Cinta pada kehidupan kadang terasa bertepuk sebelah tangan. Hanya
kita yang merasakannya, tanpa pernah hidup membalasnya. Bayangkan saja:
tak peduli seberapa gigih kita berusaha atau seberapa besar kita
berkorban, hidup masih menguji kita dengan berbagai cobaan. Hingga
terkadang, sulit bagi kita untuk percaya bahwa masih ada kebaikan di
dunia.
Namun, kebaikan itu nyata. Paling tidak itulah yang ditunjukkan cerita-cerita pembaca di
bawah ini. Lebih jauh lagi, cerita-cerita ini membuktikan: cara terbaik
untuk tidak dilupakan orang adalah dengan melakukan kebaikan.
Untuk berbuat kebaikan, kamu tidak perlu alasan.
“Pernah diberi uang 50 Ringgit saat kehabisan uang di bandara Malaysia. Aku bertemu orang Indonesia yang menetap di sana. Dia mengajakku ngobrol dan menawariku makan. Ketika kutolak karena sungkan, dia justru memberiku uang.”
Priscilla, 23, Yogyakarta
Niatan untuk berbuat baik selalu saja datang dengan cara yang
spontan. Memang, setiap hari kita selalu diingatkan untuk berbuat baik
dan menyenangkan orang-orang sekitar. Sayang seringnya, kita malah sibuk
memikirkan kebutuhan diri sendiri.
Padahal, untuk melakukan kebaikan kita tak perlu banyak alasan.
Seseorang bisa dengan baiknya memberikan bantuannya tanpa syarat apapun.
Di manapun dirimu berada, dengan siapapun dirimu bertemu, selalu
berikan sikap terbaikmu kepada mereka. Sekecil apapun kebaikan yang kamu
lakukan – walau hanya sebuah senyuman – itulah yang akan mematri
ingatan tentang dirimu di pikiran orang lain.
Ketahuilah, setiap perbuatan baikmu akan diiringi oleh doa dari mereka yang kamu bantu…
“Hari itu aku pulang nggak pegang uang sama sekali, padahal bensin di motor tiris banget. Motorku kehabisan bensin sementara jarakku masih jauh banget dari rumah. Aku beranikan diri untuk bilang ke tukang bensin bahwa aku mau gadai KTP, tapi tetap gak dapat bensin. Di tengah jalan, ada motor yang nyamperin. Dia bawa 1 liter bensin eceran, setelah itu pergi gitu aja.
Sampai sekarang aku gak tahu orang baik itu siapa. Mudah-mudahan selalu dimudahkan segala urusannya.”
Mana Niman, 45, Jakarta
Sehari-hari, kita sudah terbiasa bertemu sikap yang tak peduli. Itulah mengapa perhatian yang tanpa pamrih akan terasa istimewa.
Orang-orang yang sudah tulus ikhlas berbuat kebaikan padamu tak
meminta imbalan darimu. Kalaupun kita sanggup membayar kebaikannya, uang
bukanlah penghargaan yang setimpal. Doa-doa baiklah yang baru bisa
mengganjar. Sebuah kebaikan memang harus dibayar dengan kebaikan.
Kebaikan yang datang dari sahabat-sahabatmu menyadarkan bahwa berbuat baik adalah hal yang sangat mudah
“Diajak makan bareng sama dua teman kost dan teman kampus pas lagi riweuh-riwuehnya ngerjain skripsi. Sebenernya karena mereka kasihan ngeliat aku yang udah kaya orang stres ngerjain skripsi sih, tapi dengan setia & sabar mereka nemenin dan nungguin aku ngerjain skripsi di tempat makan itu sampai jam 2 malem. Thank you guys :)”
Fiya, 23, Jakarta
Berbuat kebaikan adalah hal yang mudah dan tak selalu mahal. Kamu
tak harus berkorban hingga titik darah penghabisan. Cukup luangkan waktu
untuk hal yang paling sederhana, hanya kepada orang
yang di sekelilingmu.
Kehadiran sahabat-sahabatmu di kala masa menyusun skripsi adalah
bentuk kebaikan yang paling sederhana, tapi sangat berarti bagi yang
merasakannya. Walau teman-temanmu tak akan memberikan kontribusi
tertulis terhadap skripsimu, perhatian mereka sudah lebih dari
cukup. Mulai saat ini, berhenti berpikir bahwa berbuat baik itu
memerlukan uang. Kadang kamu hanya perlu lebih perhatian.
Menerima pertolongan bukan berarti kamu lemah. Kamu hanya sudah sadar: tak ada manusia yang bisa hidup sendirian
“Saat saya kuliah dulu, saya sering mengalami keadaan sulit. Namun selalu ada seorang teman yang senantiasa berperan meringankan atau melapangkan jalan untukku.”
Joni, 28, Solok
Itulah mengapa kita harus menjaga hubungan baik dengan orang-orang
sekitar. Seberapa mandiri pun diri kita, kita tak bisa hidup sendirian.
Jika kita rela meringankan beban seseorang, maka orang lain pun tak akan
berpikir dua kali untuk mengulurkan pertolongan kepadamu. Jalanmu akan
lebih mudah jika dirimu selalu berbuat kebaikan.
Dedikasimu dalam menyelesaikan pekerjaan adalah salah satu bentuk kebaikan…
“Guruku rela mengabaikan rumahnya yang habis kemalingan cuma demi mengajarkan kami les tambahan. Itupun tanpa dibayar. Saat saya tanya beliau ‘Kenapa ibu tidak pulang? Padahal rumah Ibu ‘kan habis kemalingan…’ beliau hanya menjawab, ‘Saya akan pulang, setelah melaksanakan mandat saya untuk mengajar kalian’.
Saya tidak akan pernah melupakan keikhlasan dan kebaikan guru saya.
Dias JN, 18, Bogor
Kebaikan memang tak selalu kasat mata. Tak selalu berupa pemberian
uang atau pelukan. Bahkan, bekerja penuh dedikasi juga bisa dianggap
suatu kebaikan.
Melaksanakan kewajibanmu bisa menjadi sebuah kebaikan karena yang
kamu lakukan itu memberi manfaat bagi orang lain. Bukankah ini arti
berbuat baik yang sebenarnya? Begitu tanpa pamrihnya, hingga dirimu
sendiri tak tahu bahwa dirimu telah berbuat baik — karena kamu merasa
bahwa itu hanyalah kewajibanmu.
Terkadang bantuan itu seperti kejutan, tak bisa ditebak dari mana ia datang…
“Saat gue jadi pengawas ujian, gue hampir pernah datang terlambat. Pengawas harus udah datang jam 05.30 dan gue baru bangun jam 05.10. Gue panik nunggu angkot, tiba-tiba ada motor berhenti nyamperin dan Bapaknya bilang: “Mau kemana Mbak? Ayo naik aja!” Gue langsung nyebutin tujuan gue. Jam 05.27 gue sampe. Pas mau kasih duit, eh bapaknya bilang: “Saya bukan tukang ojek Mbak. Selamat kerja Mbak.” Gue pun ternganga senganga-nganganya. Ya Tuhan, baik banget.”
Zialfi, 22, Depok
Ya, terkadang kebaikan datang kepada kita seperti kejutan. Tiba-tiba saja, dan membuat kita tak percaya.
Kadang mereka yang tulus memberi pertolongan pada kita bukanlah
orang-orang yang kita kenal. Kita memang tak perlu berkenalan untuk bisa
membantu seseorang. Untuk berbuat baik, kita hanya perlu rasa ikhlas
dan empati yang nyata.
Saat kesulitan menghampirimu, terkadang yang harus kamu lakukan hanyalah bercerita…
“Ketika itu saya baru lulus kuliah, sedang galau cari kerjaan terus curhat ke guru les bahasa Jepang. Terus ditawarin pekerjaan jadi sekretaris untuk orang Jepang. Sampai sekarang saya masih bekerja di tempat yang guru saya tawarkan. Doumo Arigatou gozaimashita, Sensei.”
Karina Maharani, 26, Jakarta
Kebaikan tak selalu berupa hal-hal yang manis. Nasihat, kritikan, bahkan omelan dari orang terdekat adalah bentuk perhatian dan kasih sayang mereka padamu.
“Kakakku baik sekali. 4 tahun sekost jauh dari orang tua, dia yang perhatian dan yang paling pengertian sama aku. Suka menasihati, menyemangati, cerewet juga, tapi sering kali bantuin kalau lagi dalam kesulitan. Kalau berantem, sejam kemudian baikan. Gak akan bisa lupa deh sama semua yang udah dia lakukan… hehehe.”
Julika, 22, Medan
Kebaikan yang kita dapat tak selalu berupa hal-hal yang manis dan
menyenangkan. Terkadang, kebaikan juga bisa berupa hal-hal yang tak
mengenakkan. Jika kita melihat pengalaman pembaca di atas, kita akan
sadar bahwa hal-hal yang tidak mengenakkan yang pernah dilakukan oleh
saudara ataupun sahabat-sahabatmu, adalah bentuk kebaikan yang mereka
berikan padamu.
Tanpa adanya nasihat-nasihat, kritikan, dan juga kecerewetan mereka,
mungkin kita tak akan pernah bisa belajar dari kesalahan dan kebodohan
diri sendiri. Perlakuan mereka mungkin tidak manis, tapi apa yang mereka
lakukan adalah hal terbaik yang bisa mereka lakukan untukmu.
Kebaikan orang tuamu adalah sebaik-baiknya kebaikan
“Sebenernya banyak banget orang yang baik sama aku selama ini. Tapi kebaikan yang gak akan dan gak pernah bisa aku lupain itu kebaikan kedua orang tuaku. Kebaikan yang bener-bener tulus, ikhlas, dan tanpa pamrih. Kebaikan yang gak akan bisa digantikan dengan emas, intan, permata, bahkan seisi langit dan bumi sekalipun.”
Imer Agustin, 20, Surabaya
Kebaikan yang diberikan oleh orang tuamu adalah anugerah terindah
dalam hidup. Kasih sayang yang tulus, ikhlas, tanpa batas dan tanpa
syarat. Di antara orang-orang lain yang pernah berbuat baik kepadamu,
kebaikan yang diberikan oleh orang tuamu lah yang wajib untuk kamu
syukuri. Kebaikan yang mereka lakukan tak akan pernah bisa kita bayar
lunas. dan tak seharusnya bisa kita lupakan.
Sekarang saatnya bagi kita untuk membalas semua kebaikan orang tua
kita. Selagi ada waktu, berikan semua hal terbaik darimu untuk
membahagiakan mereka.
Karena Tuhan melindungi kita dengan cara-cara yang luar biasa…
“Saya dibantu menyelesaikan pendidikan SMA (kelas XII semester pertama) sampai dengan perguruan tinggi selepas Bapak dan Ibu dipanggil Tuhan, oleh sebuah keluarga yang dipercaya oleh Tuhan.”
Trisna A, 24, Jakarta
Walaupun kamu telah kehilangan orang-orag terpenting dalam hidupmu,
tak lantas membuat Tuhan menelantarkanmu. Percayalah bahwa Tuhan akan
selalu mengirimkan pertolongan-Nya melalui orang-orang yang tak terduga.
Seperti keajaiban memang, tapi pada nyatanya banyak hal yang terjadi di
dunia ini karena keajaiban. Kita harus yakin, bahwa pertolongan dari
Maha Kuasa itu ada, dan jangan ragu untuk selalu meminta pertolongan
pada-Nya.
Orang-orang baik adalah mereka yang tak pernah lupa bahwa hakikatnya
sebagai manusia adalah hidup untuk berbuat kebaikan pada sesama. Sekejam
dan sekeras apapun dunia ini, jangan pernah menutup mata bahwa masih
banyak orang-orng baik yang ada di sekitarmu. Karena itulah, perlu kita
mengingatkan diri kita sendiri untuk selalu berbuat kebaikan kapanpun
dan dimana saja. Berbuat baik tak hanya menyenangkan orang lain, namun
juga menyenangkan dirimu sendiri.
sumber hipwee
No comments:
Post a Comment