Monday, 16 February 2015

Perubahan Citra Tubuh Wanita dari Dekade ke Dekade

Jika Anda pernah berharap memiliki pinggang bak biola seorang aktris, atau kaki jenjang model, ingatlah bahwa siluet ideal seorang perempuan berubah dari tahun ke tahun. Kualitas fisik kita saat ini seringkali bertentangan dengan orang-orang dari generasi sebelumnya.

Dilansir dari laman Women's Health, berikut ini bukti bagaimana citra tubuh perempuan berubah dalam seratus 100 tahun terakhir.

1970, Diva Disco

Disco, jumpsuit, dan bokong seperti bel. Era 1970-an adalah dekade pesta. Farrah Fawcett merupakan perwakilan perempuan ideal pada era 1970-an.

Namun, para perempuan pada masa itu masih ditekan untuk mempertahankan pinggul langsing, perut rata, dalam rangka mengenakan fesyen disko ke diskotek.

Kain sintetis seperti polyester dan spandex adalah tren kala itu. Tampilan keseluruhan tetap ramping, terutama di bagian dada, namun lekukan kembali dicari.

Seperti halnya pada tahun 1930-an, dekade ini adalah saatnya satu langkah menjauh dari 1960-an. Dan, menyusul dengan kebanggan sebagai orang hitam dan gerakan 'black is beautiful', Beverly Johnson menjadi perempuan hitam pertama yang tampil pada sampul Vogue.

1980, Supermodel

Di era ini supermodel Amazon yang berkuasa. Perempuan tinggi dan berkaki panjang mewakili citra feminin ideal yang baru. Perempuan seperti Elle MacPherson, Naomi Campbell, dan Linda Evangelista menyerbu ke jantung budaya pop, mendominasi media dan video musik pada dekade ini.

Tahun 1980-an juga mengantar para perempuan ke era kebugaran. Ini berkat sang perintis Jane Fonda. Olahraga aerobik dan joging mulai dikenal, dan untuk pertamakalinya, otot mulai diterima dan diinginkan perempuan.

1990, 'Telantar'

Kate Moss mengantar era 'telantar' ini. Para penentang menjulukinya sebagai 'heroin chic' atau 'perempuan pemakai heroin'.

Moss dianggap sebagai model mungil berbadan tipis, bahkan untuk standar industri pada saat itu. Postur tubuhnya tidak atletik, kebalikan dari perempuan segar di era '80-an.

Jin jorok, sweater berjumbai kebesaran, juga wewangian uniseks seperti CK One, mendukung tampilan androgini mungil yang terlihat seperti 'perempuan telantar' ini. Perempuan Hollywood pun tak kalah mengekor tren ini.

Daftar teratas aktris era '90-an adalah seperti Winona Ryder berpostur begitu mungil.

2000, Si Banteng Cantik

Menurut majalah Vogue, supermodel Giselle Bundchen berjasa mengembalikan seksi. Dia dianggap berjasa mengakhiri era 'heroin chic'.

Selamat tinggal tampilan tren tubuh kurus, wajah pucat, mata berkantong pada era '90-an. Sekarang, perempuan memasuki era di mana perut terbentuk dan kulit airbrushed kecokelatan.

Bundchen dinobatkan sebagai Perempuan Tercantik di Dunia oleh majalah Rolling Stone. Dia mendominasi iklan cetak, pertunjukan pakaian dalam Victoria Secret. Para aktris Hollyood mengikuti jejaknya.

Mereka menyewa pelatih pribadi, dan menyemprot tubuhnya menjadi kecokelatan saat datang ke musim penghargaan.

2010, Bokong Bernilai

Dekade ini berkontribusi terhadap pergeseran citra tubuh perempuan. Pada era ini sebutan 'Bootylicious' menjadi hal yang mainstream atau sering disebut.

Nicki Minaj dan J.LO adalah di antara aktris yang menyebarkan pesan bahwa bokong kini yang berkuasa. Citra tubuh, seperti budaya pop lainnya, adalah tren.

Seperti halnya Tina Fey menulis dalam buku autobiografinya Bossypants, “Sekarang setiap gadis diharapkan memiliki mata biru Kaukasia, bibir penuh perempuan Spanyol, hidung klasik, kulit Asia kecokelatan, bokong seperti penari Jamaika, kaki panjang perempuan Swedia, kaki kecil perempuan Jepang, perut seperti pemilik pusat kebugaran, pinggul seperti anak sembilan tahun, lengan Michelle Obama, dan payudara boneka.”

“Daripada mengejar daftar tidak masuk akal tersebut, rangkullah apa yang ibumu telah berikan! Dan ingat, apa yang Anda yakini akan selalu menjadi sebuah gaya.
sumber cnnindonesia

No comments:

Post a Comment