Penelitian terbaru dilakukan oleh New Gallup terhadap 131.159
penduduk Amerika berusia dewasa yang masih lajang. Responden tersebut
memiliki status yang variatif, mulai dari lajang, menikah, dan
berpasangan. Hasilnya, pernikahan meningkatkan kesejahteraan
masing-masing pasangan, suami dan istri.
Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa saat bercerai,
ternyata wanita lebih menderita dibandingkan pria. Penyebabnya adalah
tingkat kesejahteraan wanita cenderung menurun usai bercerai. Namun, hal
yang demikian tidak terjadi pada pria.
Untuk memahami mengapa paska perceraian, wanita lebih menderita,
peneliti membandingkan laporan stres harian dari responden yang mencakup
kesejahteraan dan penggunaan obat untuk relaksasi. Ternyata, banyak
wanita yang mengambil resep medis untuk memperbaiki suasana hati dan
menyeimbangkan emosi mereka, tanpa peduli status hubungan. Kemudian,
antara wanita menikah dan bercerai, ternyata mereka yang bercerai
memiliki level stres mencapaii 55 persen, ini lebih tinggi ketimbang
pria.
Para peneliti menduga faktor finansial menjadi penyebab wanita lebih
mudah stres. Tampaknya, hal ini dikarenakan pendapatan pria di Amerika
lebih tinggi dibandingkan wanita. Namun penelitian ini juga mengatakan
bahwa perempuan menikah yang bercerai jauh lebih bahagia, daripada
wanita lajang.
sumber kompas
No comments:
Post a Comment