Saturday, 5 July 2014

Tidak Ada Riwayat Alergi, Mengapa Sekarang Alergi

Memang tak mudah memprediksi alergi, bahkan tak sedikit orang yang sebelumnya tak memiliki riwayat alergi namun alergi muncul setelah ia dewasa.

Seperti yang dialami Tika, ia mulai mengalami alergi udang baru sejak sekitar dua tahun lalu. Padahal sebelumnya, wanita 24 tahun ini sangat hobi makan makanan laut ini. Setelah makan udang, tenggorokannya terasa panas dan sedikit gatal. Rasa panas itu bila dibiarkan akan menimbulkan sesak napas meski tidak sampai mencekik. Tadinya ia pikir itu karena kondisi tubuhnya sedang tidak fit, karena itu ia kembali makan udang. Namun ternyata reaksi itu terjadi lagi.
Ia pun bertanya-tanya kenapa reaksi alergi tersebut bisa terjadi saat sudah dewasa. Padahal dulu ia sama sekali tidak mengalami gejala apapun, meskipun ia makan udang dalam jumlah relatif besar.
Menurut dokter pakar imunologi Iris Rengganis, alergi memang tidak selalu muncul ketika baru pertama kali terpapar alergen (protein pemicu alergi). Paparan pertama biasanya disebut dengan sensitisasi. Dalam tahap ini, tubuh belum menunjukkan tanda-tanda alergi.

"Namun tahap sensitisasi tidak tentu jangka waktunya, kita tidak tahu kapan kita akan mengalami alergi setelah terpapar alergen," ujar dokter dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.
Karena itu, alergi bisa saja terjadi ketika dewasa, meskipun sejak usia lebih muda sudah berkali-kali terpapar alergen yang baru menyebabkan alergi. Alergi yang terjadi saat dewasa juga bisa dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Faktor lingkungan seperti campuran bahan-bahan lain yang bercampur dengan alergen bisa membuat reaksi alergi. Misalnya dulu udang yang dimakan tidak terkontaminasi merkuri, berbeda dengan udang yang dimakan baru-baru ini. Hal seperti itulah yang juga menambah risiko alergi.
Sebaliknya, alergi juga bisa hilang sendiri seiring bertambahnya usia. Misalnya alergi susu yang banyak terjadi pada anak-anak. Setelah dewasa, alergi susu akan hilang, karena sistem pencernaan berkembang sehingga mampu untuk mencerna protein pada susu.
sumber kompas

No comments:

Post a Comment