Tuesday 15 July 2014

Awas, Ini Akibatnya Jika Kebanyakan Makan Saat Sahur

Karena berfungsi sebagai cadangan energi untuk 14 jam ke depan, orang cenderung memilih untuk makan sahur dengan porsi besar, bahkan lebih banyak dari porsi makan biasanya. Apakah ini dibenarkan?

"Kecenderungan orang-orang untuk makan yang banyak pada saat sahur agar tak mudah lapar di siang hari itu tidak baik," papar dr A.R Inge Permadhi, MS, SpGK dari Siloam Hospital.

Staf pengajar Departemen Ilmu Gizi FKUI tersebut menjelaskan hal ini dikarenakan lambung manusia memiliki batasan. Jika dipaksa untuk mengonsumsi makanan dalam porsi besar atau terlalu banyak, maka orang yang bersangkutan akan jadi lebih mudah mengalami gangguan pencernaan yang berujung pada mual dan muntah.


Selain itu, ada sejumlah gangguan kesehatan yang bisa menghampiri bila sahur terlalu banyak, antara lain perut kembung dan begah. Ini biasanya muncul karena terlalu banyak makan makanan berminyak, berlemak dan mengandung gas, saat sahur maupun berbuka.

Pada kasus tertentu, terutama bagi yang gemar mengonsumsi makanan manis, hipoglikemia juga bisa mampir. Hipoglikemia merupakan kondisi di mana kadar glukosa darah berkurang secara abnormal.

Pasalnya makanan yang terlalu manis akan meningkatkan gula darah secara cepat lalu menurunkannya secara drastis sehingga tubuh kekurangan zat gula, cepat lemas, cepat lapar dan tentu saja mengantuk.

Lantas makanan seperti apa yang harus dihindari saat sahur agar lapar tak mudah menyerang? dr Handrawan Nadesul mengingatkan hindari makanan manis, apalagi hanya minum teh manis karena makanan manis hanya bertahan dua jam setelah dimakan.

"Usahakan sahur dengan karbohidrat yang cukup seperti nasi dan kentang karena karbohidrat mampu bertahan dalam tubuh hingga 5 jam setelah dikonsumsi," katanya saat dihubungi secara terpisah.

dr Handrawan juga mengingatkan sayur jangan diabaikan ketika sahur karena makanan berserat menahan insulin agar tidak cepat keluar. Yang harus menjadi perhatian adalah cukup minum air putih agar kebutuhan cairan dalam tubuh tak terganggu.
sumber detikhealth

No comments:

Post a Comment