Tuesday 29 July 2014

Studi: Beda Cara Salaman, Beda Pula Risiko Transfer Kuman

Risiko penularan kuman saat bersalaman sebetulnya sangat kecil, dan yang terpenting bisa dicegah dengan rajin cuci tangan. Namun sebuah penelitian membutikan, cara bersalaman juga menentukan besar kecilnya risiko penularan kuman.

Penelitian yang dimuat di American Journal of Infection Control ini menyimpulkan, fist bump alias salam tinju ala anak gaul menularkan kuman 90 persen lebih sedikit dibandingkan jabat tangan. High-five slap atau 'TOS', menularkan kuman 50 persen lebih sedikit dari jabat tangan.

Para peneliti menyebut, salaman dengan cara jabat tangan paling banyak menularkan kuman karena area kontak antara 2 telapak tangan lebih besar. Semakin kuat jabat tangan dilakukan dan semakin lama durasinya, makin tinggi risiko penularan kuman.

"Risiko penularan lebih besar dengan peningkatan durasi dan kekuatan genggaman," tulis para peneliti dalam laporan ilmiahnya, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (29/7/2014).

Dalam penelitian ini, sejumlah partisipan mengenakan sarung tangan yang sudah dilapisi bakteri Escherichia coli non patogen. Mereka diminta memeragakan jabat tangan (hand shake), salam tinju (fist bump), dan tos di udara (high-five slap). Jumlah bakteri yang berpindah lalu dibandingkan.

Terkait tradisi sungkem saat lebaran, praktisi kesehatan telah menegaskan bahwa risiko penularan kuman sangat kecil. Beberapa jenis kuman seperti influenza, rhinoviruses, coronaviruses, dan adenoviruses memang bisa menular lewat sungkeman, namun bisa dicegah.

"Cium tangan dihubungkan dengan berbagai penyakit infeksi. Menurut saya hal ini tidak tepat," kata Dr Ari Fahrial Syam, SpPD, praktisi kesehatan dari RS Cipto Mangunkusumo, seperti diberitakan detikHealth sebelumnya.

Untuk mencegah penularan kuman, Dr Ari menyarankan untuk menjaga daya tahan tubuh dengan tidur cukup minimal 6 jam. Minum sedikitnya 8-10 gelas perhari, banyak menkonsumsi sayur dan buah-buahan, tetap berolahraga dan sering mencuci tangan pakai sabun atau cairan antiseptik.

Tidak kalah pentingnya, Dr Ari menyarankan untuk tidak merokok.
sumber detik

No comments:

Post a Comment