Thursday 23 October 2014

Kegigihan di Balik Keterbasan Sang Veteran Perang

Kehilangan sebelah kaki bukanlah suatu hal yang mudah untuk diterima. Mimpi sebagai atlet internasional seakan sirna setelah tragedi itu. Namun, tidak ada batasan untuk bermimpi.

Atlet Paralympiade dari Amerika Serikat, Melissa Stockwell tidak pernah bermimpi sebelumnya bahwa ia akan berkarir sebagai seorang atlet. Saat usianya berumur 24 tahun, Melissa diutus ke Baghdad untuk menjadi prajurit dalam perang AS melawan Irak. Dentuman bom, dihujani peluru sudah menjadi makanan sehari–hari saat Melissa dan teman seperjuangannya berada di sana. Hari–hari penuh ketakutan dilaluinya hingga suatu tragedi menimpanya. Melissa kehilangan sebelah kakinya akibat serangan bom dari Irak. Saat itu, ia hanya merasa bersyukur bahwa ia masih hidup, namun berbagai pertanyaan terngiang di kepalanya. Bagaimana ia harus melanjutkan hidup nantinya?

Saat menjalani berbagai perawatan dan rehabilitasi di Walter Reed Army Medical Center, Melissa membuka matanya bahwa betapa beruntungnya dirinya diberikan kesempatan untuk bertemu kembali dengan keluarga dan teman–temannya. Ia membulatkan tekad untuk melakukan sesuatu untuk hidupnya, sebagai penghormatan kepada teman seperjuangannya yang gugur dalam perang tersebut.

Melissa memilih renang sebagai proses rehabilitasinya. Ia sangat menikmati berada di dalam air. Langkah pertamanya menggunakan kaki buatan, membuatnya menginginkan lebih, Olimpiade. Kepercayaan diri yang ia dapatkan membuatnya kembali mengejar impiannya, yaitu menjadi atlet.

Meski belum berhasil mendapatkan medali Paralympiade tahun 2008 di Beijing, tidak memutuskan harapan Melissa untuk mengejar mimpinya. Ia beralih ke cabang paratriathlon, cabang olahraga yang baru akan dimulai pada Paralympiade di Brazil 2016 yang akan datang.

Paralympiade adalah sebuah ajang kompetisi setara Olimpiade di dunia. Namun, kompetisi ini diperuntukkan bagi para penyandang cacat dan veteran perang. John Register, pencetus ajang ini, melihat bahwa banyak potensi–potensi muda dan berbakat yang muncul dari para penyandang cacat. Ajang ini diharapkan bisa menjadi motivasi agar tidak pernah menyerah pada keterbatasan. Melissa Stockwell menjadi bukti hidup atas kegigihan tersebut.
sumber andriewongso

No comments:

Post a Comment