Tidak selamanya memberikan pengaruh kepada pacar (apalagi kalau
pengaruhnya positif) itu buruk. Contohnya, pacarmu mempengaruhi kamu
buat menjalani hidup yang sehat, bersih, dan berpenampilan rapi. Pacarmu
juga bisa saja mempengaruhi kamu buat belajar lebih giat demi
memperoleh nilai yang bagus. Siapa sih yang gak mau punya pacar seperti
itu?
Tapi ada garis tipis yang memisahkan antara “berpengaruh” dengan “manipulatif”.
Pacar yang manipulatif, secara sengaja ataupun tidak, cenderung
ingin mengubah perilaku pasangannya dengan cara-cara yang licik, penuh
tipu daya dan bahkan kadang abusif.
Apa Ciri-Ciri Pacar yang Manipulatif?
Mengenali pacar yang manipulatif bukanlah perkara mudah, terutama
jika kamu dan pasangan masih baru dalam menjalin hubungan. Kadang kala
manipulasi sering disalahtafsirkan sebagai sesuatu yang positif. Sebagai
“ketegasan” pacar misalnya. Jadi rasanya kamu melakukan sesuatu yang
membuat pacarmu bahagia, walaupun sebenarnya kamu gak bahagia sama
sekali.
Hubungan yang manipulatif melibatkan taktik untuk membuatmu melakukan
hal yang sebenarnya bukan kemauanmu, bahkan tidak jarang skamu benci.
Tapi tetap saja hal itu rela kamu lakukan demi kebahagiaan pacar. Taktik
ini sering kali dijalankan dengan teknik ancaman (halus) buat ninggalin
kamu atau berlagak menjadi pihak yang disakiti.
1. Pasif-Agresif
Tipu daya paling populer dari pacar yang manipulatif adalah perilaku
pasif-agresif yang ia jalankan. Pasif-agresif merupakan salah satu
bentuk ucapan yang gak sesuai dengan apa yang dilakukan.
Contohnya, pacar kamu bilang dia gak ada masalah kalau kamu jalan
sama teman-teman/keluarga akhir pekan ini, bukan sama dia. Namun pas
akhir pekan datang, dia malah minta kamu buat mantengin ponsel supaya
dia gak merasa kesepian.
Kamu boleh berpikir positif, “Mungkin dia emang butuh perhatian aku…”
namun kamu bisa juga membaca polanya. Tiap kali kamu bikin rencana yang
gak menyertakan dia, apakah pacar kamu selalu bertingkah? Jika emang
ada pola seperti itu, kemungkinan besar pacar kamu sedang memanipulasi
kamu.
2. Playing The Victim
Selain pasif-agresif, berlagak menjadi korban yang dirugikan juga
cukup sering dilakukan pacar yang manipulatif. Pacar kamu akan
menjalankan psikologi terbalik dengan menempatkan kamu sebagai
penjahatnya.
Dia bisa mengeluarkan alasan,
“Padahal aku udah capek-capek ke mall buat beliin kamu rok ini…”
atau,
“Aku tuh udah berkorban banyak buat kamu…”
Akhirnya kamu luluh dan mengalah. Nah kini giliran kamu yang menjadi korban, literally.
3. Hubungan Kalian Gak Sehat
Coba evaluasi lagi apakah kalian sedang menjalani hubungan yang sehat
atau nggak? Singkirkan dulu semua perasaan dan berusahalah melihat
hubungan kalian seobjektif mungkin. Cari tahu apakah kalian udah nyaman
dalam berkomunikasi, apakah kalian jujur satu sama lain?
Dalami lagi soal ciri-ciri hubungan yang sehat pada artikel yang pernah ditulis Hipwee sebelumnya.
4. Kalian Ada Dalam Hubungan Yang Abusif
Hubungan yang abusif gak hanya tergambar dari kekerasan fisik yang
dia lancarkan. Bisa aja pacar kamu gak pernah nyakitin badan kamu.
Namun, tiap hari dia menghina dan merendahkan kemampuan bahkan derajatmu
sebagai manusia. Itu tandanya dia udah melakukan kekerasan secara
verbal padamu.
Tidak jarang kekerasan ini dilakukan di depan banyak orang seperti:
membentak kamu di tengah kerumunan atau menertawai kamu di depan
keluarga dan/atau teman-temannya. Hipwee juga pernah membahas masalah hubungan abusif ini pada sebuah artikel yang bisa kamu baca di sini.
Akhirnya kamu selalu cemas dan takut tiap kali melakukan sesuatu.
Kamu selalu was-was untuk menghadapi reaksi dari pacarmu. Tapi sayangnya
kamu selalu membenarkan tindakannya, “Gak apa-apa kok, dia emang orangnya tegas.” Pacar yang abusif merupakan masalah serius, semestinya kamu jangan menyangkalnya sebagi bentuk ketegasan.
5. Kamu Gak Berani Bilang, “Enggak” Padanya
Kamu bisa aja menolak permintaannya, tapi kamu gak berani. Ini bukan
tanda kalau kamu sayang sama dia, tapi ini justru tanda kalau kamu takut
sama dia.
Awalnya kamu merasa cemas karena setiap kali dia meminta sesuatu,
kamu takut gak bisa memenuhi ekpektasinya. Namun jika boleh jujur,
ketakutanmu justru muncul karena kamu lebih khawatir dengan reaksi yang
bakal dia kelurkan. Inilah yang membuatmu sulit menolak permintaannya.
6. Pacarmu Sering Menjalankan Standar Ganda
Apakah pacar kamu menjalankan satu standar bagi dirinya, namun
memberi kamu standar yang sama sekali beda? Contohnya, dia santai-santai
aja kalau datang telat, tapi kamu bakal dimarahi habis-habisan kalau
terlambat 5 menit aja. Dia merasa gak berdosa pas bilang, “Eh, mas/mbaknya cakep!”. Tapi kamu akan dituding selingkuh setelah senyum sama orang lain (lawan jenis).
Kamu juga kerap kali ditempatkan pada posisi yang serba salah. Kamu
niatnya mau berhemat eh malah disangka pelit sama pacar. Ketika kamu
mengeluarkan duit kamu disebut boros. Situasi yang gak bakal kamu
menangi ini adalah tanda bahwa pacar kamu manipulatif.
7. Minta Maaf (Lagi) (Lagi) (Lagi), Sampai Tak Berujung
Waspadai rayuan dan semua permintaan maafnya setelah melakukan
kesalahan yang sama. Mungkin tiap kali dia bikin salah, dia pasti
memohon maaf. Bahkan kalau kamu lihat polanya, makin sering bikin salah
makin kreatif juga caranya minta maaf.
Dia memang bisa terlihat begitu menyesal, namun ketahuilah bahwa ini
adalah bagian dari usahanya untuk mengontrol kamu. Dia ingin
memanfaatkan belas kasihan yang kamu miliki. Tunggu aja sampai kesalahan
yang sama akan terulang lagi segera setelah kalian baikan.
8. Dia Control Freak
Percaya atau nggak kontrol atas dirimu sering diutarakan sebagai
bentuk “perhatian” padamu. Apakah perhatian namanya ketika dia memeriksa
daftar panggilan maupun inbox ponselmu? Apakah perhatian namanya jika dia mendikte tindakanmu? Walaupun secara halus, tapi kamu berasa boneka puppet yang diikat di ujung kaki dan tangan.
Lalu, Bagaimana Cara Menangani Pacar Yang Manipulatif?
Setelah kamu dapat mengidentifikasi pacar yang manipulatif, penting
banget buat kamu memikirkan reaksi yang tepat untuk menghadapi pacar
yang seperti itu. Terus terang dan melakukan konfrontasi memang tindakan
yang berani, namun bukan pilihan yang bijak dalam menghadapi pacar
manipulatif.
Dia akan mundur, menjadi ‘korban’ dan kali ini kamu yang akan mundur
ke pojokan. Jika ditangani dengan gegabah hubungan kalian akan makin
runyam. Berikut beberapa saran dalam menghadapi pacar yang manipulatif:
1. Batasi Waktu Ketemuan Kalian
Mumpung kalian belum jadi pasangan suami-istri, batasi kesempatan
untuk ketemu pacar yang sukanya mengontrol kamu terus. Sedikit memberi
jarak setidaknya bisa menjadi pertolongan pertama supaya kamu gak
terus-terusan jadi korban tipu daya pacar. Tapi ingat, cara ini doang
gak akan memecahkan masalah.
2. Beranikan Diri Untuk Bilang “Enggak!”
Respon sederhana untuk melawan manipulasi, tapi sering dilupakan,
adalah berani untuk bilang “Tidak”. Gak selamnya kamu harus memenuhi
permintaan darinya, apalagi jika permintaan itu merugikan dirimu dan
berpotensi merugikan orang lain yang berada diluar hubungan kalian. Gak
perlu detil soal alasan mengapa kamu menolak. Cukup bilang “No!” lalu
pergi.
3. Don’t Get Abused
Jangan biarkan dirimu merana mendengar perkataan yang merendahkan
derajatmu maupun kekerasan yang bikin kamu sakit. Sampaikan kalau kamu
gak bisa mentoleransi lagi semua kekerasan yang kamu terima. Cari tahu
bagaimana caranya menyudahi kekerasan dalam hubungan kalian di artikel ini.
4. Minta Bantuan
Jika keadaan makin parah dan kekerasan makin meningkat, mungkin udah
waktunya kalian membutuhkan intervensi dari pihak luar. Minta bantuan
dari teman dekat atau keluarganya kalau perlu, ceritakan masalah yang
kalian hadapi namun jangan saling menyalahkan. Ikuti terapi untuk
pasangan jika kalian merasa butuh bantuan tenaga profesional.
5. Akhiri Hubungan Kalian
Jika kamu lelah dengan segala usaha dan manipulasi terus berlanjut,
mungkin pilihan terakhir untuk kamu adalah mengakhiri hubungan kalian.
Tapi tetap waspada, jangan lagi terjebak dengan trik “aku korbannya”.
Bahkan di saat-saat terakhir pun pacar manipulatif akan tetap
memanipulasi kamu.
Nah, setelah membaca fakta-fakta diatas apakah kamu sudah bisa
menentukan apakah pasanganmu manipulatif atau tidak? Atau justru kamu
jadi menyadari bahwa dirimulah yang manipulatif? Yuk, lakukan sesuatu
agar hubungan romantismu jadi lebih baik.
sumber hipwee
No comments:
Post a Comment