Meskipun Indonesia tidak pernah kehabisan destinasi wisata yang patut
dikunjungi, bukan berarti kamu tidak boleh melangkahkan kakimu lebih
jauh ke negeri seberang. Pergi ke luar negeri akan memberikan pengalaman
dan pengetahuan baru. Tantangannya pun berbeda, karena dari kebudayaan,
karakteristik masyarakat setempat, aturan, bahkan bahasa dan cuaca bisa
sama sekali berbeda dari yang selama ini biasa kita temui.
Mungkin tantangan yang lebih besar ini membuatmu takut atau khawatir
ketika harus pergi ke luar negeri pertama kali. Perasaan cemas ini bisa
sama kuatnya dengan perasaan senang dan excited yang ada karena
akhirnya bisa menyentuh tanah di luar Indonesia. Tapi, sebenarnya kamu
tak perlu merasa cemas berlahan. Yang kamu perlukan hanyalah persiapan
maksimal. Apa saja persiapan itu? Baca artikel di bawah ini.
1. Paspor Adalah Identitasmu yang Paling Penting. Jangan Pernah Pergi ke Luar Negeri Tanpa Sebelumnya Memfotokopi Paspormu.
Paspor adalah identitas internasional yang harus dimiliki oleh
seseorang yang ingin meninggalkan negaranya dan memasuki negara lain.
Bisa dikatakan, bahwa paspor layaknya kartu identitas seperti KTP yang
kita gunakan kala berada di negeri orang. Untuk itu kamu harus
menjaganya sebaik mungkin agar paspor tidak hilang, karena jika hilang
kamu tidak bisa melanjutkan perjalanan.
Namun terkadang meskipun sudah hati-hati, paspor bisa saja tetap
hilang — baik karena tertinggal atau tercuri. Jika sudah begini tentunya
kita bisa pusing setengah mati. Untuk itu sebelum pergi persiapkanlah
fotokopi paspormu baik dalam bentuk fisik atau digital. Fotokopi ini
berguna sebagai dokumen cadangan untuk mendapat SPLP (Surat Perjalanan
Laksana Paspor). SPLP adalah surat perjalanan yang dikeluarkan oleh KBRI
ketika ada warga negaranya yang kehilangan paspor. Dengan SPLP ini,
kamu bisa kembali ke Indonesia meskipun paspormu raib. Jadi, jangan lupa
memfotokopi lembar identitas paspormu 2-3 kali ya. Kemudian, simpan
fotokopian ini di tempat seperti bagian bawah koper agar tak tertinggal.
2. Saat Berada di Luar Negeri, Memang Tak Wajib Untuk Lapor ke KBRI. Namun, Lapor Diri Akan Sangat Berguna Jika Hal Tak Menyenangkan Terjadi Padamu.
Melaporkan diri dilakukan oleh seorang yang mengunjungi sebuah negara
lebih dari seminggu. Lapor diri ini berguna untuk mengantisipasi jika
suatu hal yang tidak diinginkan terjadi. Misalnya saja jika kamu
kehilangan paspor. Jika sebelumnya kamu telah melakukan lapor diri akan
mempercepat pengeluaran SPLP. Tidak hanya itu, lapor diri juga berguna
jika terjadi sesuatu pada kamu, misalnya kecelakaan. Pihak KBRI bisa
dengan cepat memberikan bantuan dan menghubungi keluargamu di tanah air.
Untuk melakukan proses pelaporan diri, syaratnya tidak sulit.
Kamu hanya butuh pas foto ukuran paspor sebanyak 2 lembar dengan latar
terang. Sesampainya di sana, kamu tinggal menunjukkan paspor,
menyerahkan pas foto, dan mengisi formulir lapor diri. Setelah itu
petugas KBRI akan membubuhi paspormu dengan cap lapor diri. Biayanya?
Gratis!
3. Jika Kamu Pergi Negara-Negara yang Sedang Mengalami Rebakan Epidemi Virus, Lakukan Vaksinasi untuk Melindungi Diri.
Pergi ke luar negeri akan memberi konsekuensi tertentu. Salah satunya
adalah terkena penyakit menular. Namun, kamu tetap bisa pergi
asalkan mau melindungi diri. Jika kamu harus pergi ke negara atau
kawasan regional tertentu yang kebetulan sedang berjuang melawan epidemi
virus, pastikan kamu mendapat perawatan pencegahan yang tepat.
Sebelum memutuskan pergi cari dahulu apakah negara tujuanmu memiliki
virus penyakit yang harus diwaspadai. Beberapa negara juga mewajibkan
pengunjungnya untuk melakukan vaksinasi. Misalnya, jika kamu pergi ke
Arab Saudi, kamu wajib melakukan vaksin meningokokus tetravalen. Vaksin
ini berguna melindungi pelancong dari virus meningokokus yang dapat
menyebabkan penyakit meningitis (radang selaput otak).
4. Jangan Abaikan Asuransi Perjalanan. Ini Berguna Untuk Menjagamu dari Kemungkinan Terburuk.
Selain vaksinasi, membeli asuransi perjalanan juga berguna untuk melindungi diri dari berbagai resiko di perjalanan. Kamu budget traveler
mungkin berpikir bahwa hal ini akan memperbesar biaya. Namun sebenarnya
jika dibandingkan dengan risiko yang harus ditanggung, harga asuransi
tersebut tidaklah seberapa.
Kamu mungkin tertarik mendengar pengalaman Jane, seorang tour leader
yang melakukan perjalanan ke Korea Selatan. Saat melakukan perjalanan
ia mengalami stroke dan harus dioperasi sampai tiga kali. Beruntungnya
Jane memiliki asuransi perjalanan yang menanggung semua biaya pengobatan
tersebut. Bayangkan jika Jane tidak memiliki asuransi perjalanan?
Tentunya ia harus menanggung semua biaya pengobatan yang sangat tinggi.
Kamu bisa membeli asuransi perjalanan di berbagai agen asuransi. Beberapa bank juga kini menyediakan produk travel insurance
yang bisa dibeli oleh nasabahnya. Biasanya, harga asuransi perjalanan
akan disesuaikan dengan lama perjalanan dan negara tujuan.
5. Selalu Kantongi Koin-Koin Atau Pecahan Kecil Mata Uang Lokal di Kantongmu. Supir Taksi Atau Bus Sering Tak Punya Kembalian Untuk Pecahan Uang yang Besar.
Ketika menukar uang di money changer, biasanya pihak money changer
akan memberikan pecahan uang besar. Jika ada mintalah pecahan uang yang
kecil saja. Memiliki pecahan uang kecil akan berguna ketika akan
membayar ongkos taksi, bus, atau kereta.
Di beberapa negara misalnya seperti Thailand, kalau kamu naik taksi
dan membayar dengan pecahan besar, supir taksi sering tidak memiliki
kembalian. Kalau sudah begini kamu harus repot ke luar dan menukar uang,
sebab jika tidak, kamu tak akan diberi kembalian karena si supir
beralasan tak punya uang kembalian!
7. Beberapa Negara, Seperti Filipina, Akan Mewajibkanmu Membayar Biaya Masuk dan Keluar Negaranya. Cari Tahu: Apakah Begitu Juga Dengan Negara Tujuanmu?
Beberapa negara mengharuskan turisnya membayar biaya masuk atau
keluar dari negara tersebut. Misalnya seperti di Filipina: turis dikenai
biaya meninggalkan negara tersebut sebesar PHP 750 (dari Manila) atau
PHP 400 (Cebu). Sementara jika terbang domestik biayanya adalah PHP 200.
Tidak hanya Filipina saja, beberapa negara lain juga menerapkan sistem
ini. Informasi lebih lengkapnya bisa kamu baca di sini.
Fee ini pada umumnya tidak dimasukkan ke biaya tiket, jadi
penting bagi kamu untuk memeriksa apakah negara tujuanmu tersebut
menerapkan sistem tersebut. Jangan sampai kamu lupa memasukkan budget biaya masuk dan keluar negara ke anggaran perjalanan yang akan mengganggu anggaran lainnya.
8. Bawalah Kalkulator Kecil Kemana-Mana. Kamu Tak Perlu Bahasa Tarzan Saat Membayar Makanan, Ongkos Kendaraan, Atau Berbelanja!
Mungkin kamu tidak selalu bisa berbahasa lokal. Celakanya, masyarakat
beberapa negara seperti China, Korea, dan Jepang pun tidak begitu
lancar berbahasa Inggris. Untuk itu turis asing yang datang ke sana
seringkali mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan masyarakat
lokal. Kesulitan akan begitu terasa jika kamu perlu bertanya harga.
Kamu tak bisa memahami bahasa mereka. Begitu juga, mereka tak
mengerti apa yang ingin kamu sampaikan. Sudah, nggak usah repot-repot
pakai bahasa Tarzan! Lebih baik bawa kalkulator kecil kemana-mana, saat
kamu mau makan ataupun berbelanja. Gunakanlah kalkulator tersebut
sebagai perantara komunikasi kamu dan mereka!
9. Selipkan Obat Diare, Penurun Demam, Vitamin C: Perbedaan Makanan dan Cuaca Terkadang Membuat Tubuh Menjadi Lemah dan Gampang Sakit
Pergi ke sebuah negara yang rasa makanan atau keadaan cuacanya tentu
memerlukan persiapan yang cukup matang. Salah satunya adalah obat-obatan
yang sekiranya diperlukan. Kalau menurut Hipwee sih, obat-obatan seperti anti diare, penurun demam, dan vitamin C adalah jenis obat yang wajib ada di tasmu.
10. Jangan Malas Untuk Mempelajari Bahasa Lokal Dari Sebuah Negara. Layaknya Kamu, Mereka Pun Senang Jika Ada Turis Menyapa Dalam Bahasa yang Mereka Tahu
Menyapa masyarakat lokal dengan bahasa sehari-hari mereka dapat membangun kedekatan dengan mereka. Tak perlu langsung yang advanced, sapa saja dengan sapaan sederhana seperti:
Halo dalam bahasa Thailand
S̄wạs̄dī
Terimakasih dalam bahasa Jepang
Arigatō
Apa kabar dalam bahasa Korea
dangsin-i eolmana
Jangan malas menghafalnya! Katanya cerdas?
11. Kebiasaan Desak-Desakan dan Asal Turun dari Bus Kota Harus Kamu Tinggalkan. Pelajari Sistem Transportasi Umum di Luar Negeri Agar Kamu Tak Linglung Begitu Sampai di Sana.
Jika di Indonesia kamu lebih nyaman menggunakan seperti motor atau
mobil pribadimu, saat di luar kamu harus membiasakan diri menggunakan
transportasi umum seperti MRT, bus, atau kereta. Harga taksi di luar
juga cenderung mahal. Namun terkadang sistem transportasi di luar negeri
bisa jadi membingungkanmu. Untuk itu sebelum pergi jangan lupa
mempelajari sistem transportasinya agar kamu tak kesasar! App seperti Google Map atau Waze bisa sangat membantumu beradaptasi, kok.
12. Mau Laptop dan HP-mu Tetap Bisa Digunakan Sebagaimana Biasa, Bukan? Kalau Begitu, International Adaptor Wajib Kamu Siapkan!
Tiap negara memiliki standar colokan listriknya tersendiri yang bisa
jadi berbeda dengan yang kita gunakan sehari-hari. Maka dari itu agar
tak kerepotan, bawalah international adaptor agar gadgetmu bisa digunakan di mana saja!
Sebagai panduan, negara-negara Uni Eropa punya colokan yang sama
persis dengan Indonesia — berkaki dua dan “bulat”. Amerika, Jepang, dan
Korea punya model colokan berkaki dua dan pipih. Singapura biasanya
punya colokan berkaki tiga. Thailand? Sama persis dengan Indonesia.
Jangan sampai kecele ya
Menyiapkan berbagai hal sebelum traveling ke luar negeri
meskipun terkesan ribet tentu lebih baik daripada dibikin pusing ketika
kamu harus menghadapi masalah saat di sana. Maka dari itu jangan malas
untuk menyiapkan list hal apa saja yang harus disiapkan agar
perjalananmu menjadi nyaman terkendali.
sumber hipwee
No comments:
Post a Comment