Kesehatan anak terutama ketika mereka masih berusia satu tahun ke bawah
pastinya menjadi perhatian utama orang tua. Dalam keseharian pun, kerap
dipercaya beberapa hal terkait kondisi kesehatan anak yang nyatanya
keliru.
Justru terkadang infromasi yang dipercaya benar adanya tersebut malah bisa membahayakan si kecil lho. Dirangkum pada Minggu (12/10/2014), berikut ini hal-hal yang dipercaya seputar kesehatan si kecil padahal justru berbahaya bagi anak:
Justru terkadang infromasi yang dipercaya benar adanya tersebut malah bisa membahayakan si kecil lho. Dirangkum pada Minggu (12/10/2014), berikut ini hal-hal yang dipercaya seputar kesehatan si kecil padahal justru berbahaya bagi anak:
1. Tak masalah memberi anak sedikit dosis obat dewasa
Ketika anak batuk atau pilek, pemberian obat dewasa dalam dosis
sangat sedikit sering dianggap sah-sah saja. Padahal, penggunaan obat
sudah diatur berdasarkan usia penggunanya. Jika sembarang memberi obat
pada anak. Ruam, alergi, diare, peningakatan denyut jantung, dan sulit
bernapas bisa timbul akibat pemberian obat yang sembarangan pada anak.
"Sebaiknya beri anak obat yang sesuai dengan usia dan dosisnya. Jangan sekali-sekali mencoba memberi obat orang dewasa, komposisinya sudah pasti berbeda. Jika sakit anak berlanjut lebih baik segera bawa ke RS," tutur dr arissa Pudjiadi SpA dari RS Premiere Jatinegara.
"Sebaiknya beri anak obat yang sesuai dengan usia dan dosisnya. Jangan sekali-sekali mencoba memberi obat orang dewasa, komposisinya sudah pasti berbeda. Jika sakit anak berlanjut lebih baik segera bawa ke RS," tutur dr arissa Pudjiadi SpA dari RS Premiere Jatinegara.
2. Tumbuh gigi bisa menyebabkan demam
Beberapa penelitian memastikan bahwa tidak ada hubungan antara
proses anak tumbuh gigi dengan timbulnya demam. Sebab, demam pada anak
bisa bervariasi penyebabnya, terutama adanya penyakit lain yang
gejalanya berupa demam.
"Pada beberapa anak memang bisa saat sedang tumbuh gigi dibarengi kondisi tubuhnya demam. Tapi patut diperhatikan bahwa penyakit lain pun bisa ditandai dengan demam," kata dr Mta Hanindita dari RSUD Dr Soetomo Surabaya.
"Pada beberapa anak memang bisa saat sedang tumbuh gigi dibarengi kondisi tubuhnya demam. Tapi patut diperhatikan bahwa penyakit lain pun bisa ditandai dengan demam," kata dr Mta Hanindita dari RSUD Dr Soetomo Surabaya.
3. Video edukasi bisa membantu anak belajar
Studi terakhir memang menemukan jika program edukasi dalam DVD
anak bisa membantu si kecil belajar, tetapi hal ini hanya berlaku pada
anak usia dua tahun ke atas. Dikatakan psikolog anak dan remaja Ratih
Zulhaqqi M.PSi, memang lewat video edukasi anak bisa tertarik dengan
gambar vergerak atau warna yang cerah.
"Saat memberi tontonan seperti itu, ajak juga anak berinteraksi supaya dia tidak pasif. Atau lebih baik, langsung beri stimulasi pada anak misalnya mengajaknya bermain sambil mengenalkan aneka benda, warna, dan bentuk," kata Ratih.
"Saat memberi tontonan seperti itu, ajak juga anak berinteraksi supaya dia tidak pasif. Atau lebih baik, langsung beri stimulasi pada anak misalnya mengajaknya bermain sambil mengenalkan aneka benda, warna, dan bentuk," kata Ratih.
4. Memberi anak baby walker, cara aman melatih anak berjalan
"Daripada pakai baby walker, lebih baik kasih aja mainan seperti
gerobak atau kursi kecil untuk mereka dorong, tapi harus yang kuat ya
bahannya jangan yang cepet jatuh juga. Terus kalau anak sudah bisa
manjat-manjat, terutama naik tangga, jangan dilarang, tapi ajari," tutur
psikolog anak dan remaja Alzena Masykouri.
Sebab, dikatakan wanita yang akrab disapa Zena ini, baby walker justru membuat anak 'malas' untuk belajar berjalan dan menjaga keseimbangan karena posisi mereka yang cenderung sudah pasti bisa berjalan.
Sebab, dikatakan wanita yang akrab disapa Zena ini, baby walker justru membuat anak 'malas' untuk belajar berjalan dan menjaga keseimbangan karena posisi mereka yang cenderung sudah pasti bisa berjalan.
5. Anak aman tidur di boks
Meski dianggap aman sebagai tempat bayi terlelap, risiko anak
terbentur jeruji boks bisa saja terjadi, apalagi ketika mereka masih
berusia di bawah satu tahun. Berguling-guling secara tidak sadar makin
meningkatkan risiko cedera anak.
Khususnya bayi yang baru lahir, sebaiknya untuk sementara waktu mereka tidur dengan ibunya. Sebuah studi yang dilaporkan dalam Biological Psychiatry menemukan adanya stres fisiologis yang signifikan dan bisa mengganggu pola tidur dialami oleh bayi yang berusia 2 hari dan secara fisik terpisah dari ibunya, meskipun berada pada ruangan yang sama.
Khususnya bayi yang baru lahir, sebaiknya untuk sementara waktu mereka tidur dengan ibunya. Sebuah studi yang dilaporkan dalam Biological Psychiatry menemukan adanya stres fisiologis yang signifikan dan bisa mengganggu pola tidur dialami oleh bayi yang berusia 2 hari dan secara fisik terpisah dari ibunya, meskipun berada pada ruangan yang sama.
sumber detik
No comments:
Post a Comment