Thursday, 23 October 2014

Bolehkan Penyandang Autisme Melakukan Donor Darah?

Pasokan darah di kantor PMI masih rendah, karena itu hendaknya masyarakat memiliki kesadaran untuk menyumbangkan darahnya. Selama bertubuh sehat dan tak memiliki penyakit menular, sebenarnya setiap orang boleh jadi pendonor darah, tak terkecuali penyandang autisme.

Menurut dr.Salimar Salim, MARS, Kepala Unit Donor Darah PMI DKI Jakarta, penyandang autisme yang ingin menyumbangkan darahnya perlu mengikuti persyaratan seperti halnya pendonor biasa. Syarat tersebut antara lain berat badan, usia, dan bebas dari penyakit serius.

"Yang membedakan mungkin mereka harus ada pendamping khusus saat melakukan donor darah," kata Salimar di acara talk show kegiatan donor darah yang diadakan oleh mal Senayan City Jakarta, Rabu (22/10/14).

Darah yang berikan pendonor yang menyandang autisme, menurut dia, sama saja dengan orang lain dan tidak akan menularkan penyakitnya. “Autisme adalah gangguan perkembangan yang terjadi di otak anak sehingga menyebabkan ia mengalami gangguan tumbuh kembang. Untuk masalah mutu darah tidak ada perbedaan dan prosedurnya sama dengan yang lain,” katanya.

Ia juga menyebutkan berbagai manfaat kesehatan yang bisa didapatkan dengan menyumbang darah secara rutin. Selain membantu orang lain, jika kita menyumbangkan darah secara rutin maka tubuh akan terus memproduksi darah baru. "Ini bisa bikin kita jadi lebih fit," ujarnya.
sumber kompas

No comments:

Post a Comment