Sudah tahu ‘kan apa itu kecerdasan emosional alias Emotional Intelligence (EI)? Kalo belum, baca artikel di bawah ini. Kecerdasan emosional lah yang berperan penting dalam menentukan kapan,
bagaimana, dan kenapa kamu bertindak atau mengambil keputusan.
Kecerdasan emosional juga berperan menjaga tingkat pengelolaan stres
yang baik. Mereka yang cerdas secara emosional juga akan memiliki
kemampuan kerja yang memuaskan, kesehatan fisik maupun mental yang
stabil, serta kemampuan komunikasi yang efektif.
Lalu, apa sih tanda-tandanya kamu cerdas secara emosi?
1. Kamu mampu mawas diri dan jujur pada diri sendiri.
Rasa mawas diri dan jujur pada diri sendiri adalah landasan dari
kecerdasan emosional. Mawas diri berarti kemampuan untuk introspeksi dan
mengenali emosi dirimu sendiri, menelusuri dari mana sumbernya,
kemudian mengelola tindakan yang didasarkan pada pemahamanmu tentang
emosi tersebut.
Rasa mawas diri yang baik membuatmu mampu menelaah kekuatan dan
kelemahanmu secara realistis. Kamu tidak akan tinggi hati atau berbuat
ceroboh setelah memahami apa saja kelemahanmu. Sebaliknya, kamu akan
bisa menghargai kemampuan dirimu karena tahu apa yang bisa kamu lakukan
yang orang lain tak bisa lakukan.
2. Kamu tidak berlarut-larut dalam emosi. Contohnya, setelah kamu putus, kamu tidak akan berlama-lama galau
Kamu bisa mencegah dirimu untuk tenggelam pada perasaan tertentu.
Ketika baru saja putus, misalnya, kamu tak akan terlarut dalam kesedihan
yang terlalu lama. Selain itu, kamu pun mampu menahan tindakan apapun
sampai kamu benar-benar mempertimbangkan risiko dari tindakanmu itu. Ini
berarti kamu bisa membedakan mana perasaan dan mana pikiran, serta
gak menyalahartikannya dengan tindakan yang didasari oleh salah satunya.
3. Ketika kepalamu dipenuhi banyak hal, kamu mampu menyortir hal-hal itu menjadi kumpulan pikiran yang “rapi”
Kamu punya toleransi yang tinggi terhadap rasa frustrasi. Kamu
pun mampu mengelola emosi dengan efektif. Ketika emosi itu timbul, kamu
gak gegabah bereaksi, namun melakukan respon logis yang sudah
kamu pertimbangkan dengan baik.. Jadinya, kamu hanya menampilkan
perasaan dan perilaku yang diperlukan sesuai dengan situasi yang kamu
hadapi.
4. Ketika orang di dekatmu butuh pelukan atau sentuhan hangat, kamu tak ragu untuk memberikannya.
Terhadap orang-orang di sekitarmu, kamu mampu mengenali dan memahami
perasaan yang mereka alami. Gak hanya itu, kamu juga tahu apa sebabnya.
Karena itu, kamu bisa menjadi pendengar yang baik, bukan hanya kata-kata
dan kontennya, tapi juga emosi dan makna tersirat di dalamnya. Makanya,
kamu biasa menjadi tempat curhat teman-temanmu.
5. Ketika sudah menginginkan sesuatu, kamu mampu mampu memotivasi dirimu untuk meraih keinginan itu.
Saat mengerjakan tugas-tugasmu, kamu mampu menjaga dirimu tetap fokus
agar pekerjaanmu selesai tepat waktu. Kamu juga baik dalam mengelola
stres, gak begitu impulsif dan lebih bisa mengelola diri sendiri. Dalam
menghadapi pilihan, kamu juga melibatkan perasaanmu–tapi gak
membiarkannya mengambil alih–sebagai pengiring logika dan intelektual
untuk menentukan mana keputusan yang terbaik.
6. Bagimu, hubungan cinta bukan hanya untuk dijalani. Melainkan juga untuk menjadikanmu orang yang lebih baik.
Baik itu dengan pacar, keluarga, sahabat, maupun kolega, kamu bisa
menempatkan diri untuk menciptakan koneksi dan memelihara ikatan yang
kuat berdasarkan rasa saling percaya dan menghargai. Kamu juga punya
orang-orang yang bisa kamu andalkan di mana kamu bisa jadi dirimu
sendiri. Selain itu, kamu juga bisa menerima kritik yang membangunmu
menjadi lebih baik.
7. Walaupun bisa bersikap rasional, kamu tidak pernah meremehkan kata hatimu.
Kamu yang cerdas secara emosional gak pernah meremehkan nalurinya.
Intuisi tersebut kamu manfaatkan untuk mengarahkan tindakanmu maupun
mengambil sebuah keputusan. Dan mereka jarang keliru, tuh. Sinyal-sinyal
dari dirimu membantumu mengenali apa yang terjadi padamu dan apa yang
sebaiknya kamu lakukan.
8. Ketika kerjamu menemui jalan buntu, kamu langsung mencari cara-cara kreatif untuk mengakalinya
Bukannya lari dari tantangan yang menghadangmu, kamu justru
menghadapinya dengan tenang dan pikiran yang terbuka. Dengan daya
kreatif yang kamu punya, kamu bisa menemukan alternatif solusi yang
layak dipertimbangkan. Kamu juga terbuka terhadap informasi baru yang
bisa menambah wawasanmu.
9. Aspek jasmani, rohani, emosional, dan sosialmu saling melengkapi. Ini menjadikan kamu manusia yang utuh.
Sebagai seorang manusia, kamu punya lima aspek utama, yaitu aspek
emosional, sosial, jasmani, dan rohani. Jika kamu punya kecerdasan emosi
yang baik, kamu bisa mengelola kelima aspek ini untuk berfungsi secara
selaras tanpa jadi berat sebelah. Dengan demikian, kamu pun menjadi
pribadi yang utuh.
10. Kamu mensyukuri keseimbangan dalam hidupmu
Ini berarti kamu bisa mengukur kemampuan dirimu sendiri dan
menentukan porsi yang tepat antara pekerjaan, hubungan serta waktu untuk
dirimu sendiri. Saat bekerja, kamu akan habis-habisan mengeluarkan
semua potensimu untuk menghasilkan kinerja yang baik. Tapi, kamu juga
gak melupakan hubunganmu dengan orang-orang yang kamu sayangi. Di antara
semua itu, kamu tahu kapan waktunya meluangkan waktu untuk diri
sendiri, dan kamu gak pernah mengabaikannya.
sumber hipwee
Agen Judi - SBOBET - Agen Judi Online - Agen Bola - Agen ASIA77 - 988betlink - 988betonline
ReplyDeleteAgen Judi Online
Agen Bola Online
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Jemur Properti Film Berupa Bendera PKI, Aidil Diciduk Aparat Keamanan
Kemenkominfo Blokir Situs Lelang Perawan "Nikahsirri.com"
Hasil Pertandingan Deportivo Alaves vs Real Madrid: Skor 1-2
Hasil Pertandingan Manchester City vs Crystal Palace: Skor 5-0