Manusia menggunakan sekitar sepertiga hidupnya untuk tidur. Selain
makanan, air dan udara, tidur juga merupakan elemen penting bagi manusia
untuk bertahan hidup. Lamanya waktu tidur seseorang amat berpengaruh
dan menjadi indikator seberapa sehat kondisi tubuhnya. Sayangnya masih
banyak yang belum paham tentang arti tidur yang berkualitas.
Tidur nyenyak semalaman, dan tubuh terasa segar saat bangun di pagi harinya menandakan Anda sudah mendapatkan tidur berkualitas. Durasi tidur pun tak sama bagi setiap orang dan itu bisa dipengaruhi oleh usia.
Tidur nyenyak semalaman, dan tubuh terasa segar saat bangun di pagi harinya menandakan Anda sudah mendapatkan tidur berkualitas. Durasi tidur pun tak sama bagi setiap orang dan itu bisa dipengaruhi oleh usia.
Studi terbaru yang dilakukan para ahli di National Sleep Foundation (NSF), Amerika Serikat menunjukkan, anak-anak usia 4 bulan hingga 17 tahun sebaiknya mendapatkan jam tidur lebih banyak dari orang dewasa. Penelitian ini juga mengungkap fakta terbaru soal durasi tidur yang lebih tepat ketimbang studi-studi sebelumnya.
Untuk mengetahui berapa lama sebenarnya seseorang harus tidur di malam harinya, tim peneliti yang terdiri dari 18 spesialis di bidang kesehatan tidur, anatomi manusia, ahli pediatri, ahli syaraf, pakar ilmu kesehatan usia lanjut dan ahli kandungan membentuk sebuah panel. Selama dua tahun, mereka mengamati dan menganalisa demi mendapatkan panduan yang tepat soal durasi tidur.
Penemuan mereka mengungkapkan bahwa panduan sebelumnya ternyata kurang tepat. Orang dewasa maupun anak-anak memerlukan jam tidur lebih banyak dari yang telah dianjurkan.
"Beberapa orang dengan kondisi tertentu mungkin perlu tidur lebih lama atau lebih sebentar dari yang telah direkomendasikan sebelumnya," begitu yang tertulis dalam laporan NSF, dilansir oleh Daily Mail.
Berikut ini update panduan jam tidur yang dirilis NSF, berdasarkan usia:
1. Bayi baru lahir (0-3 bulan) : durasi tidur 14 hingga 17 jam per hari
2. Bayi usia 4-11 bulan : 12 hingga 15 jam per hari
3. Balita usia 1-2 tahun : 11 hingga 14 jam per hari
4. Prasekolah 3-5 tahun : 10 hingga 13 jam per hari
5. Usia sekolah (6-13 tahun) : 9 hingga 11 jam per hari
6. Remaja (14-17 tahun) : 8 hingga 10 jam per hari
7. Pasca Remaja (18-25 tahun) : 7 hingga 9 jam per hari
8. Dewasa (26-64 tahun) : 7 hingga 9 jam per hari
9. Usia lanjut (65 tahun ke atas): 7 hingga 8 jam per hari
Sayangnya, masih banyak orang yang jam tidurnya jauh lebih sedikit ketimbang yang dianjurkan. Padahal kurang tidur bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan seperti sakit jantung, hipertensi hingga obesitas. Untuk mendapatkan tidur berkualitas, Anda perlu mengaplikasikan beberapa cara. Pertama, biasakan untuk tidur teratur tak hanya di hari-hari kerja tapi juga akhir pekan. Jangan karena libur ke kantor, lantas Anda memutuskan untuk tidur lebih malam dan bangun lebih siang. Hal itu bisa merusak siklus tidur dan ritme sirkadian.
Cara lainnya yang dianjurkan adalah olahraga secara teratur. Untuk bisa tidur nyenyak, Anda sebaiknya olahraga dengan intensitas tinggi tiga jam sebelum tidur. Aktivitas fisik sebelum tidur akan menstimulasi detak jantung, otak dan otot. Sehingga saat tiba waktunya tidur, tubuh akan melalui proses recovery dan Anda pun bisa tidur lebih nyenyak. Semua bentuk olahraga bermanfaat untuk memaksimalkan waktu tidur.
2. Bayi usia 4-11 bulan : 12 hingga 15 jam per hari
3. Balita usia 1-2 tahun : 11 hingga 14 jam per hari
4. Prasekolah 3-5 tahun : 10 hingga 13 jam per hari
5. Usia sekolah (6-13 tahun) : 9 hingga 11 jam per hari
6. Remaja (14-17 tahun) : 8 hingga 10 jam per hari
7. Pasca Remaja (18-25 tahun) : 7 hingga 9 jam per hari
8. Dewasa (26-64 tahun) : 7 hingga 9 jam per hari
9. Usia lanjut (65 tahun ke atas): 7 hingga 8 jam per hari
Sayangnya, masih banyak orang yang jam tidurnya jauh lebih sedikit ketimbang yang dianjurkan. Padahal kurang tidur bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan seperti sakit jantung, hipertensi hingga obesitas. Untuk mendapatkan tidur berkualitas, Anda perlu mengaplikasikan beberapa cara. Pertama, biasakan untuk tidur teratur tak hanya di hari-hari kerja tapi juga akhir pekan. Jangan karena libur ke kantor, lantas Anda memutuskan untuk tidur lebih malam dan bangun lebih siang. Hal itu bisa merusak siklus tidur dan ritme sirkadian.
Cara lainnya yang dianjurkan adalah olahraga secara teratur. Untuk bisa tidur nyenyak, Anda sebaiknya olahraga dengan intensitas tinggi tiga jam sebelum tidur. Aktivitas fisik sebelum tidur akan menstimulasi detak jantung, otak dan otot. Sehingga saat tiba waktunya tidur, tubuh akan melalui proses recovery dan Anda pun bisa tidur lebih nyenyak. Semua bentuk olahraga bermanfaat untuk memaksimalkan waktu tidur.
sumber detik
No comments:
Post a Comment