Dalam usianya yang baru satu tahun, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dinilai belum memenuhi standar.
Belum semua lapisan masyarakat bisa merasakan manfaat dari produk
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ini. Hal tersebut disampaikan oleh
Direktur Riset Myriad Research Committed, Eva Yusuf saat ditemui di
kantor BPJS, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
"Ada divisi regional (divre) tertentu yang penyedia dan BPJS
personel-nya belum memuaskan fasilitas kesehatan (faskes) dan peserta.
Sementara divre-divre lain sudah di atas rata-rata. Yang kami maksud,
standarisasinya belum merata di Sumatera dan Papua," bebernya.
Artinya, lanjut Eva, penyedia BPJS belum memenuhi standar baik di kantor cabang maupun BPJS pusat.
"Karena kalau dari kacamata peserta sama penyedia, gak langsung
orang-orang BPJS, walaupun kami mengukur juga kepuasan di kantor cabang
dan kantor BPJS pusat. Yang bisa dilakukan BPJS untuk menyamakan standar penyedia," tambahnya.
Kendati demikian, lanjutnya, komponen yang menentukan suksesnya BPJS
adalah empati personel. Menurut Eva, pihaknya sudah melakukan analisis
strukturalnya, dan kepuasaan sangat dipengaruhi oleh empati. Mengenai
bagaimana unsur sumber daya manusia dan faskes, dapat melayani di kantor
cabang dan BPJS pusat.
"Empatinya itu kepada peserta dan faskes. Misalnya mengeluh tidak
direspon dengan cepat, walaupun direspon gak ada solusinya," tambahnya.
Sementara Kepala Humas BPJS Kesehatan Irfan Humaidi mengklaim bahwa
program BPJS telah sukses memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat. Bahkan jika dilihat manfaat BPJS lebih banyak dibandingkan
kendalanya.
"Dibandingkan dengan manfaat, dirasa jauh lebih banyak ada di 35 juta
kasus faskes di tingkat pertama dan ditangani. Hampir lima juta kasus
di faskes lanjutan yang sudah ditangani, dari mulai penyakit ringat
berat, kronis, cuci darah ditanggung semua. Ada keluhan, namun jika
dibandingkan dengan manfaat, jauh lebih banyak manfaatnya," beber Irfan.
Irfan mengklaim, berbagai kendala seperti antrean panjang sudah
diatasi dengan penambahan beberapa cabang kantor BPJS. Kerjasama dengan
bank juga sudah dilakukan oleh BPJS untuk mengatasi antrean peserta yang
membludak.
"Kami sudah lakukan kerjasama dengan Bank Mandiri, BRI, BNI, dan
menerima pendaftaran online. Autodebet juga bisa via ATM dan teller. Hal
itu dilakukan untuk atasi kendala membludak pendaftaran, dengan memecah
kantor cabang, pendaftaran online, dan bisa mencetak sendiri kartu
BPJS," pungkasnya.
sumber okezone
sumber okezone
No comments:
Post a Comment