Manusia tak bisa lepas dari makan dan minum. Keduanya dibutuhkan
manusia untuk tetap hidup dan memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh.
Sayangnya, makanan dan minuman pun bisa menjadi sumber penyakit yang
mengancam kesehatan manusia.
Kasubdit Penerapan dan Pengawasan Keamanan Pangan Kementerian
Pertanian Ita Munardini mengatakan, masih banyak pangan sebagai sumber
makanan yang tidak diolah dengan benar sehingga berdambak bagi
kesehatan. Salah satunya pada sayuran maupun buah-buahan.
Ita mengungkapkan, masih banyak buah-buahan “berkosmetik” atau
dipoles dengan bahan kimia yang berlebihan agar terlihat bagus saat
dijual di pasaran.
“Sebetulnya, jangan berbangga ketika melihat tomat, wortel, atau
apapun yang disajikan sangat cantik sekali. Itu buah-buahan
berkosmetik,” kata Ita dalam diskusi Keamanan Pangan di Gedung
Kementerian Kesehatan, Jakarta, Rabu (1/4/2015).
Buah-buahan tersebut rupanya disemprot bahan kimia pestisida tidak
sesuai dosis yang ditetapkan Kementerian Pertanian. Sering kali
pestisida disemprotkan pada buah-buahan dua hari sekali atau sebelum
panen. Padahal, aturan pemberian pestisida hanya dua minggu sekali.
Menurut Ita, banyak petani yang melakukannya agar saat hasil panen
didistribusikan ke pasar tidak ada lagi hama penyakit dan organisme
pengganggu tanaman. Ada pula yang mencampur jenis pestisida dengan
alasan agar lebih ampuh memberantas hama.
“Pestisida tidak boleh dicampur atau oplos dengan lainnya karena akan
memperkuat daya racunnya. Itu sudah ada aturan seperti itu, tapi memang
penggunannya di lapangan masih banyak yang melanggar,” ujar Ita.
Selain itu, buah-buahan juga kerap diberikan pengawet agar tidak
cepat busuk. Akibatnya, manusia pun akan konsumsi buah-buahan maupun
sayuran yang mengandung bahan kimia.
Paparan pestisida yang berlebihan dan terus menerus pada sumber
makanan manusia dapat menyebabkan berbagai macam penyakit seperti
kanker, gangguan saraf, lever, hingga kelumpuhan. Untuk itu, cucilah
buah-buahan maupun sayuran dengan bersih sebelum dimakan.
sumber kompas
No comments:
Post a Comment