Rekomendasi umum
yang beredar di masyarakat, memang dianjurkan untuk mencuci wajah dengan
frekuensi dua kali sehari menggunakan pembersih yang ringan serta tidak
bersifat iritatif. Masyarakat awam percaya bahwa kulit yang super
bersih tanpa ada kuman sedikitpun akan membuat wajah semakin berkilau
dan terhindar dari berbagai macam masalah. Inilah mitos yang harus
diluruskan.
Kegiatan membersihkan wajah dan
aktivitas menggosok berlebihan ternyata dapat memperburuk kondisi kulit
karena flora normal kulit yang sejatinya berfungsi untuk memberikan
proteksi juga akan hilang bersamaan dengan kelembaban di lapisan luar
kulit yang terkikis dengan cairan pembersih tersebut.
Pasalnya, sudah ada penelitian di Harvard Medical School mengenai hal tersebut. Berikut penjelasannya:
Sekelompok peneliti
dari Harvard Medical School melakukan penelitian pada sekelompok
populasi yang memuci wajah mereka selama 2 minggu menggunakan pembersih
ringan dan membandingkannya dengan kelompok lain yang mencuci wajah
sebanyak satu kali, dua kali, dan empat kali sehari selama 6 minggu.
Di akhir penelitian, statistik tidak
menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antar kelompok, namun pada
kelompok yang melakukan frekuensi membersihkan wajah sebanyak dua kali
sehari menunjukkan adanya perbaikan pada kondisi komedo terbuka serta
jumlah lesi non radang yang dimiliki sebelumnya. Kondisi jerawat akan
memburuk pada kelompok yang mencuci wajah satu kali sehari dengan
peningkatan eritema, papula, dan jumlah lesi inflamasi yang cukup
signifikan.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa
rekomendasi mencuci muka dua kali sehari dengan pembersih ringan
terbukti efektif dan nyaman. Namun, mencuci wajah berlebihan mungkin
tidak bersalah seperti yang diduga sebelumnya, terutama apabila Anda
tergolong individu yang aktif dan sering berkeringat. Pastikan Anda
memilih pembersih wajah yang sesuai dengan jenis kulit, dan tidak
bersifat iritatif.
sumber klikdokter
No comments:
Post a Comment