Friday, 10 October 2014

Inilah Suka Duka Mahasiswa Ilmu Komunikasi (2)

11. Deg-degan plus penasaran, kamu semangat datang di kelas pertama

Kelas pertamanya kayak apa, ya?
Kelas pertamanya kayak apa, ya? via elitedaily.com

12. Kamu udah gak sabar banget mau belajar tentang iklan, jurnalisme, public relations, TV, dan media baru.

Ibu, perhatikan aku Ibu!
Ibu, perhatikan aku Ibu! via www.vb.eqla3.com
“Bapak, Ibu, jadikan aku pembawa acara terkenal! Jadikan aku penulis handal calon pemenang Pulitzer! Jadikan aku fotografer seperti Darwis Triadi! Aku siap belajar di bawah sayapmu dan cahaya pelitamu!”


13. Sayang, kamu tidak tahu kenyataan sebenarnya. Kamu tidak tahu apa-apa.

Ini kitab wajibmu.
Ini lho kitab wajibmu. via www.olx.co.id
Bukannya belajar soal metode penulisan naskah film atau teknik-teknik dasar wawancara, di semester awal kamu justru bakal dihajar mata kuliah “Sejarah Sosial dan Politik Indonesia” dan “Pengantar Ilmu Politik”. Semangatmu pun langsung pudar.
I didn't sign up for this!
I didn’t sign up for this! via memegenerator.net
Kamu pun sadar ini semua gara-gara jurusanmu tergabung di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Hah. Kamu gak tahu apa ini keuntungan atau kutukan.


18. Realita mengejutkan berikutnya adalah dosenmu tidak mengajarkan hal-hal yang kamu tunggu-tunggu

Kenapa malah di sini?
Kenapa malah di sini? via mediamahasiswa.com
Untungnya, selain mata kuliah ilmu politik kamu juga mulai diajarkan ilmu komunikasi yang sebenarnya. Tapi apakah disini kamu bakal diajarin skill mewawancara? Mengambil gambar? Mengerjakan desain grafis? Memproduksi siaran?
TIDAK!
Kamu malah akan dapat kuliah soal sejarah, teori, dan analisis. Nama-nama mata kuliahmu:
  • Pengantar Ilmu Komunikasi
  • Perkembangan Teknologi Komunikasi
  • Filsafat Ilmu dan Logika
stunned-silence-gif-1

19. Setelah satu semester berlalu, kamu tersadar bahwa jurusan ini di luar ekspektasimu

(agak) di luar ekspektasi
(Agak) di luar ekspektasi via meme-pictures.picphotos.net
Ilmu komunikasi jauh di luar bayanganmu selama ini. Dan pastinya sangat jauh dari bayangan orang-orang yang gak kuliah Komunikasi sama sekali.

20. Kamu pun mulai bertanya-tanya…

“Gue salah jurusan kali ya??”


18. Tapi ilmu nggak peduli pada kegamanganmu. Tetap ada bertumpuk-tumpuk buku yang wajib kamu selesaikan.

Belum satu semester
Belum satu semester via blogs.lse.ac.uk
Namanya juga mahasiswa, ya harus baca buku juga! Mau gak mau kamu mulai berkenalan dengan nama Harold Laswell, Denis McQuail, Habermas, dan Littlejohn.
Padahal mungkin kamu gak pernah baca buku-buku setebal ini sebelumnya. Palingan juga kamu baca Golden Boy.


21. Anyway, jujur aja. Pas pertama kali dengar nama Littlejohn di kelas, kamu pasti membayangkan wajah ini…

Ini Lil Jon Namanya
Ini Lil’ Jon Namanya via blog.mcnallysmith.edu



22. Biar Hipwee bantu, ini baru yang namanya Stephen W. Littlejohn…

Littlejohn
Richard Littlejohn via asunews.asu.edu

23. Semakin lama kamu belajar di jurusan ini, semakin berat juga tuntutannya!

Tugasnya mulai praktik
Tugasnya mulai praktik via jurnal-airlangga.blogspot.com
Akhirnya, setelah semester pertama terlewati tugas bersifat praktikum datang juga. Kamu mulai harus menulis berita. Kamu mulai diajari bagaimana memegang kamera.
Tapi bentaaar….kok tugas fotografi, produksi siaran, produksi iklan, dan produksi majalah barengan ya? Kapan kamu tidurnya? Hahahahaha.

24. Setelah bertahan cukup lama di jurusan Komunikasi, kamu mengerti bahwa ilmu yang baik adalah yang mengeksposmu pada berbagai macam topik

Eksposure ke berbagai topik
Eksposure ke berbagai topik via isi.ac.id
Awalnya, kamu bingung kenapa harus belajar filsafat dan sejarah di jurusan Komunikasi. Sekarang, kamu tahu bahwa ilmu yang baik bukanlah ilmu yang mengkotak-kotakkan, tetapi ilmu yang menghubungkan. Menghubungkan satu bidang ke bidang lainnya, satu wacana ke wacana lainnya.
(halah. tapi serius nih.)
Belajar Ilmu Komunikasi membuka wawasan kamu soal HAM, kebebasan berekspresi, toleransi, dan berpikiran terbuka. Kamu baru sadar kalau ternyata organisasi butuh komunikasi. Kalau komunikasi erat kaitannya dengan pemasaran. Kalau pemasaran, psikologi, dan komunikasi bisa harus dipelajari secara bersamaan. Kalau untuk berkembang, tidak cukup berkutat pada satu bidang.


25. Pengetahuanmu meluas dan ketertarikanmu pun muncul di bidang-bidang yang lebih beragam

Bertemu banyak orang, ketertarikanmu makin luas
Bertemu banyak orang, ketertarikanmu makin luas via decrytoaditya.flavors.me
Dulu, kamu gak pernah kepikiran bakal menikmati bikin iklan. Mungkin kamu masuk Komunikasi karena bercita-cita kerja di koran. Dulu kamu nggak tertarik sama yang namanya Komunikasi Politik. Sekarang bidang ini jadi cita-citamu. Sepanjang Pilpres 2014 kemarin, misalnya, kamu asyik banget mengawasi kampanye masing-masing calon.
Bersambung...
sumber hipwee

No comments:

Post a Comment