersebut sudah selesai, mereka harus bersiap
untuk mengulang lagi jika terdapat kesalahan.
Mencari error dalam jutaan baris
kode itu bukan perkara mudah, layaknya mencari jarum ukuran nano dalam
tumpukan jerami. Belum lagi kalau dosen memberi deadline yang gak manusiawi. Sabar, sabar.
Nah, kalau sama tugas dan dosennya aja bisa sabar, pasti buat pacar dan keluarga di masa depan juga bisa sabar, dong?
9. Anak-anak TI romantis dengan cara mereka sendiri. Bersiaplah dapat kejutan yang terkesan geeky tapi tetap terasa hangat di hati
“… dimulai dari belajar bahasa pemrograman yang hanya say ‘Hello World” sampe gimana cara nembak cewek kamu pake source code. ‘Apakah kamu bersedia jadi makmum dalam solatku ? Ketik Y jika iya dan ketik N jika tidak'”.
Ridwan, 27, Jakarta
Udah hampir pasti, jika kamu menjalin
hubungan dengan anak IT, kamu bakal lebih sering mendapatinya bergadang
di depan laptop daripada ngapel di beranda rumahmu. Ketika pasangan lain
nongkrong di kafe buat bermesraan, kamu dan dia hadir di sana untuk
sinyal wifi. Jika sudah 2 hari kamu gak mendengar kabar darinya, segera
sambangi lab di kampusnya kemungkinan besar di sanalah dia berada
bersama teman-temannya.
Namun di balik kesibukannya, disamping
keluhannya soal jutaan baris kode kamu akan menemukan momen di mana ada
secercah harapan bagi romantisme dalam hubungan kalian. Anak-anak TI
punya cara untuk romantis yang hanya mereka yang mengerti. Entah itu
melibatkan laptop, bahasa pemograman, dan teknologi atau cuma lewat
tingkah konyolnya saja. Tapi yakinlah kalau mereka bisa membuatmu merasa
istimewa.
10. Tapi kualitas-kualitas di atas tidak menjadikan mereka jadi manusia serba bisa. Sejago apapun dia anak TI akan terlihat rendah hati dan biasa-biasa saja
“Sering disangka tahu segala hal tentang barang elektronik/gadget, seperti diminta saran handphone apa yang bagus, dipanggil tetangga buat benerin tv, padahal IT bukan selalu tentang “komputer” dan “gadget” aja.”
Ray Ashari R, 20, Bandung
Mahasiswa TI biasanya suka kesal kalau ditanya tentang tetek-bengek
teknologi yang sebenarnya tidak begitu mereka pahami. Sebagai anak TI
mereka sudah biasa dihadapkan pada pertanyaan macam ini:
“Eh Nan, tau harga komputer merek Apel Bolong sekarang berapa nggak?”
“Keyboard gue rusak nih, lo tau kenapa nggak nih?” (diucapkan lewat chat semata. LAU PIKIR ANAK TI CENAYANG?)
“Mas, kamu anak TI toh? Ini setrikaan Ibu rusak, tolong benerin ya…”
Pemahaman masyarakat soal TI memang masih campur-aduk. Bidang teknik
informatika yang dipelajari di kampus biasanya berfokus pada software development, data mining, dan manajemen informasi — bukan pada hardware.
Menanggapi salah-kaprah soal jurusannya anak-anak TI akan dengan
sabar menjelaskan, sembari memberi pemahaman bahwa hal-hal tersebut
tidak bisa mereka lakukan. Kejadian macam ini tanpa disadari membentuk
mereka jadi pribadi yang tetap rendah hati. Kebutuhan orang-orang
terdekatnya belum bisa terpenuhi dengan ilmu yang dimiliki, maka mereka
merasa harus belajar lebih keras lagi.
11. Biarpun tampangnya nerdy, tetap aja kualitas mahasiswa Teknik Informatika gak bisa diremehkan. Mereka layak masuk bursa calon menantu idaman masa depan
“Suka duka jadi mahasiswa di jurusan IT itu Selalu di press sama fisika dan matematika , tapi kalo udah lulus bakal jadi menantu idaman orang tua kok :)”
Fitra C.A., 19, Bogor
Bukan tanpa alasan anak-anak IT bikin t-shirt “Menantu Idaman”
rame-rame, dunia teknologi informasi dan komunikasi yang lagi berkembang
pesat menempatkan mereka pada posisi yang meyakinkan selama
bertahun-tahun ke depan. Keamanan dan luasnya kesempatan karir yang
dimiliki anak-anak TI bisa jadi pertimbangan tersendiri buat orangtua
sebelum mengiyakan anak TI jadi menantu mereka.
Kesabaran, kegigihan dan logikanya bakal bikin kamu yang emang demen sama tipe-tipe cowok/cewek techie bisa
jatuh hati. Bahkan jika pun tidak, kualitas mereka sebagai manusia juga
sudah cukup jadi alasan bagimu untuk tidak berpaling lagi.
sumber hipwee
No comments:
Post a Comment