Cinta bisa begitu hebat membolak-balikkan hidup. Kadang, rasa cinta
pada pasangan membuat kita melupakan hal-hal yang sebelumnya kita anggap
prinsipil. Demi pasangan, kita seringkali mengabaikan teman, keluarga,
pekerjaan, cita-cita, bahkan kebahagiaan diri sendiri.
Apakah sikap semacam itu pantas dipertahankan? Cinta selayaknya tidak
menurunkan kualitasmu sebagai manusia, bukan? Lewat artikel ini akan dipaparkan 8 hal yang sebenarnya ‘haram’ jika harus kamu relakan hanya demi bertahan dengan pasanganmu!
1. Manusia Adalah Makhluk yang Tidak Sempurna. Kamu Harus Tetap Waras Menerimanya
Kita sering berusaha terlalu keras demi terlihat sempurna di depan
pasangan. Harus selalu tampil cantik, anggun, bicara lemah lembut,
sabar, perhatian; banyak hal yang kadang dilakukan semata-mata demi bisa
menjadi pasangan yang baik
Bukankah menghargai keberadaan dirimu sendiri jauh lebih penting? Ketika pasanganmu pernah bertutur “aku cinta kamu”,
selayaknya kalimat itu bisa dibuktikan. Dia yang mencintaimu akan
mendukung usahamu untuk menjadi lebih baik tanpa menjadikan kata
‘sempurna’ sebagai harga mati. Setidaknya, dia sadar bahwa dalam
keseharianmu ada-ada saja perilaku luput atau lalai. Bahkan, ketika
paras ayumu adalah yang bisa membuatnya tertarik, kelak kamu pun akan
keriput dan menua.
Yang pasti, manusia ditakdirkan berpasangan, begitu pun kamu. Akan
ada saat dimana kamu bisa menemukan pasangan yang menerima kekuranganmu
lalu ikhlas melengkapinya.
2. Sebagai Insan yang Merdeka, Kamu Berhak Memilih Jalan Hidupmu Sendiri
Sebuah hubungan tidak akan pernah luput dari momen berbeda pendapat.
Ketika menurutnya menikah di usia muda lebih baik, kamu sah untuk
berpikir sebaliknya. Tentu tidak ada salahnya jika kamu memilih
memuaskan hasrat belajar dan mencari pengalaman kerja daripada harus
buru-buru menikah.
Kunci kebahagiaan hidupmu tidak pernah berpindah tangan, tapi
selamanya ada dalam genggamanmu. Setiap ortaang punya otoritas
menentukan segala hal yang berkenaan dengan hidupnya. Perbedaan persepsi
dalam hubungan bisa dikompromikan selama cinta dan kasih sayang yang
jadi pegangan. Tapi, bukan berarti kamu boleh mengabaikan kata hatimu
sendiri. Ada kalanya kebahagiaan baru bisa dicapai ketika kamu mantap
mengabaikan orang lain.
3. Pasangan dengan Hati yang Lapang dan Mau Mendengar Adalah yang Kamu Butuhkan
Tidak bisa dipungkiri, manusia punya kecenderungan ingin didengar.
Cemas memikirkan masa depan, takut menerima perubahan, hingga merasa
‘tidak aman’ dalam menjalani hubungan; banyak hal yang membuat kita
merasa perlu berbagi beban hidup dengan bercerita. Sepantasnya,
pasanganlah orang pertama yang siap menampung segala keluh kesahmu.
Bahkan, ketika masalah datang untuk menguji hubungan kalian, kemauan
untuk sama-sama mendengar bisa jadi penyelamat. Kamu maupun pasanganmu
tidak patut punya tendensi untuk saling menghakimi atau menyudutkan.
Pasalnya, ikatan kasih akan langgeng ketika pasangan bisa berkomunikasi
dengan baik dan saling memahami. Kesediaan untuk mendengar dan
berkompromi juga menjadi modal untuk membangun hubungan yang sehat.
4. Cinta Pada Pasangan Tidak Seharusnya Mengekang. Segala yang Ada dalam Hidupmu Layak untuk Dicintai
Cinta ibarat oksigen bagi manusia. Mencintai dan dicintai adalah yang
menjadikan hidup lebih layak dijalani. Merelakan hatimu pada seseorang
bukan berarti kamu boleh mengabaikan cinta-cinta yang lain. Keluarga,
teman, hobi, pekerjaan, renjana, hingga ambisimu pun layak kamu cintai
dengan porsi yang sama.
Kecintaan pada pasangan seharusnya tidak meredupkan hidupmu. Tidak
menghalangi kedekatanmu dengan keluarga atau sahabat. Tidak juga
menahanmu yang suka berpetualang dan hendak kuliah S2 atau membangun
bisnis startup. Kelak, jika kebebasanmu untuk mencintai mulai dikekang, pastikan untuk buru-buru melepaskan ikatannya.
5. Keberadaan Pasangan Tidak Boleh Membuatmu Enggan Menjajal Hal-Hal Baru
Setelah lulus kuliah, kamu berharap bisa bekerja di luar kota demi
mengejar pekerjaan impianmu. Namun, kemungkinan harus tinggal berjauhan
dengan pacar membuatmu sedikit ragu. Apakah bisa kalian bertahan dalam
hubungan jarak jauh?
Yang pasti, hidup terlalu singkat jika dijalani tanpa keberanian
menantang diri sendiri. Demi masa depan karir, kesempatan pindah ke luar
kota dan jajal melamar pekerjaan impian jelas tidak boleh dilewatkan.
Sekalipun harus menjalani hubungan jarak jauh, kesempatan ini justru
bisa menguji kesetiaan kalian sebagai sepasang kekasih. Tinggal terpisah
jarak dengan pasangan tidak selalu menyedihkan. Ketika kalian sama-sama
mau berusaha, hubungan yang terjalin justru akan semakin kuat.
6. Bersamanya, Kamu Tidak Harus Mengabaikan Kebahagiaanmu Sendiri
Ibaratnya, hidup adalah hadiah dari Penciptamu. Sebisa mungkin
rayakan hidupmu dengan selalu berbahagia. Berbagi senyum dengan
orang-orang yang kamu temui, menghabiskan waktu bersama keluarga dan
teman, atau belajar dan mengerjakan sesuatu yang bisa membuatmu merasa
puas.
Ketika nasib hubunganmu tidak bisa diprediksi, jangan sekali-kali
menggantungkan kebahagianmu pada pasangan. Sifat manusia bisa berubah,
cinta atau kasih sayang mungkin saja luntur, bahkan cinta bisa tiba-tiba
hilang lantaran diganti cinta yang lain. Jadikan kebahagiaan sebagai
otoritasmu sendiri. Ada atau tidaknya seseorang di sampingmu, kamu tetap
bisa hidup bahagia.
7. Meluangkan Waktu Demi Bersenang-Senang dengan Diri Sendiri Itu Sah-Sah Saja
Hubungan pacaran seharusnya tidak mengekangmu. Mencintai juga
selayaknya membebaskan. Pasangan yang baik tidak akan menuntutmu untuk
selalu meluangkan waktu untuknya. Ketika rutinitas pekerjaan begitu
menyita waktumu bahkan hanya menyisakan akhir pekan, kamu pun berhak
menggunakannya untuk memanjakan diri.
Kebiasaanmu pergi ke salon atau menyambangi tempat spa mungkin tidak
bisa kamu tinggalkan. Walaupun sebenarnya ingin menemani pasanganmu
pergi jalan-jalan atau nonton bersama, tidak ada salahnya menyempatkan
waktu untuk dirimu terlebih dahulu. Sebagai pasangan yang baik,
selayaknya dia bisa memahami dan mau berkompromi dengan kebutuhanmu.
8. Hubungan yang Akhirnya Gagal Tidak Lantas Membuat Duniamu Kiamat
Selalu ada kemungkinan gagal dalam menjalin sebuah hubungan. Namun,
bayangan kegagalan tidak harus membuatmu ketakutan atau merasa insecure. Bahkan, ketika kegagalan itu benar-benar terjadi, kamu hanya perlu bertahan untuk tidak terlalu tenggelam dalam kesedihanmu.
Hubungan yang gagal hanya bisa diterima dengan pemakluman. Bahwa
putus adalah hal yang wajar terjadi ketika dua orang sudah tidak lagi
sejalan. Di saat ini, kamu tidak layak mengorbankan apapun, termasuk
kebahagiaan dan semangatmu untuk melanjutkan hidup. Sesakit apapun kamu
tetap harus bangkit dan menyembuhkan dirimu sendiri.
Banyak hal yang tidak bisa begitu saja direlakan demi sebuah hubungan
bertajuk pacaran. Ketika ikatan itu terlalu erat dan justru
menyakitimu, tidak ada yang lebih baik selain melepaskannya.
Hubungan pacaran yang sehat seharusnya menjadikanmu pribadi yang
lebih baik tanpa harus mengorbankan kebaikan-kebaikan yang sudah kamu
miliki.
sumber hipwee
No comments:
Post a Comment