Sunday 24 August 2014

Efek Samping Ngutang

Setiap orang pasti pernah mengalami masalah keuangan, hingga terpaksa harus berhutang kesana-kemari. Namun apapun alasannya, berhutang nyatanya tak hanya buruk bagi kondisi dompet, tapi kesehatan fisik dan mental Anda juga.

Kok bisa? Berikut alasan mengapa berhutang dikatakan berdampak negatif terhadap kesehatan, seperti dirangkum di bawah ini.


1. Badan sering pegal-pegal
Percaya tak percaya, hasil sebuah survei yang dilakukan di tahun 2008 menunjukkan 44 persen orang yang banyak hutang kerap mengalami berbagai jenis nyeri, mulai dari migrain, sakit kepala, nyeri leher, nyeri punggung, badan pegal-pegal atau gangguan pencernaan, bahkan serangan jantung.

2. Menaikkan tensi
Dari hasil penelitian yang dilakukan Northwestern University di tahun 2013 ditemukan bahwa orang dewasa yang punya banyak hutang cenderung mudah sakit dan memiliki tensi yang tinggi.

"Bahkan pada orang yang masih muda (partisipan berusia antara 24-32 tahun) dan sehat sekalipun," kata peneliti, Elizabeth Sweet, PhD.

3. Menurunkan kekebalan
Meski belum ada bukti nyata untuk menemukan keterkaitan antara sistem imun dengan hutang, akan tetapi Sweet yakin keduanya sangat berhubungan. "Orang yang punya hutang biasanya stres kronis. Padahal ini menekan sistem kekebalan tubuh seseorang," terangnya.

Asisten profesor antropologi dari University of Massachusetts Boston itu menambahkan orang yang selalu khawatir dengan kondisi keuangannya pasti sering terbangun di tengah malam atau kurang tidur. Kurang tidur sendiri dikaitkan dengan menurunnya kemampuan tubuh untuk melawan infeksi.

4. Gampang cemas
Tak perlu didukung penelitian sekalipun, setiap orang yang punya hutang pastilah mudah gelisah. Namun dari riset yang dilakukan Sweet dipastikan makin besar hutangnya maka tingkat stresnya bisa mencapai 11,7 persen lebih tinggi dari rata-rata.

5. Menambah risiko depresi
Namun tak hanya orang muda saja yang kena batunya gara-gara banyak berhutang.

Dalam sebuah riset yang dilakukan Rutgers University di tahun 2014 ditemukan bahwa orang-orang berusia 51 tahun ke atas yang punya banyak hutang cenderung memperlihatkan gejala depresi. Lebih parah dari sekadar cemas bukan?
sumber detikhealth




No comments:

Post a Comment