Sunday 5 April 2015

Telur Paskah Tertua di Dunia Tetap Utuh Sampai Sekarang

Telur paskah tertua di dunia. (Mirror)
Tahun 1912, jauh sebelum rak-rak di supermaket dihiasi dengan berbagai macam jenis cokelat lengkap dengan kotaknya, Margaret dan Henrietta McMeekan (10) dari Glasgow, membuat telur paskah mereka sendiri menggunakan telur ayam asli menyerupai sebentuk cokelat.

Hingga 103 tahun setelahnya, telur berdekorasi sederhana itu tetap utuh. Bahkan sebelum kapal Titanic melakukan pelayaran pertamanya. Telur milik dua kakak beradik ini kemudian dinobatkan sebagai telur paskah tertua di dunia.

Saat ini, telur berwarna cokelat itu tetap diwariskan keluarga secara turun temurun selama 103 tahun. Kini, telur itu berada di tangan anak Margaret, Robert Kert (74).

"Telur ini memang tampak seperti cokelat. Dulu, mereka membuat ini karena sebagai anak seorang penambang batu bara, mereka tak mampu membeli cokelat," ujar Kert, melansir Mirror, Minggu (5/4/2015).

"Pada akhirnya, mereka membuat dekorasi telur ini sebagai gantinya. Ibu dan bibi saya berkata, mereka merebus telur itu kemudian merendamnya ke dalam teh agar berwarna cokelat dan menulis nama mereka beserta tanggalnya pada kulit," tambah Kert.

Biasanya, keluarga McMeekan akan menyantap telur-telur itu usai perayaan paskah. Namun, Margaret dan Henrietta membiarkan telur itu hingga bertahun-tahun lamanya. Bahkan, hingga keduanya tutup usia.

Kert mengaku, tak bisa membuat telur paskah seperti milik Margaret dan Henrietta. Pasalnya, di masa kanak-kanaknya untuk mendapatkan telur sangat sulit. Mengingat perang dunia ke II baru saja usai.

Margaret dan Henrietta memang mengajarkannya membuat telur paskah agar awet dengan merebusnya kemudian menghiasnya dengan cat air. Namun, usai perayaan paskah telur-telur itu kembali disantap hingga tak bersisa.

"Saya sudah tak bertemu mereka selama beberapa tahun sejak ibuku meninggal pada tahun 1990. Tapi dengan ini, mereka membawa kenangan indah untuk kami. Dan saya rasa ini adalah telur terawet sepanjang abad," kata Kert.
sumber metronews

No comments:

Post a Comment