Masuk dan mengenal keluarga yang baru bukanlah hal mudah bagi pasangan
yang baru menikah. Tak jarang pula hidup serumah dengan mertua menjadi
pilihan, karena berbagai alasan. Entah itu alasan belum memiliki rumah
sendiri atau menemani mertua karena kondisi kesehatannya. Sebelum
tinggal di sana, tentu banyak hal yang sudah Anda pikirkan. Agar tidak
stres dan tetap harmonis saat tinggal bersama mertua, berikut lima
aturan yang dapat Anda ikuti.
1. Tentukan Batasan
Ada baiknya jika Anda membicarakan beberapa batasan yang perlu dilakukan ketika tinggal bersama mertua dengan pasangan, misalnya pekerjaan rumah apa saja yang akan menjadi tanggung jawab Anda selama hidup bersama. Hal ini perlu dilakukan agar Anda ataupun mertua tidak terbebani satu sama lain. Bonusnya, Anda pun mendapatkan imej positif sebagai menantu teladan.
2. Mendapatkan Ruang Pribadi
Satu hal yang dibutuhkan oleh pasangan menikah terutama pengantin baru adalah privasi. Ini merupakan satu-satunya cara agar Anda dan pasangan lebih mengenal satu sama lain. Hal ini mungkin sedikit sulit dilakukan jika tinggal satu rumah dengan mertua. Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda dan pasangan untuk menentukan area privasi (kamar tidur, misalnya) dan minta agar sang mertua menghargai hal itu.
3. Tak Perlu Ikut Campur Dalam Perdebatan Keluarga
Tinggal bersama orang tua pasangan, tidak menutup kemungkinan suami Anda bersikap seperti anak-anak lagi. Di rumah sendiri, perdebatan antara pasangan dan orang tuanya sangat mungkin terjadi. Jika pasangan mulai terlibat dalam pertengkaran keluarga, pergilah ke dalam kamar. Terkadang pertengkaran terjadi karena ritme kehidupan dalam keluarga tersebut, tentu hal itu akan selesai dengan sendirinya.
4. Hindari Perdebatan yang Tak Perlu
Selain harus menghindari pertengkaran antara pasangan dengan orang tuanya, Anda juga sebaiknya tak terlibat dalam perdebatan dengan mertua. Tak jarang, mertua memberikan komentar atau melakukan sesuatu hal yang mengganggu, dan Anda boleh memberitahunya jika merasa hal tersebut sudah di luar batas kesabaran.
Misalnya, ketika ibu mertua sering masuk ke kamar Anda tanpa memberitahu terlebih dulu, sebaiknya beritahu dia agar mau mengetuk pintu. Begitu juga sebaliknya, jika sang mertua memberikan komentar mengenai perilaku kakak atau adik Anda saat pesta pernikahan, dengarkan tanpa perlu melibatkan emosi dan perasaan.
5. Mintalah Bantuan Jika Membutuhkannya
Tinggal serumah dengan mertua dan sudara ipar bisa memberikan tekanan bagi siapa pun. Jika situasi menjadi tegang dan selalu ada argumen setiap hari, tak ada salahnya untuk menemui terapis atau konselor pernikahan. Pihak luar yang objektif mungkin bisa bantu mengatasi hal ini dan mengurangi stres Anda. Tidak perlu malu untuk mengakui bahwa Anda membutuhkan pertolongan, terutama jika masalah mertua dan saudara ipar ini mulai merusak kehidupan rumah tangga Anda.
sumber detik
No comments:
Post a Comment