Wednesday, 21 January 2015

Apa yang Terjadi Setelah Check Out di Lazada?

Membuka web, memilih barang hanyalah sebagaian kecil dari belanja online. Proses yang sebenarnya baru mulai setelah Anda mengklik tombol checkout pada pemampang situs belanja online.

Setelah pembeli melakukan pesanan, proses berlanjut di gudang situs tersebut. Di sana berjajar rak-rak yang berisi barang rumah tangga seperti bed cover dan handuk sampai gadget seperti smartphone dan laptop.


Misalnya pada pembelian gadget atau smartphone. Pesanan yang masuk itu kemudian dikelola oleh tim order management. Mereka mencatat data-data mengenai barang yang dipesan, seperti alamat tujuan dan jenis barang. Kemudian mereka memberikannya pada picking admin.

"Picking admin yang bertanggung jawab memaksimalkan tim outbond (yang bertugas menangani pengiriman). Pesanan itu diatur berdasarkan jenis barang dan area pengiriman, sehingga satu picker bisa mengambil banyak barang sekaligus," terang Senior Vide President Operational Lazada Ryn Hermawan di gudang Lazada Indonesia, Cakung, Jakarta Utara, Selasa (20/1/2015).

Dengan cara tersebut, satu orang pegawai akan mengambil gadget yang letak rak penyimpanannya berdekatan dan mengategorikannya sesuai area tujuan pengiriman. "Barang ini kemudian dicek kualitasnya sebelum dikirimkan. Biasanya dicek apakah spesifikasinya sudah sesuai dengan pesanan atau belum," imbuhnya.

Bila gadget yang diambil sudah sesuai dengan pesanan, maka akan dikemas. Barang yang sudah dikemas mengantri unuk dikirimkan. Lazada, menurut Ryn, menggunakan dua metode pengiriman yaitu Lazada Express dan third party logistic (JNE dan sejenisnya).

Kualitas Barang Pesanan

Ryn menceritakan barang-barang yang masuk di dalam gudang juga mengalami proses quality check (pengecekan kualitas). Biasanya prosedur tersebut dilakukan ketika barang masuk, saat akan disimpan di rak dan sebelum dibungkus untuk dikirimkan ke pembeli.

Ketika proses pengecekan kualitas tersebut, barang yang masuk akan dibuka dari bungkusnya kemudian disegel ulang oleh Lazada. Namun, pada elektronik, seperti gadget atau smartphone, tidak seluruhnya mendapat perlakuan ini.

"Elektronik yang disegel tidak akan disobek, kecuali kalau vendor memberikan seal tambahan. Barang yang tidak mendapat seal tambahan hanya kita cek spesifikasi dan kondisi kardusnya, tampilan luar aja. Soalnya kita juga mesti percaya pada quality check (QC) yang dilakukan vendor," terang Ryn.
sumber kompas

No comments:

Post a Comment