Thursday, 19 February 2015

Tanggapan Menkes Soal Meninggalnya 2 Pasien Siloam

Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek mengaku turut prihatin atas kasus meninggalnya dua pasien Rumah Sakit Siloam Karawaci, Tangerang. Nila mengaku pertama kali mengetahui adanya peristiwa itu dari Sekretaris Jenderal Kemenkes Untung Suseno Sutarjo pada Sabtu (14/2/2015) pagi.
"Pada kejadian dua pasien yang mengalami meninggal dunia, tentu saya terkejut dan sangat prihatin dalam hal ini," ujar Nila dalam jumpa pers di Gedung Kementerian (Kemenkes) RI, Jakarta, Rabu (18/2/2015).

Saat kejadian itu, Nila sedang berada di Bali untuk mengikuti Rapat Kerja Nasional (Rakernas).  Ia mengaku langsung berkoordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes RI, Maura Linda Sitanggang.
"Kalau sudah disebut ada kesalahan obat kami tentu minta BPOM mengawasi obat," kata Nila.
Kementerian Kesehatan pun berharap kasus ini tak terjadi lagi. Atas kejadian ini, seluruh produk Buvanest Spinal ditarik dari pasaran. Begitu pula dengan produk asam traneksamat untuk dua batch yang berdekatan.
Sebelumnya diberitakan, dua pasien di RS Siloam Karawaci, Tangerang meninggal dunia setelah diberi injeksi Buvanest Spinal produk PT Kalbe Farma. Namun, setelah tindakan itu kedua pasien mengalami gatal-gatal, hingga kejang. Pasien adalah seorang wanita yang menjalani operasi caesar dan seorang laki-laki yang menjalani operasi urologi.
Keduanya langsung dibawa ke ruang ICU. Namun, kurang dari 24 jam nyawanya tak tertolong. Sementara itu, untuk pasien yang menjalani operasi caesar, bayinya selamat.
Hasil pemeriksaan sementara, Buvanest Spinal yang diberikan ternyata bukan berisi Bupivacaine yang merupakan obat bius, akan tetapi berisi asam traneksamat golongan antifibrinolitik yang bekerja mengurangi pendarahan. Pihak RS Siloam mengaku sudah melakukan tindakan operasi sesuai prosedur.
sumber kompas

No comments:

Post a Comment