Menikah adalah keputusan besar yang akan mengubah kehidupan
seseorang. Menyatukan dua kepala tidak hanya berdampak pada halalnya
bercumbu dan tidur bersama, tapi juga berarti menyatukan dua keluarga
yang belum saling mengenal sebelumnya.
Sakralnya komitmen pernikahan membutuhkan proses saling mengenal yang
dalam dari kedua belah pihak. Uniknya, sekarang mulai banyak fenomena
pernikahan tanpa proses pacaran sebelumnya.
Bisa ya nikah tanpa pacaran sebelumnya? Saling kenalnya gimana dong?
Apakah Pacaran Jadi Satu-Satunya Jalan Untuk Saling Mengenal?
Fenomena pacaran sudah bukan jadi hal yang asing dalam masyarakat
kita. Sebenarnya apa sih pacaran itu? Jika ditilik dari arti kata di
KBBI “pacar” berarti “teman lawan jenis yang tetap dan memiliki hubungan berdasar cinta.”
Jadi bisa disimpulkan bahwa setidaknya ada 3 komponen dalam hubungan pacaran:
- Pertemanan
- Hubungan yang tetap
- Berdasarkan cinta
Jika dilogikakan, sebenarnya pacaran tidak lebih dari hubungan
persahabatan. Bedanya, dalam ikatan pacaran hanya ada 2
pribadi berlainan jenis yang terlibat didalamnya. Aktivitas pacaran
diidentikkan dengan sepasang muda-mudi yang menghabiskan waktu berdua.
Ketika ada sepasang anak muda yang makan bersama di restoran, bergandengan tangan di pusat perbelanjaan, atau asyik selfie mengenakan ponsel — orang akan dengan mudah menyimpulkan bahwa mereka adalah pasangan yang sedang berpacaran.
Berkembangnya fenomena pacaran tidak bisa dilepaskan dari kebutuhan
manusia akan kasih sayang. Memberikan dan menerima kasih sayang membuat
seseorang merasa aman dan dibutuhkan oleh pasangannya. Kasih sayang
pulalah yang akan membuat sebuah komitmen bertahan.
Pacaran kemudian dianggap jadi media yang tepat untuk menyalurkan
kebutuhan akan kasih sayang yang dimiliki. Ikatan ini
kemudian bertransformasi jadi hubungan yang lazim dijalani oleh pasangan
muda-mudi yang ingin menjajaki hubungan ke arah yang lebih serius.
Tidak Pacaran Jadi Langkah Awal Untuk Membangun Komitmen yang Bersih
Menurut Agung Istu Priambodo dan Vera yang sudah menikah selama 9
tahun, menjalani pernikahan tanpa proses pacaran sebelumnya adalah
langkah awal untuk membangun kehidupan yang penuh berkah. Pasangan yang
kini sudah memiliki 4 anak itu berproses menyiapkan pernikahan hanya
dalam jangka waktu 3 bulan.
Agung dan Vera sebelumnya saling mengenal dari dari organisasi remaja
masjid di kampung. Interaksi diantara mereka berdua sebatas kepentingan
organisasi semata.
“Bahkan Mas Agung dulu sempat jadi wakil ketua dan jarang datang, hehe. Sementara saya sekretarisnya,” kelakar Vera ketika menceritakan awal perkenalan mereka.
Agung dan Vera secara tidak langsung dipersatukan oleh keadaan. Pada
bulan November 2005, Vera sudah didesak untuk segera menikah oleh
keluarganya. Sementara Agung yang baru menginjak usia 25 tahun memang
memiliki cita-cita untuk menikah di usia tersebut.
Merasa tertarik pada Vera, akhirnya Agung mendatangi rumah Vera untuk
menyampaikan keinginannya melamar. Lamaran diterima pada bulan April
2005; resepsi pernikahan kemudian dilangsungkan di bulan Agustus tahun
yang sama.
Ketika ditanya kenapa memilih jalan menikah tanpa melalui proses pacaran, Agung menjawab:
“Kalau pernikahan diawali dengan proses yang baik, pasti hasilnya penuh berkah. Kami juga ingin menjadi sosok orang tua yang bisa jadi teladan untuk anak-anak kami nanti. Kalau kami ingin mereka tidak pacaran ya masak kami mau memberi contoh yang sebaliknya?
Lagipula pacaran itu cuma akan kelihatan baik-baiknya saja kok, saya yakin.”
Rahmanita: “Pacaran Justru Bukan Tanda Kedewasaan“
Rahmanita, seorang calon Psikolog Pendidikan yang akan menikah 10
Agustus mendatang juga punya kisah yang hampir serupa. Rahmanita dan
calon pasangan akan menikah tanpa melalui proses pacaran sebelumnya.
Mereka hanya saling mengenal dalam sebuah organisasi kampus.
Rahmanita, yang menyebut calon suaminya dengan “Beliau”
mengaku sudah simpatik terhadap calon suaminya sejak awal perkenalan di
tahun 2010. Dia menganggap calon suaminya memiliki jiwa kepemimpinan
yang besar. Ini terlihat dari banyaknya tanggung jawab untuk memimpin
organisasi yang diamanahkan padanya.
Hipwee sempat harus menunggu sebelum bisa melakukan
wawancara dengan Rahmanita. Ia sedang sibuk membagikan undangan
pernikahan untuk kawan-kawan satu organisasi. Saat ditanya apakah
dirinya tidak cemas menjelang pernikahan, Rahmanita menjawab dengan
kalem: “Enggak tuh. Aku juga bingung kenapa nggak deg-degan. Mungkin karena aku tidak sepenuhnya nggak kenal ya sama calon suami”.
Rahmanita yang seumur hidupnya belum pernah pacaran mengaku kaget
ketika calon suami tiba-tiba menyampaikan keinginan untuk melamarnya.
Melihat rekam jejak calon suami yang baik, tidak ada alasan bagi
Rahmanita untuk menolak tawaran komitmen seumur hidup yang datang
padanya.
Hipwee menanyakan tentang keputusannya untuk tidak pernah
pacaran. Rahmanita menjawab bahwa dia bersyukur atas keputusannya
untuk tidak pernah pacaran sebelumnya.
“Aku jadi punya banyak waktu mencapai hal yang ingin aku capai. Misalnya, organisasi. Disana aku bisa membangun mental, membentuk jaringan. It takes time and energy untuk berkomitmen dan profesional.
Itu tidak akan tercapai, menurutku, kalau aku pacaran. Ketika afeksi kita udah ke pacar, maka rasionalitas dan psikomotorik kita tidak akan berjalan.”
Masih menurut Rahmanita, pacaran justru bukan tanda bagi kedewasaan.
Hubungan yang dibingkai dalam skema pacaran tidak akan mengajarkan orang
yang terlibat tentang komitmen.
“Nikah itu yang penting mental. Dengan menikah, kita harus menerima kelebihan dan kekurangan pasangan. Kita juga harus buktikan ke orang tua kalau kita mampu. And that’s what life is.
Pacaran tidak jadi tanda kedewasaan. Ya fun aja kan? Walaupun pasti ada berantemnya, tapi kalau nggak suka kamu bisa dengan gampang bilang putus. Sementara orang dewasa menghadapi kehidupan dengan serius. Nggak ada tuh ceritanya bermain-main dengan komitmen.”
Selepas menikah pada 10 Agustus mendatang Rahmanita dan suami akan
bertolak ke Inggris bersama-sama. Mereka berdua mendapatkan beasiswa
pemerintah untuk menempuh pendidikan Master di salah satu universitas
ternama di Inggris.
Perjuangan Dalam Diam Untuk Menghentikan Maraknya Fenomena Pacaran
Ahmad Nur Umam (Ustadz Umam) dan Nasiroh Tamjis (Ummi Nas), sepasang
suami istri yang juga aktif berperan sebagai konselor keluarga di Rumah Keluarga Indonesia (RKI) dan Jogja Family Centre (JFC) adalah segelintir dari banyak tokoh yang berjuang dalam diam untuk menghentikan makin maraknya kebiasaan pacaran.
“Kalau pacaran kan sudah-sudah dekat ke perzinaan, ya. Banyak kasus teman-teman saya yang anak baik-baik, kena kasus married by accident. Awalnya ya cuma ngobrol, jalan-jalan, nonton. Lama-lama terjadilah perzinaan.
Kita memang sangat ingin berkontribusi di masyarakat umum untuk menghentikan perzinaan. Ajaran agama itu tidak pernah melarang sesuatu tanpa memberikan solusi. Nggak boleh zina, tapi sangat mendorong pernikahan.”
Pengalaman pasangan ini menyatukan mereka yang berniat menikah tanpa
melalui proses pacaran sudah sangat banyak. Di kediamannya yang asri di
Komplek Pesantren Da’arus Sholihat Yogyakarta, Ustadz Umam dan Ummi Nas
menceritakan keberhasilan dan kegagalan proses perkenalan yang mereka
dampingi.
“Pertama, calon putra dan putri harus membuat biodata dulu. Biodata itu harus dibuat dengan sejujur mungkin. Kalau perlu cantumkan juga penyakit yang diderita, penghasilan, sampai ke visi keluarga macam apa yang ingin dicapai.
Dari biodata yang ada kami akan mencarikan yang sesuai. Biodata putri akan diperlihatkan ke calon putra lebih dulu. Baru setelah pihak putra oke, biodata putra kamu berikan ke pihak putri. Ini untuk mencegah pihak putri sakit hati kalau ditolak. Putri kan biasanya perasaannya lebih halus,” jelas Ummi Nas.
Ustadz Umam dan Ummi Nas akan mendampingi pasangan sampai perkenalan
keluarga. Dari semua pasangan yang pernah mereka dampingi, jelas tidak
semuanya berhasil sampai menikah. Tapi sampai saat ini belum ada
pasangan yang didampingi untuk menikah tanpa pacaran memutuskan
mengakhiri hubungan dengan perceraian.
“Kalau yang sampai bubar alhamdulillah belum ada ya. Tapi kalau yang gagal menikah tentu ada. Pernah ada kasus tiba-tiba pihak putra menghilang tanpa kabar, padahal pihak putri dan keluarga sudah siap lamaran.
Ada juga kasus orang tua yang merasa tidak dilibatkan. Dampaknya pasangan itu tetap menikah, tapi butuh waktu 8 tahun untuk benar-benar meluluhkan hati keluarga.”
Ustadz Umam dan Ummi Nas akan dengan senang hati memfasilitasi
siapapun yang berniat mengawali hubungan pernikahan tanpa ikatan
pacaran. Kamu bisa kontak ke Hipwee terlebih dahulu untuk mendapatkan kontak mereka.
Visi Misi yang Sama Jadi Titik Pembuka Untuk Berkompromi Setelah Menikah
Barangkali akan terlihat aneh saat seseorang memutuskan menikah tanpa
pernah intens berhubungan dengan pasangan sebelumnya. Tapi mereka yang
menikah tanpa pacaran justru punya perspektif yang lebih luas untuk
memaknai sebuah hubungan.
“Mau pacaran atau tidak, proses mengenal pasangan itu tidak berhenti sampai kapanpun. Sampai hari ini kami juga masih belajar saling mengenal satu sama lain.
Masih terus belajar kompromi. Bahkan kami masih belum sepakat mau punya anak berapa,” jawab Agung ketika ditanya tentang cara mengenal pribadi Vera.
Proses mengenal pasangan setelah menikah juga dipandang dengan
optimis oleh Rahmanita. Baginya, selama visi-misinya sudah sejalan maka
akan lebih mudah mengkompromikan berbagai perbedaan.
“Saat hal-hal yang bisa dilakukan saat pacaran diletakkan dalam sebuah komitmen pernikahan, semua pertengkaran akan sangat kecil nilainya jika dibandingkan dengan visi yang ingin dicapai bersama. Kalau sudah punya visi dan misi yang jelas, kita akan lebih bisa berkompromi terhadap hal-hal yang tidak begitu prinsipil.“
Pentingnya kesamaan visi misi juga dibenarkan oleh Ustadz Umam dan
Ummi Nas. Mereka tidak akan memasangkan dua pribadi yang tujuan
membangun keluarganya berbeda. Bahkan menurut mereka kecocokan sepasang
calon pengantin bisa dilihat dari rekam jejak selama ini.
“Saya kira kalau latar belakang dan tujuan membangun keluarganya sama, akan lebih mudah bagi pasangan untuk menyesuaikan diri. Kompromi yang dilakukan tidak akan terlalu sulit.”
Menikah Karena Tuhan, Mungkinkah?
Dari beberapa pasangan yang Hipwee ajak berbincang, bisa
diambil satu benang merah: mereka yang menikah tanpa pacaran memang
ingin mengejar keberkahan dari Tuhan dalam komitmen seumur hidup yang
akan dijalani.
Sebenarnya bagaimana sih konsep menikah karena Tuhan yang mereka
yakini? Bukankah sebagai manusia kita dianugerahi hawa nafsu, yang
membuat kepatuhan pada-Nya sering terbatas? Mungkinkah kita yang
“biasa-biasa saja” ini bisa menikah karena Tuhan?
Rahmanita mengaku melalui proses panjang untuk mempersiapkan dirinya
benar-benar siap menikah karena Tuhan. Sekali lagi, baginya, pernikahan
memang masalah mental. Dan kesiapan mental justru tidak dia dapatkan
dari pacaran.
“Aku sampai nangis-nangis segala untuk meyakinkan hati menikah karena Tuhan. Setelah proses yang panjang, akhirnya aku tahu kalau tujuan akhir pernikahan itu ya surga. Menikah sama siapapun tidak akan menentukan kemuliaanku di hadapan Tuhan.
Karena itu, aku harus membesarkan hati untuk menerima siapapun yang jadi suami nantinya. Siapapun dia, lewat pernikahan dengan dialah jalan ke surga akan terbuka. Aku cuma harus fokus untuk jadi istri yang sebaik mungkin.”
Setelah membaca testimoni diatas, kamu ingin mejajaki hubungan serius tanpa pacaran tapi keder karena “gak alim-alim amat”? Eits! Jangan khawatir. Menikah tanpa pacaran bukan eksklusif untuk kalangan tertentu, kok.
Menurut Ustadz Umam dan Ummi Nas, konsep menikah tanpa pacaran bisa
dilakukan oleh siapapun. Bahkan mereka yang sudah pacaran sebelumnya.
Kamu tidak harus jadi suci kok untuk menjajaki jalan menuju komitmen
yang penuh berkah.
“Siapapun bisa menikah tanpa harus pacaran sebelumnya. Kami akan dengan senang hati membantu. Paman Nabi saja punya masa lalu yang kelam, kok. Apalagi kita yang hanya manusia biasa? Kita fokus saja pada masa depan.
Kalau sudah berniat menikah tanpa pacaran ya berarti sudah ingin berubah jadi lebih baik. Yang sudah lewat ya sudah.”
Bagaimana dengan kamu? Kira-kira kamu sanggup nggak kalau harus
menikah hanya karena Tuhan dan tanpa proses pacaran sebelumnya? Semua
keputusan ada ditanganmu, ya. Semoga berhasil!
sumber hipwee
Planning a trip? Book with us! Get a wide range of customized tour packages such as Leh Ladakh tour packages, Ladakh Trekking, Monasteries in Ladakh, Ladakh cultural tour and much more with an unforgettable experience. Make your travel enjoyable, Book your trip at
ReplyDeletehttps://ladakhpackages.in/
Ladakh Packages
macafee.com/activatee
ReplyDeletemacafee.com/Activate. McAfee is famous Global Computer Security Software company that provides the best anti-virus so as to protect the data from Malware, Spyware, Virus attack, etc. The Anti-Virus is equipped with the latest features so as to protect the data of users to the maximum limit.
https://mcafeecomactivateee.com/
https://datingcustomerservice.org/
ReplyDeleteGet the Best Dating Advice for Online Dating from Experts! .If you have a
query Then Feel Free to Contact Our Dating Customer Service Support Team +1
(800)378-0714. We are ready to help you anyt
Now, you can log in to your new Plenty of Fish without facing any obstacles. In other words, you are all set to enjoy a world of possibilities where you can find your best match.
ReplyDeletecancel plenty of fish subscription
pof customer support
pof login issues
can't login to plenty of fish
pof refund
Oh my goodness! Impressive article dude! Thank you so much,
ReplyDeleteHowever I am encountering issues with your RSS. I don’t understand why I can’t join it.
silver singles customer service
All these points wonderfully support each other to confirm that dependency upon our assistance and proficiency will definitely help to come out of the deep waters over one simple call.
ReplyDeleteSilversingles Customer Service Number
Cancel Silversingles Membership
Cancel Silversingles Account
Silersingles Customer Support Number
FixMeStick customer service phone number to correct issues where they will be helped by all around qualified specialists who will help you in settling the issues.
ReplyDeletefix me stick customer service
email customer support number/
fix me stick customer support number
ourtime customer service number
yahoo customer support number
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete
ReplyDeleteSilversingles Customer Service
Silversingles Customer Support
Cancel Silversingles Account
Here are instructions for setting MSN as your homepage for the most common browsers.
ReplyDeletemake msn my homepage
msn homepage support
msn homepage not working
restore msn homepage
Great Post !! Thanks for sharing this information.
ReplyDeleteSo don’t have to worry about any problem in your email and you can concentrate on your work easily. Reaching Email Support expert is easy now.
At&t Email Helpline Number
At&tEmail Support Number