Diminum sesuai takaran, cinta adalah obat yang menenangkan.
Berkat dia yang selalu menemanimu, rasa sepi berhenti mengganggu.
Karena dia rajin mengatakan cinta, kamu yakin dirimu berharga. Olehnya,
kamu dibawa ke dunia yang berbeda. Kamu menjadi lebih dewasa, lebih
sabar dan lapang dada, lebih kaya jiwanya. Cinta menjadikanmu manusia
yang baru.
Wajar jika cinta jadi salah satu hal yang paling ditunggu dan dicari.
Yang tak wajar adalah menjadi gelisah ketika cinta yang dirindukan tak
kunjung datang.
Dalam artikel ini, akan mengajakmu mengingat lagi
kenapa tak seharusnya kamu cemas perihal cinta. Kadang, yang harus kita
lakukan hanyalah berhenti mempertanyakan keadaan…
Seberapa cepat kita dipertemukan, tergantung kesiapan. Kamu belum bisa dianggap “siap” selama masih mencemaskan masa depan.
Setiap manusia diciptakan berpasang-pasangan. Hanya saja, kamu
memang perlu bersabar menunggu waktu yang tepat untuk dipertemukan. Tak
perlu membebani hatimu dengan kecemasan. Hanya karena kamu sendiri saat
ini, bukan berarti masa depanmu akan diisi oleh rasa sepi. Siapa yang
akan menemanimu hingga akhir hayat nanti sudah ditentukan. Hanya saja,
kamu memang harus berusaha agar kalian berdua dipertemukan.
Berusahalah menjadi lebih tabah. Berusahalah untuk lebih terbuka pada
kemungkinan-kemungkinan yang ada. Yang pasti, berusahalah untuk
berpikir lebih dewasa. Dan salah satu tanda bahwa pikiranmu dewasa?
Adalah tidak mengeluh atau cemas ketika saatmu belum tiba.
Daripada mengkhawatirkan kesendirian, bukankah lebih baik memacak diri dari sekarang?
Barangkali selama ini dia tidak kunjung datang karena kamu memang
belum cukup siap punya pasangan. Jika kamu merasa tak bisa objektif
menilai diri, cobalah tanya bagaimana orang lain memandangmu selama ini.
Mungkin kamu masih kekanak-kanakan? Mungkin kamu masih belum bisa
melupakan mantan? Mungkin kamu belum bisa melonggarkan egomu dan
berkorban lebih demi orang lain?
Jodoh itu datang saat kamu sudah merasa siap. Siap secara lahir dan
batin dimana kamu benar-benar mampu untuk membagi ruang hidupmu dengan
orang lain. Bukan ketika kamu merasa paling sedih atau kesepian. Sebelum
kamu merasa paling nestapa karena tak juga menemukan belahan jiwa,
tanyakanlah dirimu sendiri: jika sudah dipertemukan dengannya, apakah
kamu yakin bisa dengan baik mencintainya?
Karena adil itu ada. Dia yang baik akan dititipkan pada pasangan yang sama baiknya.
Jodoh itu seperti magnet yang bisa menarik hal yang sejenis.
Laki-laki yang baik itu untuk perempuan yang baik. Dan laki-laki yang
buruk untuk perempuan yang buruk. Tak jarang, kamu akan menemukan
jodohmu di lingkunganmu sendiri. Seringkali ini terjadi karena
kemungkinan frekuensi pertemuan yang tinggi. Misalnya, seorang
akademisi mempunyai kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan pasangan
seorang seorang akademisi pula. Tapi tidak harus saklek seperti itu
juga, karena jodoh bukan hanya tentang profesi. Tapi lebih pada kualitas
pasangan yang sejenis yaitu pola pikir yang tidak jauh berbeda
denganmu. Hal ini dapat dilihat dari kualitas obrolan, pengetahuan, cara
pandang, dan visi hidup yang bisa saling mengimbangi. Lalu, apakah kamu
sudah cukup baik untuk mengimbangi pasangan impianmu?
Daripada sibuk mengutuki sepi, bukankah lebih baik kamu memperindah diri?
Jika ternyata kamu belum merasa pantas untuk pasangan yang kamu
harapkan, maka kamu tidak boleh lantas berputus asa dengan kondisi kamu
sekarang. Kita juga tidak tahu siapa jodoh kita sebenarnya ‘kan? Dari
pada kamu galau dan mengutuki kejombloanmu, akan lebih baik sebelum
jodohmu datang, kamu menyibukkan diri untuk menambah kualitas dirimu
agar kualitas jodoh kamu nanti juga meningkat.
Tak heran kalau jodohmu gak datang-datang, mungkin masih ada bagian
yang belum punya untuk menyeimbangi pasanganmu yang telah ditakdirkan
itu. Namun belum juga kamu perbaiki dari sekarang. Siapa tahu?
Karena jodoh adalah cerminan isi hati, serta jerih usahamu selama ini.
Barangkali kamu beberapa kali gagal dengan pasangan yang ternyata
tidak cocok denganmu. Telisiklah lagi dengan melihat ke dalam dirimu.
Pasangan seperti apa yang kamu cari?
Karena jodoh adalah cerminan diri kita sendiri. Maka, jika kamu ingin
mendapatkan jodoh yang perhatian, itu artinya kamu harus mulai belajar
dewasa. Jika kamu menginginkan pasangan yang tidak pemarah, itu artinya
kamu mulai belajar untuk meredam temperamen yang suka meledak-ledak.
Dengan kamu memperindah karaktermu, maka tidak jarang jodoh terbaikmu
akan datang dengan sendirinya. Siapa yang tidak ingin perempuan yang
cantik lahir dan batin?
Kegagalan cinta hanyalah “kelas akselerasi” dalam proses memantaskan diri
Mungkin kamu mulai jenuh karena berkali-kali jatuh hati pada orang
yang tidak tepat. Rasanya, panjang sekali jalan untuk menemukan dia yang
akan tumbuh tua bersamamu. Namun, jangan jadikan ini alasan untuk
frustrasi dan menyerah.
Mungkin selama ini kamu terlalu tergesa-gesa untuk jatuh cinta. Kamu
langsung jatuh cinta hanya karena dia mendengar musik yang sama? Kamu
tergesa jatuh cinta hanya karena dia punya hobi yang sama? Berarti itu
saatnya kamu harus mulai belajar untuk lebih hati-hati menaruh hatimu
pada orang lain. Jadilah lebih selektif dan berpikir secara matang.
Pasangan seperti apa yang sebenarnya tepat untuk mendampingimu, dan
sosok seperti apa yang bisa kamu dampingi?
Karena perjalanan cinta bukan ilmu pasti yang bisa dikalkulasi
Teman-teman sebayamu sudah menemukan pasangan? Kamu mulai jenuh
dengan pertanyaan orang tentang pasangan yang tidak kunjung ada?
Percayalah, setiap orang punya jalan cintanya masing-masing. Cinta bukan
ilmu pasti yang bisa dikalkulasi.
Tak semua orang akan bertemu cinta sejatinya hanya dalam sekali coba.
Jalan yang harus dilalui tidak pernah ada yang sama. Jadi kamu tidak
perlu khawatir dengan pasangan yang tidak kunjung datang, mungkin
jalanmu memang panjang. Siapa tahu akan lebih menarik dibanding yang
lain? Nikmati saja jalan yang harus kamu lalui sekarang.
Mungkin pula selama ini kamu sibuk mencari, lupa bahwa sesungguhnya kamu sudah menemukan.
Tanpa kita sadari, barangkali di luar sana banyak yang antri untuk
mendapatkan cintamu. Hanya saja kamu tidak benar-benar mau peduli dan
masih ngotot mencari. Mulai sekarang cobalah buka jendela
rumahmu. Maka kamu akan tahu: bukan hanya kamu yang menunggu orang
datang, tapi ada juga yang sudah menunggumu sejak dulu untuk membuka
pintu.
Tak perlu cemas akan masa depan, karena jodoh bukan sepatu yang bisa tertukar.
Tenang saja, jodohmu tidak akan tertukar. Jodoh itu bukan sepatu yang
bisa diembat orang. Yang sudah menjadi milik orang tak akan pernah
menjadi jodohmu. Sebaliknya juga, yang akan dipasangkan untukmu tak
akan jatuh di pangkuan orang lain.
Yang terpenting adalah terus percaya bahwa suatu hari kamu
akan menemukannya. Mengapa? Karena dia pun sudah tidak sabar untuk
bertemu denganmu.
Masih khawatir dengan pasangan yang tidak kunjung datang? Masih galau
dengan jodoh yang masih jauh dari penglihatan? Sekarang waktunya kamu
menyudahi kegalauanmu itu. Fokuskan diri pada persiapan. Selamat mencari
dan menemukan!
sumber hipwee
No comments:
Post a Comment