Terbiasa tidur larut merupakan kebiasaan yang tidak menyehatkan badan.
Kebiasaan tidur larut membuat tubuh kehilangan waktu tidur yang penting
agar tubuh mampu berfungsi optimal. Saat seseorang sering tidur larut
malam tubuhnya akan terbiasa sehingga dirinya sulit tidur jika belum
larut, lalu apa yang bisa dilakukan untuk mengatasinya?
dr Andreas Prasadja, MD, RPSGT, dari RS Mitra Kemayoran mengatakan banyak pasien mengalami insomnia karena pola tidur yang tidak teratur. Insomnianya sendiri dikatakan oleh dokter yang akrab disapa dr Ade ini bukan menjadi perhatian utama. Masalah datang saat seseorang beraktivitas dan tidak fokus.
"Bagaimana kalau dia berkendara, mengoperasikan alat-alat berat? beberapa perusahaan tambang itu minta karyawannya sebelum tanda tangan kontrak kan medical check up. Salah satunya periksa tidur, itu harus," kata dr Ade saat ditemui di seminar dokter Psychosomatic Medicine di RS Omni Alam Sutra, Tangerang, dan ditulis pada Minggu (12/10/2014).
Bagi seseorang yang sudah terbiasa tidur larut, dr Ade mengatakan perlu segera memperbaiki jadwal tidurnya menjadi sebelum jam 12 malam. Penyesuaian dikatakan dr Ade memang tidak dapat dilakukan dalam sekejap.
"Untuk menggeser jam tidur coba tidur 15 menit lebih awal dari biasanya. Kalau sudah terbiasa kurangi lagi 15 menit, dan begitu seterusnya. Kalau misalnya tiba-tiba jam tidur jadi balik lagi ke awal itu tidak apa-apa, pelan-pelan terbiasa," tambah dr Ade.
Selain tidur lebih awal, dr Ade juga mengatakan untuk membatasi cahaya minimal satu jam sebelum tidur. Cahaya yang dimaksud seperti lampu utama dan lampu dari monitor peranti elektronik.
"Salah satu pengganggu tidur itu cahaya. Ini kan (alat elektronik -red) memancarkan blue light yang dibaca oleh otak sebagai siang hari," kata dr Ade.
Saat otak terangsang cahaya, hormon melatonin yang sering disebut sebagai hormon tidur produksinya terganggu. Karena kurangnya hormon ini dr Ade mengatakan orang yang tidur dengan lampu menyala dan alat elektronik di sekitarnya akan memiliki kualitas tidur yang buruk.
sumber detik
No comments:
Post a Comment