Tuesday, 2 December 2014

Alasan-alasan Mengapa Jodoh dan Masa Depan Tidak Perlu Dicemaskan

Diminum sesuai takaran, cinta adalah obat yang menenangkan. Berkat dia yang selalu menemanimu, rasa sepi berhenti mengganggu. Karena dia rajin mengatakan cinta, kamu yakin dirimu berharga. Olehnya, kamu dibawa ke dunia yang berbeda. Kamu menjadi lebih dewasa, lebih sabar dan lapang dada, lebih kaya jiwanya. Cinta menjadikanmu manusia yang baru.
Wajar jika cinta jadi salah satu hal yang paling ditunggu dan dicari. Yang tak wajar adalah menjadi gelisah ketika cinta yang dirindukan tak kunjung datang.
Dalam artikel ini, akan mengajakmu mengingat lagi kenapa tak seharusnya kamu cemas perihal cinta. Kadang, yang harus kita lakukan hanyalah berhenti mempertanyakan keadaan…


Seberapa cepat kita dipertemukan, tergantung kesiapan. Kamu belum bisa dianggap “siap” selama masih mencemaskan masa depan.

Kamu belum bisa disebut siap jika terus mencemaskan masa depan
Kamu belum bisa disebut “siap” jika terus mencemaskan masa depan via www.huffingtonpost.com
Setiap manusia diciptakan berpasang-pasangan. Hanya saja, kamu memang perlu bersabar menunggu waktu yang tepat untuk dipertemukan. Tak perlu membebani hatimu dengan kecemasan. Hanya karena kamu sendiri saat ini, bukan berarti masa depanmu akan diisi oleh rasa sepi. Siapa yang akan menemanimu hingga akhir hayat nanti sudah ditentukan. Hanya saja, kamu memang harus berusaha agar kalian berdua dipertemukan.
Berusahalah menjadi lebih tabah. Berusahalah untuk lebih terbuka pada kemungkinan-kemungkinan yang ada. Yang pasti, berusahalah untuk berpikir lebih dewasa. Dan salah satu tanda bahwa pikiranmu dewasa? Adalah tidak mengeluh atau cemas ketika saatmu belum tiba.


Daripada mengkhawatirkan kesendirian, bukankah lebih baik memacak diri dari sekarang?

Are you ready for love?
Are you ready for love? via blog.nicklimphotography.com
Barangkali selama ini dia tidak kunjung datang karena kamu memang belum cukup siap punya pasangan. Jika kamu merasa tak bisa objektif menilai diri, cobalah tanya bagaimana orang lain memandangmu selama ini. Mungkin kamu masih kekanak-kanakan? Mungkin kamu masih belum bisa melupakan mantan? Mungkin kamu belum bisa melonggarkan egomu dan berkorban lebih demi orang lain?
Jodoh itu datang saat kamu sudah merasa siap. Siap secara lahir dan batin dimana kamu benar-benar mampu untuk membagi ruang hidupmu dengan orang lain. Bukan ketika kamu merasa paling sedih atau kesepian. Sebelum kamu merasa paling nestapa karena tak juga menemukan belahan jiwa, tanyakanlah dirimu sendiri: jika sudah dipertemukan dengannya, apakah kamu yakin bisa dengan baik mencintainya?


Karena adil itu ada. Dia yang baik akan dititipkan pada pasangan yang sama baiknya.

Perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik
Perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik via www.vemale.com
Jodoh itu seperti magnet yang bisa menarik hal yang sejenis. Laki-laki yang baik itu untuk perempuan yang baik. Dan laki-laki yang buruk untuk perempuan yang buruk. Tak jarang, kamu akan menemukan jodohmu di lingkunganmu sendiri. Seringkali ini terjadi karena kemungkinan frekuensi pertemuan yang tinggi. Misalnya, seorang akademisi mempunyai kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan pasangan seorang seorang akademisi pula. Tapi tidak  harus saklek seperti itu juga, karena jodoh bukan hanya tentang profesi. Tapi lebih pada kualitas pasangan yang sejenis yaitu pola pikir yang tidak jauh berbeda denganmu. Hal ini dapat dilihat dari kualitas obrolan, pengetahuan, cara pandang, dan visi hidup yang bisa saling mengimbangi. Lalu, apakah kamu sudah cukup baik untuk mengimbangi pasangan impianmu?


Daripada sibuk mengutuki sepi, bukankah lebih baik kamu memperindah diri?

Memperbaiki diri sendiri
Memperbaiki diri sendiri untuk jodoh terbaik via starttravelinglight.com
Jika ternyata kamu belum merasa pantas untuk pasangan yang kamu harapkan, maka kamu tidak boleh lantas berputus asa dengan kondisi kamu sekarang. Kita juga tidak tahu siapa jodoh kita sebenarnya ‘kan? Dari pada kamu galau dan mengutuki kejombloanmu, akan lebih baik sebelum jodohmu datang, kamu menyibukkan diri untuk menambah kualitas dirimu agar kualitas jodoh kamu nanti juga meningkat.
Tak heran kalau jodohmu gak datang-datang, mungkin masih ada bagian yang belum punya untuk menyeimbangi pasanganmu yang telah ditakdirkan itu. Namun belum juga kamu perbaiki dari sekarang. Siapa tahu?


Karena jodoh adalah cerminan isi hati, serta jerih usahamu selama ini.

Ingin tahu seperti apa jodohmu? Lihatlah dirimu sendiri
Ingin tahu seperti apa jodohmu? Lihatlah dirimu sendiri via pixgood.com
Barangkali kamu beberapa kali gagal dengan pasangan yang ternyata tidak cocok denganmu. Telisiklah lagi dengan melihat ke dalam dirimu. Pasangan seperti apa yang kamu cari?
Karena jodoh adalah cerminan diri kita sendiri. Maka, jika kamu ingin mendapatkan jodoh yang perhatian, itu artinya kamu harus mulai belajar dewasa. Jika kamu menginginkan pasangan yang tidak pemarah, itu artinya kamu mulai belajar untuk meredam temperamen yang suka meledak-ledak. Dengan kamu memperindah karaktermu, maka tidak jarang jodoh terbaikmu akan datang dengan sendirinya. Siapa yang tidak ingin perempuan yang cantik lahir dan batin?



Kegagalan cinta hanyalah “kelas akselerasi” dalam proses memantaskan diri

Akhirnya dia yang ditunggu-tunggu datang juga
Pelajaran panjang yang harus dilalui via starttravelinglight.com
Mungkin kamu mulai jenuh karena berkali-kali jatuh hati pada orang yang tidak tepat. Rasanya, panjang sekali jalan untuk menemukan dia yang akan tumbuh tua bersamamu. Namun, jangan jadikan ini alasan untuk frustrasi dan menyerah.
Mungkin selama ini kamu terlalu tergesa-gesa untuk jatuh cinta. Kamu langsung jatuh cinta hanya karena dia mendengar musik yang sama? Kamu tergesa jatuh cinta hanya karena dia punya hobi yang sama? Berarti itu saatnya kamu harus mulai belajar untuk lebih hati-hati menaruh hatimu pada orang lain. Jadilah lebih selektif dan berpikir secara matang. Pasangan seperti apa yang sebenarnya tepat untuk mendampingimu, dan sosok seperti apa yang bisa kamu dampingi?


Karena perjalanan cinta bukan ilmu pasti yang bisa dikalkulasi

Surprise
Jangan pernah iri melihat mereka yang sudah menemukan pasangannya via funny-pictures.picphotos.net
Teman-teman sebayamu sudah menemukan pasangan? Kamu mulai jenuh dengan pertanyaan orang tentang pasangan yang tidak kunjung ada? Percayalah, setiap orang punya jalan cintanya masing-masing. Cinta bukan ilmu pasti yang bisa dikalkulasi.
Tak semua orang akan bertemu cinta sejatinya hanya dalam sekali coba. Jalan yang harus dilalui tidak pernah ada yang sama. Jadi kamu tidak perlu khawatir dengan pasangan yang tidak kunjung datang, mungkin jalanmu memang panjang. Siapa tahu akan lebih menarik dibanding yang lain? Nikmati saja jalan yang harus kamu lalui sekarang.



Mungkin pula selama ini kamu sibuk mencari, lupa bahwa sesungguhnya kamu sudah menemukan.

Mungkin kamu terlalu pilih pilih
Mungkin kamu terlalu pilih pilih via ianphotography.asia
Tanpa kita sadari, barangkali di luar sana banyak yang antri untuk mendapatkan cintamu. Hanya saja kamu tidak benar-benar mau peduli dan masih ngotot mencari. Mulai sekarang cobalah buka jendela rumahmu. Maka kamu akan tahu: bukan hanya kamu yang menunggu orang datang, tapi ada juga yang sudah menunggumu sejak dulu untuk membuka pintu.

Tak perlu cemas akan masa depan, karena jodoh bukan sepatu yang bisa tertukar.

Jodoh gak bakal ketukar tukar
Jodoh tidak akan tertukar dengan milik orang via starttravelinglight.com
Tenang saja, jodohmu tidak akan tertukar. Jodoh itu bukan sepatu yang bisa diembat orang. Yang sudah menjadi milik orang tak akan pernah menjadi jodohmu. Sebaliknya juga, yang akan dipasangkan untukmu tak akan jatuh di pangkuan orang lain.
Yang terpenting adalah terus percaya bahwa suatu hari kamu akan menemukannya. Mengapa? Karena dia pun sudah tidak sabar untuk bertemu denganmu.


Masih khawatir dengan pasangan yang tidak kunjung datang? Masih galau dengan jodoh yang masih jauh dari penglihatan? Sekarang waktunya kamu menyudahi kegalauanmu itu. Fokuskan diri pada persiapan. Selamat mencari dan menemukan! 
sumber hipwee

No comments:

Post a Comment