Saturday, 23 August 2014

Gejala Kerusakan Saraf yang Muncul Saat Malam Hari

Aktivitas sederhana yang jadi bagian dari kehidupan sehari-hari, seperti mengetik di ponsel ataupun komputer, ternyata dapat memicu kerusakan saraf tepi. Namun seringkali orang tidak menyadari bahwa dirinya mengalami penyakit yang juga dikenal dengan istilah neuropati ini.
 
Dokter spesialis saraf Manfaluthy Hakim mengatakan, mengenali gejala neuropati lebih mudah dilakukan di malam hari. Terutama jika gejalanya belum parah, karena umumnya di malam hari lebih sering muncul.
 
"Di malam hari, otak biasanya sudah tidak terlalu terfokus dengan aktivitas yang dilakukan, makanya gejala neuropati lebih bisa dirasakan," katanya dalam  media workshop bertajuk "Waspadai Gaya Hidup Berisiko Neuropati" di Jakarta, Kamis (5/6/2014).
 
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf (PERDOSSI) Moh Hasan Machfoed menjelaskan, otak hanya bisa fokus pada satu hal yang diprioritaskan. Sementara pada siang hari, otak lebih memprioritaskan kegiatan daripada merasakan gejala.
 
"Misalnya saat kebakaran, orang akan memprioritaskan untuk lari, jika tertusuk paku tidak akan dirasa. Namun ketika keadaan sudah aman, biasanya baru terasa sakitnya," jelas dia menganalogikan.
 
Gejala neuropati antara lain pegal, kesemutan, kram, tangan kaku, kebas, rasa tertusuk-tusuk, dan terbakar. Gejala umumnya terjadi di bagian ujung-ujung tubuh, misalnya pada kaki atau tangan.
 
Kerusakan saraf tepi diketahui dapat mengakibatkan mati rasa. Bahkan jika sudah dalam kondisi parah, penyakit ini akan menyebabkan kerusakan saraf otonom sehingga fungsi-fungsi tubuh yang digerakan tanpa sadar seperti jantung akan terganggu.
sumber kompas

No comments:

Post a Comment