Saturday 31 May 2014

motivasi diri: Berani Bermimpi

Dikisahkan di sebuah desa miskin, ada satu sekolah dasar. Hanya sedikit muridnya, karena kebanyakan anak-anak membantu orangtuanya mencari nafkah. Hari itu, salah satu guru sedang memberi pelajaran mengarang.

“Anak-anak, tugas hari ini adalah mengarang dengan judul ‘Cita-citaku’.”

Seorang murid senang sekali dengan judul yang menantang itu. Maka dengan cepat sekali  dia menulis di bukunya tentang cita-citanya tersebut.  Murid ini mengarang, “Nanti kalau dewasa, aku ingin punya rumah besar di atas bukit dengan pemandangan yang indah, berdampingan dengan vila-vila kecil untuk tempat peristirahatan. Di sana, banyak pepohonan yang rindang. Ada taman bunga dan kebun buah.”

Setelah dibaca , sang guru menegur, “Yang kamu tulis itu bukan cita-cita, tetapi itu impian yang tidak mungkin terjadi. Maka, kamu harus menulis ulang tentang cita-citamu yang sebenarnya.”

Murid itu pun menjawab, “Bu Guru, ini adalah cita-citaku yang sebenarnya. Ini bukan mimpi. Kelak, ini bisa menjadi kenyataan.”

“Kamu jangan bermimpi. Yang masuk akal dong, kalau bikin karangan. Jika tidak kamu perbaiki, maka ibu guru akan memberi nilai jelek.”

Walaupun diancam oleh ibu guru, si murid kecil tetap ngotot tidak mau mengubah sikapnya. Akhirnya, ia mendapat nilai paling jelek di kelas.

Puluhan tahun kemudian, sang guru yang masih tetap mengajar di sekolah itu, mengajak murid-muridnya berwisata di kebun buah di atas bukit yang sangat terkenal. Ia dan murid-muridnya berdecak kagum memandangi kebun buah dan taman bunga di atas bukit itu. Apalagi di dekatnya berdiri sebuah bangunan yang berdiri megah dan sangat indah.

“Orang yang membangun rumah ini pastilah orang yang sangat hebat,” gumam sang guru. Tiba-tiba terdengar jawaban, “Bukan orang hebat, hanya seorang bocah bandel yang berani bermimpi. Tapi pasti, yang lebih hebat adalah guru yang mendidik dia. Mari Bu, ajak murid-murid yang lain masuk ke dalam rumah,” ujar pemilik rumah dengan rendah hati. Sang gurupun terhenyak dan baru tersadar siapa yang berdiri di depannya. Tidak lain adalah si murid kecil yang keras kepala, yang mendapat nilai jelek waktu itu.

tertawa sejenak

   


Motivasi diri: Kata Bijak Terpopuler Dari Mario Teguh


“Jangan menilai orang dari masa lalunya karena kita semua sudah tidak hidup di sana. Semua orang bisa berubah, biarkan mereka membuktikannya.”



“Anda mengetahui apa yang seharusnya tidak dilakukan ketika Anda "gagal".Jadi Anda menciptakan pengetahuan baru dan itu bukan kegagalan.”

“Jangan menyerang orang karena iri dan dengki agar relasi dan rejeki terus bersemi dalam hidup ini.”

“Jangan sedih bila belum dipromosi karena tidak pandai cari muka, 'muka' akan datang jika anda tetap bekerja dengan hati.”

“Jangan sedih bila sekarang masih dipandang sebelah mata, buktikan bahwa anda layak mendapatkan kedua matanya.”