Memang tak mudah memprediksi alergi, bahkan tak sedikit orang yang
sebelumnya tak memiliki riwayat alergi namun alergi muncul setelah ia
dewasa.
Seperti yang dialami Tika, ia mulai mengalami alergi
udang baru sejak sekitar dua tahun lalu. Padahal sebelumnya, wanita 24
tahun ini sangat hobi makan makanan laut ini. Setelah makan udang,
tenggorokannya terasa panas dan sedikit gatal. Rasa panas itu bila
dibiarkan akan menimbulkan sesak napas meski tidak sampai mencekik.
Tadinya ia pikir itu karena kondisi tubuhnya sedang tidak fit, karena
itu ia kembali makan udang. Namun ternyata reaksi itu terjadi lagi.
Ia pun bertanya-tanya kenapa reaksi alergi tersebut bisa terjadi saat
sudah dewasa. Padahal dulu ia sama sekali tidak mengalami gejala
apapun, meskipun ia makan udang dalam jumlah relatif besar.
Menurut dokter pakar imunologi Iris Rengganis, alergi memang tidak
selalu muncul ketika baru pertama kali terpapar alergen (protein pemicu
alergi). Paparan pertama biasanya disebut dengan sensitisasi. Dalam
tahap ini, tubuh belum menunjukkan tanda-tanda alergi.
"Namun tahap sensitisasi tidak tentu jangka waktunya, kita tidak tahu
kapan kita akan mengalami alergi setelah terpapar alergen," ujar dokter
dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia ini.
Karena itu, alergi bisa saja terjadi ketika dewasa, meskipun sejak
usia lebih muda sudah berkali-kali terpapar alergen yang baru
menyebabkan alergi. Alergi yang terjadi saat dewasa juga bisa
dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Faktor lingkungan seperti campuran bahan-bahan lain yang bercampur
dengan alergen bisa membuat reaksi alergi. Misalnya dulu udang yang
dimakan tidak terkontaminasi merkuri, berbeda dengan udang yang dimakan
baru-baru ini. Hal seperti itulah yang juga menambah risiko alergi.
Sebaliknya, alergi juga bisa hilang sendiri seiring bertambahnya
usia. Misalnya alergi susu yang banyak terjadi pada anak-anak. Setelah
dewasa, alergi susu akan hilang, karena sistem pencernaan berkembang
sehingga mampu untuk mencerna protein pada susu.
sumber kompas
No comments:
Post a Comment