Jakarta adalah kota yang tidak pernah sepi pendatang. Setiap harinya,
ratusan bahkan ribuan orang datang demi mengadu nasib dan menjajal
keberuntungan. Banyaknya industri yang membuka kantor dan menjalankan
pekerjaan operasionalnya di Jakarta memang menawarkan banyak kesempatan
kerja untuk beragam latar belakang.
Dibanjiri pendatang, Jakarta menjadi kota yang sebenarnya sudah tidak
lagi layak huni. Kemacetan luar biasa, sempitnya lahan terbuka hijau,
meningkatnya tindak kejahatan, sampai banjir yang setiap tahun datang
membuat Jakarta kian tidak ramah dari hari ke hari. Jika memutuskan
hijrah ke kota ini kamu harus benar-benar mempersiapkan diri kalau tidak
mau tergilas kerasnya roda kehidupan di sini.
Apakah kamu salah satu pendatang yang sedang mencoba menyesuaikan diri dengan ritme kerasnya kehidupan Jakarta? Baca artikel ini.
1. Untuk Urusan Transportasi, Kamu Harus Berbesar Hati. Tidak Ada yang Pasti Di Sini
Transportasi Jakarta itu seperti hubungan beda agama: minim masa
depan, minim kepastian. Kalau di kota lain kamu bisa memperkirakan waktu
tempuh dari satu tempat ke tempat lain dengan pasti, jangan harap kamu
bisa melakukan hal yang sama di Jakarta. Kemacetan Jakarta amat sulit
untuk diprediksi.
Jarak 500 meter di Jalan H.R Rasuna Said yang seharusnya bisa
ditempuh dalam waktu 15 menit bisa molor jadi 2 jam saat ada galian
pipa. Perjalanan dari Jalan Sudirman ke Bandara Soekarno Hatta yang
normalnya bisa ditempuh dalam waktu 45 menit secara otomatis bisa
berlipat ganda jadi 3 jam karena ada gelaran Djakarta Warehouse Project
(DWP).
Di kota ini, waktu dan jarak bisa jadi nisbi. Kamulah yang harus menyesuaikan diri.
Tinggal di Jakarta berarti harus rela berangkat 2-3 jam lebih awal
dari waktu janjian, kalau tidak ingin terlambat karena kemacetan. Datang
lebih awal bisa diakali dengan duduk manis sembari menyeruput kopi,
sementara terjebak macet di jalan hanya akan membuatmu migrain sepanjang hari.
2. Kalau Kamu Tidak Membawa Kendaraan Sendiri, Taksi Adalah Moda Transportasi yang Paling Bisa Diandalkan Saat Ini
Pemerintah Kota Jakarta sebenarnya sedang giat berbenah memperbaiki
kondisi transportasi kota megapolitan Indonesia yang satu ini.
Ditambahnya armada TransJakarta, pembangunan MRT, hingga pembatasan
kendaraan sudah berusaha digalakkan demi meningkatkan kenyamanan
pengguna jalan. Tapi walau sibuk membenahi infrastruktur transportasi,
tetap masih ada kekurangan yang bisa kamu temui di sana-sini.
Untuk kamu yang tidak memiliki kendaraan sendiri, taksi adalah moda
transportasi yang paling bisa diandalkan di Jakarta saat ini. Taksi di
Jakarta bisa dengan mudah kamu temui di berbagai sudut jalan. Tanpa
perlu menelepon dan melakukan reservasi, kamu bisa mendapatkan sopir dan
kendaraan yang bisa mengantarmu hanya dengan satu lambaian tangan.
Tidak usah khawatir harus membayar mahal karena naik taksi. Berbeda
dengan kita-kota lain di Indonesia, harga taksi di Jakarta cukup ramah
kok bagi penggunanya. Kini argo awal taksi di Jakarta berkisar Rp
7.000,00-Rp 7.500,00 rupiah. Harga yang kamu bayar akan bervariasi
tergantung jauh-dekatnya jarak perjalananmu.
Mau yang lebih hemat? Coba manfaatkan program GrabTaxi yang bernama “GrabTongan”. Dengan program ini kamu bisa dapat kesempatan naik taksi gratis hanya dengan memesan taksi lewat app GrabTaxi
di ponsel. Jika beruntung kamu bisa dijemput armada khusus berhiaskan
berbagai ornamen GrabTaxi yang kemudian akan mengantarkanmu secara
gratis.
Kamu juga punya kesempatan mendapatkan uang tunai Rp 250.000,00 jika
membagikan foto mobil GrabTongan ke media sosial menggunakan #GrabTongan
dari tanggal 19 Desember sampai 12 Januari 2015.
3. Pengalaman Buruk Pengguna Taksi Harus Jadi Pelajaran. Gunakan Berbagai Cara Agar Kamu Tetap Aman Di Perjalanan
Baru-baru ini ada insiden kurang menyenangkan yang dialami oleh
pengguna taksi di Jakarta. Salah satu armada penyedia taksi “kebobolan”
hingga menyebabkan penumpangnya kehilangan barang berharga sepanjang
perjalanan. Kasus penodongan dan pencurian oleh sindikat yang tidak
bertanggung jawab ini harus membuat kamu lebih berhati-hati.
Sebisa mungkin, gunakan jalur yang aman untuk mendapatkan taksi. Asal
menghentikan taksi di jalan sebisa mungkin harus dihindari, karena
dengan cara ini kamu tidak tahu apakah taksi tersebut adalah taksi resmi
atau bukan.
Telepon langsung call centre penyedia layanan, atau unduh aplikasi pemesanan taksi yang bisa memberikan kepastian. Bagi kamu pengguna ponsel Android, iPhone, dan Windows Phone GrabTaxi bisa
dijajal untuk memudahkan pencarian taksimu di Jakarta. Dengan aplikasi
ini, kamu tidak lagi harus mengantri taksi lama-lama. Selain itu,
keamanan dan tracking identitas pengemudinya juga sudah bisa dipastikan sebelum taksi datang.
4. Jakarta Itu Keras! Agar Bisa Bertahan, Kamu Perlu Berlatih Tegas dan Bicara Lugas
Jakarta adalah kotanya para pejuang. Mereka yang rela bangun jam 4
pagi demi berangkat ke kantor, mereka yang dengan tabah berjibaku di
tengah kemacetan luar biasa lebih dari 12 jam tiap hari. Kota ini bukan
kota bagi mereka yang mudah mengeluh dan suka berpasrah diri. Agar bisa
bertahan di kota ini, kamu memang perlu menangguhkan diri.
Jangan jadi orang yang sering merasa tidak enak dengan orang lain.
Beranikan diri berkata “Tidak” jika ada sesuatu yang tidak sesuai hati
nurani atau memang tidak bisa kamu sanggupi. Disuruh kerja di akhir
pekan padahal seminggu ini kamu sudah overtime terlalu banyak? Tolak
saja, katakan tidak dengan lugas sembari jelaskan alasanmu. Memendam
perasaan hanya akan membuatmu sakit hati, di kota ini kamu harus
berjuang demi kepentinganmu sendiri.
5. Karena Biaya Hidup di Jakarta Tidak Murah, Pintar-pintarlah Mencari Celah Berhemat Dari Berbagai Promosi
Salah satu keuntungan tinggal di Jakarta adalah banyak kesempatan
promosi yang bisa kamu manfaatkan setiap hari. Mulai dari diskon di mall
dalam berbagai hari besar, diskon dari kartu kredit, sampai diskon
berbentuk voucher atau kesempatan memenangkan undian dari penyedia
layanan jasa. Yup, pebisnis di Jakarta memang menyadari ketatnya
persaingan usaha hingga dengan ringan membagikan diskon dan bonus ke
pelanggannya.
Karena biaya hidup di Jakarta tidak murah, pintar-pintarlah mencari
celah untuk berhemat dari berbagai promosi yang ada. Kamu bisa
menggunakan diskon kartu kredit untuk makan di beberapa restoran. Jangan
malas check-in atau mention setiap berkunjung ke tempat makan atau
tempat rekreasi, biasanya ada diskon yang bisa kamu peroleh dari sini.
Begitu pun dengan biaya transportasi. Kamu bisa menjajal promo GrabTaxi yang memberikanmu potongan biaya taksi sebesar 15 ribu dan kesempatan untuk memenangkan iPhone 6 saat memesan taksi dengan aplikasi ini .
Karena sekarang musim liburan, GrabTaxi juga menawarkan program GrabBandara,
yang memungkinkanmu hanya membayar Rp 75 ribu rupiah saja untuk
perjalanan ke bandara dari daerah manapun di Jakarta, sudah termasuk
dengan biaya tol. Voucher GrabBandara bisa kamu dapatkan di Groupon
mulai sekarang. Kalau sudah beli voucher di Groupon kamu bisa
menggunakan kupon itu dari tanggal 23 Desember-3 Januari 2015.
Mudahnya akses ke berbagai diskon yang ada di kota ini harus kamu
manfaatkan sebaik mungkin untuk menghemat pengeluaran. Yeah, namanya
juga pendatang harus irit ya~
6. Di Kota Ini Kamu Harus Belajar Hidup Tanpa Gengsi. Kerja Keras Saja, Nanti Gaya Hidup Nyaman Akan Datang Sendiri
Malu karena ke kantor atau ke kampus cuma naik angkot? Merasa tidak
PD karena cuma tinggal di kost sempit yang tidak ber-AC? Rasa rikuh
macam ini harus kamu buang jauh-jauh. Kalau cuma menuruti gengsi,
bisa-bisa perut dan dompetmu alamat kosong melompong tak terisi. Di
Jakarta, kamu harus belajar untuk hidup sesuai kemampuan diri tanpa lagi
memikirkan gengsi.
“It takes 3 years to survive Jakarta. Di awal-awal pindah ke Jakarta aku udah hidup kayak kere banget lah. Kost sempit, naik angkot kemana-mana, makan seadanya. Tapi kalau mau nurutin gengsi ya nggak bisa nabung. Hidup sederhana saja dulu, kumpulin uang. Baru setelah kamu settle nanti gaya hidup nyaman akan datang sendiri.”
Wawan, Pendatang dari Yogyakarta yang kini sudah berposisi manajer tapi tetap tinggal di kost seharga 1 jutaan
Di Jakarta, kamu hanya harus fokus untuk
mengumpulkan uang dan terus belajar. Tidak usah malu hidup sederhana
untuk beberapa waktu. Pada akhirnya, pengasilan dan gaya hidup nyaman
akan datang sendiri menghampirimu.
7. Supaya Tetap Waras, Kamu Perlu Rutin Bertemu Keluarga dan Teman Lama. Jangan Lupa Juga Untuk Selalu Menggeluti Hobi
Menjadi pendatang di Jakarta bisa membuatmu sadar bahwa rumah dan
kampung halaman memang tidak ada duanya. Di daerah asalmu, kemudahan dan
kehangatan selalu tersedia. Sementara di Jakarta, kamu perlu berjuag
agar bisa hidup dengan layak tiap harinya. Penting bagimu para pendatang
untuk kembali ke “akar”-mu secara rutin, agar identitas aslimu tidak
terkikis.
Jadwalkan pulang ke kampung halaman minimal 2-3 kali setahun. Atau
jika harga tiket pulang masih terasa terlalu mahal di kantungmu,
keluarlah dengan teman kampus atau teman satu daerah. Kegiatan sederhana
ini bisa memberimu rasa pulang ke rumah meski ada di tanah perantauan
sejuta umat.
Jangan lupa juga untuk tetap menggeluti hobimu. Hobi dan kawan-kawan
lama adalah oase yang bisa membuatmu tetap waras di tengah gilanya
gempuran ibu kota.
8. Yakinilah: Kalau Kamu Sudah Bisa Menaklukkan Jakarta, Kamu Bisa Bertahan Hidup Di Mana Saja
Walau sekarang harus hidup di tengah ganasnya rimba ibu kota,
yakinilah bahwa proses ini akan menjadikanmu manusia yang lebih kuat
pada akhirnya. Sekarang kamu memang harus bangun jam 5 pagi untuk
kemudian mengejar kereta yang akan mengantarmu ke tempat kerja. Kamu
sering merasa jadi budak korporasi, bekerja dari pagi sampai pagi lagi
demi membayar cicilan KPR yang makin mahal saban hari.
Tapi setelah tamat menuntaskan episode perjuangan di Jakarta, kamu
akan jadi manusia yang bisa bertahan hidup di mana saja. Kerasnya
Jakarta membentukmu jadi manusia yang mudah beradaptasi dalam berbagai
kondisi. Tempaan hidup di ibukota membuatmu punya kendali dalam beragam
situasi yang mungkin kamu temui.
“Walau sempat harus hidup kere sekian lama, aku gak pernah menyesal tinggal di Jakarta. Kota ini membentukku jadi manusia tangguh yang bisa bertahan di mana saja. Kalau sudah bisa menaklukkan Jakarta, kamu bisa tinggal di kota manapun di dunia.”
Putra Perdana, PNS muda di BPK RI
Jadi pendatang di tempat baru memang tidak pernah mudah. Dibutuhkan
keuletan, keberanian, dan usaha tanpa henti. Tapi kesempatan
mengembangkan diri macam ini akan membuatmu jadi manusia yang jauh lebih
baik nanti.
Selamat mengakrabi Jakarta! Semoga suatu hari kamu jatuh cinta.
sumber hipwee
No comments:
Post a Comment