Anda termasuk “Si Mental Miskin” atau “Si Mental Kaya”? Menurut
Roslina Verauli, M.Psi., Psikolog, dalam acara peluncuran bukunya
berjudul Discovering Your Black Box: Menuju Kaya dengan Pendekatan Psikologi , beberapa waktu lalu, “Mental Miskin” biasanya terjadi karena beberapa hal dan latar belakang.
Salah satunya, “Si Mental Miskin” selalu memiliki keinginan tinggi,
bahkan mendorongnya untuk memenuhi kebutuhan di tahap yang lebih tinggi.
"Dalam kenyataannya mereka tidak berada di tahap pemenuhan kebutuhan
tersebut," ujar Roslina. Sebenarnya, mereka hanya ingin memuaskan hasrat
semata. Demikianlah “Mental Miskin”, di dalam black box yang selalu lapar ingin dimanjakan kesombongan gengsi dan gaya hidup papan atas.
Definisi black box di atas adalah segala bentuk rekaman pengalaman
yang dihayati secara subyektif selama hidup. “Ketika Anda menemukan black box
kepribadian dan memahami isinya, akan memudahkan Anda memahami asal
istilah “Mental Miskin” yang tumbuh di diri. Biasanya, ini menghalangi
Anda dari jalan menuju kekayaan,” imbuhnya.
Sementara itu, "Si Mental Kaya" cenderung menganalisa mana yang
benar-benar kebutuhan dan mana yang hanya berupa keinginan saja. “Si
Mental Kaya ini selalu penuh perhitungan, karena dengan memahami
kebutuhan, akan mengerti landasan paling dasar yang butuh dipenuhi.
Berbeda dengan keinginan yang umumnya tidak berlandaskan pemenuhan
kebutuhan lebih mendasar,” tandasnya.
sumber kompas
No comments:
Post a Comment