Monday, 5 January 2015

BPJS Belum Memenuhi Standar

Dalam usianya yang baru satu tahun, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dinilai belum memenuhi standar.
Belum semua lapisan masyarakat bisa merasakan manfaat dari produk Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ini. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Riset Myriad Research Committed, Eva Yusuf saat ditemui di kantor BPJS, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
"Ada divisi regional (divre) tertentu yang penyedia dan BPJS personel-nya belum memuaskan fasilitas kesehatan (faskes) dan peserta. Sementara divre-divre lain sudah di atas rata-rata. Yang kami maksud, standarisasinya belum merata di Sumatera dan Papua," bebernya.

Artinya, lanjut Eva, penyedia BPJS belum memenuhi standar baik di kantor cabang maupun BPJS pusat.
"Karena kalau dari kacamata peserta sama penyedia, gak langsung orang-orang BPJS, walaupun kami mengukur juga kepuasan di kantor cabang dan kantor BPJS pusat. Yang bisa dilakukan BPJS untuk menyamakan standar penyedia," tambahnya.
Kendati demikian, lanjutnya, komponen yang menentukan suksesnya BPJS adalah empati personel. Menurut Eva, pihaknya sudah melakukan analisis strukturalnya, dan kepuasaan sangat dipengaruhi oleh empati. Mengenai bagaimana unsur sumber daya manusia dan faskes, dapat melayani di kantor cabang dan BPJS pusat.
"Empatinya itu kepada peserta dan faskes. Misalnya mengeluh tidak direspon dengan cepat, walaupun direspon gak ada solusinya," tambahnya.
Sementara Kepala Humas BPJS Kesehatan Irfan Humaidi mengklaim bahwa program BPJS telah sukses memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Bahkan jika dilihat manfaat BPJS lebih banyak dibandingkan kendalanya.
"Dibandingkan dengan manfaat, dirasa jauh lebih banyak ada di 35 juta kasus faskes di tingkat pertama dan ditangani. Hampir lima juta kasus di faskes lanjutan yang sudah ditangani, dari mulai penyakit ringat berat, kronis, cuci darah ditanggung semua. Ada keluhan, namun jika dibandingkan dengan manfaat, jauh lebih banyak manfaatnya," beber Irfan.
Irfan mengklaim, berbagai kendala seperti antrean panjang sudah diatasi dengan penambahan beberapa cabang kantor BPJS. Kerjasama dengan bank juga sudah dilakukan oleh BPJS untuk mengatasi antrean peserta yang membludak.
"Kami sudah lakukan kerjasama dengan Bank Mandiri, BRI, BNI, dan menerima pendaftaran online. Autodebet juga bisa via ATM dan teller. Hal itu dilakukan untuk atasi kendala membludak pendaftaran, dengan memecah kantor cabang, pendaftaran online, dan bisa mencetak sendiri kartu BPJS," pungkasnya.
sumber okezone

No comments:

Post a Comment